Karen bersenandung kecil sambil membaca buku novel di bawah pohon yang rindang.Seseorang menepuk bahunya membuat Karen terlonjak kaget.
"Karen ?"sapa seseorang sambil menepuk bahu Karen.
"Louis,Kau membuatku kaget,Ada apa ?"tanya Karen menoleh.Louis tersenyum lalu,duduk disebelah Karen
"Bisa bantu aku menyelesaikan ini ?"ucap Louis membawa sebuah map berisikan artikel - artikel yang akan dipajang di mading sekolah.
"Tugas mading,hm ?"tanya Karen membaca setiap artikel.Karen memang sangat suka membaca apalagi,jika yang dibaca itu menarik.Louis mengangguk sambil menghembuskan nafasnya.
"Aku benci tugas mading!"gerutu Louis mengerucutkan bibirnya.Karen menggelengkan kepala sambil terkekeh kecil melihat tingkah laku Louis seperti anak berumur 5 tahun.
"Siapa suruh kau ikut menjadi kru mading sekolah!"cibir Karen tertawa karena Louis semakin memajukan bibirnya.
"Oh iya,aku lupa"ucap Louis menepuk dahinya.
"Karen,Bisakah kau temani aku ke lantai paling atas sekolah ?"tanya Louis,Karen menatapnya bingung.
"Untuk apa ?"sebelum Louis menjawabnya,Louis sudah menarik tangannya menuju lantai atas.
****
"Lou,Aku lelah"ucap Karen mengatur nafasnya karena dia sudah lelah menaiki tangga lagi.Dan masih ada 2 lantai lagi menuju lantai teratas sekolah.Louis mengambil sapu tangannya dan mengelap keringat Karen yang ada di dahi.
"Ayo masih ada 28 anak tangga lagi !"ucap Louis menyemangati nya.
"Louis,aku sudah tidak kuat"ucap Karen lalu duduk di anak tangga.Louis tersenyum penuh arti ke Karen.
"Penantian panjang ini akan jadi sia - sia lho,jika tidak di lanjutkan"ucap Louis mengeluarkan kata - kata bijaknya.
"Memang apa yang ada dilantai teratas sekolah hingga kau mengajakku ?"tanya Karen menopang wajahnya dengan kedua tangannya.
"Sesuatu yang spesial pastinya,Ayolah!"Louis mengacak rambut Karen sambil tersenyum lebar.Karen bangkit lagi lalu,melanjutkannya.Louis tersenyum lebar dan mengikutinya.
******
Akhirnya setelah,menaiki beberapa anak tangga yang melelahkan Karen dan Louis sudah sampai dilantai teratas sekolah dan hari itu sudah sore.
Louis menutup mata Karen dengan kedua telapak tangannya.
"Louis,aku tidak bisa melihat apapun ! Lepaskan tanganmu dari mataku !" seru Karen mengomel.Louis tidak menghiraukannya namun malah terkekeh kecil.
"Taadaa!"seru Louis melepaskan kedua tangannya.
"Astaga,ini sangat indah !"Louis tersenyum lebar dan menggandeng tangan Karen menuju taman yang telah Louis hias.
"I'm glad to heard that"ucap Louis tersenyum.Karen membalas senyumannya.Louis menggenggam tanganku lalu,berlutut dihadapan Karen.
"Aku tidak dapat memendam perasaan ini lebih lama lagi,aku sudah terlanjur sayang kamu.
Aku tahu cara ini tidak romantis seperti,pria lain menyatakan cintanya.Karena aku berbeda.Aku bisa menjaga mu dan mencintai mu sepenuh hatiku.
Maukah kau melewati hari - harimu bersama ku dan melewati berbagai rintangan.
Maukah kau menjadi miliki untuk selamanya ?"Louis tersenyum,Karen menutup mulutnya tidak percaya.
"So ?"ucap Luke,Karen mengangguk,Louis memeluknya dan mengusap rambutnya lembut.Dan memberikan kecupan hangat dibibir mungilnya
"I Love you Now and forever"
****
Ahaha yang ini pendek terus gaje :v
Vomment,bae ! :* {}
Shelvinia
KAMU SEDANG MEMBACA
Coffee ❌ One shot(s)
Hayran KurguHanya kumpulan One shot(s) tanpa,Request :) All right reserved ©2014 by Nialldosxx