Prolog

57 9 0
                                    

Laksana pantai yang indah itulah kau dan hembusan angin pantai itulah aku. Kita berdampingan tapi kita tak dipandang sama. Pantai dengan hembusan angin yang damai melengkapi jiwa yang mencari kesunyian. Keindahan kau mampu dilihat apalagi dirasakan. Aku tersembunyi Gi, sebuah kamera analog menangkap gambar kita berdua tapi... ya benar hanya kau saja yang terlihat indah. Pantai dan angin keduanya mampu dirasa namun hanya salah satu dari kitalah yang kasat mata. Sedih memang berdampingan dengan sesuatu yang indah. Merasa dimarginalkan sudah pasti. Tapi bukan itu yang kumaksud Gi, ku sama sekali tak pernah mempermasalahkan itu. Karena kutahu kau tak akan tentram dirasa tanpa aku. Tapi rasa itu yang membuatku takut. Ketika kita tak seperti bersama meskipun kita bersama sama. Wajarkah diriku cemburu Gi? Ku tak ingin itu tapi aku tak mampu menangkis rasa itu. Begitulah gambaran kondisi kita sekarang Giatros.

SamaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang