Part 1

2K 96 14
                                    

Pagi ini Azmi, Ahkam dan Aban sedang bersiap-siap untuk menunaikan sholat tahajud. Seperti biasa mereka memang selalu bertiga kemanapun mereka pergi, dan sepanjang perjalanan menuju masjid mereka bercanda gurau ditambah lagi Aban yang salalu menjahili Azmi karena Azmi yang paling muda diantara Ahkam dan Aban.

"Oh ya Azmi, kamu tau gak santriwati yang namanya ukhti Aisa?" Tanya Aban pada Azmi yang tiba-tiba senyum sendiri saat Aban membahas ukhti Aisa.

"Iya tau, memangnya kenapa?" Jawab Azmi sambil berfikir yang tiba-tiba Aban bertanya tentang ukhti Aisa.

"Dia itu orangnya jutek banget ya kalau sama cowok, kalau kayak gitu mah gak bakalan ada cowok yang mau dekat sama dia. Tapi kira-kira dia itu anti cowok apa alergi cowok ya?" Dengan polosnya Aban bertanya seperti itu pada Ahkam dan Azmi, yang membuat Ahkam tertawa terbahak-bahak.

"Hahahaha" Ahkam yang ketawanya paling berisik sehingga membuat santri lain menengok ke arahnya.

"Kenapa ketawa kak Ahkam?" Tanya Aban pada Ahkam yang masih saja ketawa.

"Habisnya kamu lucu. Memangnya cowok itu makanan ya sampai ukhti Aisa bisa alergi. Hahaha" Jawab Ahkam sambil ketawa.

"Tau nih Aban, masa iya sesama manusia malah alergi, ya gak mungkinlah" Jawab Azmi yang membela ukhti Aisa.

"Ciee di belain ukhti Aisa nya" Ledek Ahkam ke Azmi.

"Ih apaan sih kak" Jawab Azmi sambil tersipu malu.

"Mungkin ukhti Aisa itu gak mau melanggar peraturan pesantren yang melarang santriwan dan santriwati untuk tidak terlalu dekat" Azmi menjawab dan Aban pun menganggukkannya.

"Eh tapi kenapa ya tiba-tiba kita membahas ukhti Aisa, kita kan ke masjid mau sholat tahajud bukan mau ngomongin orang" Ucap Ahkam yang sepertinya sudah bosan dengan topik pembahasan, karena dari tadi hanya ukhti Aisa yang dibicarakan.

"Aban dulu nih yang mulai kak Ahkam" Azmi pun menjawab sambil melirikkan matanya ke Aban.

"Iya deh maaf, habis tadi gak ada yang ngomong sih, masa kita jalan ke masjid diem-dieman gak ada obrolan sama sekali, kan bosen tau" Ucap Aban.

"Ya udah jangan ngomong terus, udah sampai nih di masjid" Jawab Azmi sambil melepas sandalnya.

"Iya iya ayo masuk" Ucap Aban sambil menarik tangan Azmi dan Ahkam.

"Ish Aban lepasin dong, aku kan bisa jalan sendiri" Ucap Ahkam sambil melepaskan tangan Aban yang memegangi tangannya.

"Eh iya maaf kak. Hehe" Senyum Aban sambil melihat ke Ahkam yang merasa risih karena tangannya di pegang olehnya.

Mereka bertiga pun memasuki area masjid dan mengambil air wudhu untuk melaksanakan sholat tahajud bersama santri yang lainnya.

Setelah melaksanakan sholat tahajud mereka mengaji sambil menunggu datangnya waktu subuh. Tak lama kemudian subuh pun datang dan mereka melaksanakan sholat subuh berjamaah.

Setelah melaksanakan sholat subuh mereka bersiap-siap untuk mengganti pakaian mereka, karena mereka akan melaksanakan kerja bakti bersama-sama.

Akhirnya setelah diberi waktu untuk mengganti pakaian, seluruh santri pun disuruh berkumpul untuk mendengarkan arahan dari Abuya Hafid yang memimpin kerja bakti tersebut.

"Saya disini hanya ingin bicara bahwa kerja bakti ini dilakukan untuk kebersihan pesantren kita, saya ingin kalian para santri tertib dalam menjalankan kerja bakti ini. Saya ingin kalian saling membantu saat ada temannya yang membutuhkan pertolongan dan tidak boleh menyuruh temannya karena semua harus bekerja tidak boleh ada yang diam atau bahkan hanya duduk-duduk saja. Saya harap kalian memahaminya" Ucap abuya Hafid.

Semua santri pun mulai membersihkan pesantren. Ada yang menyapu, mengepel, memindahkan pot bunga, dan sebagainya.

Setelah satu jam setengah mereka kerja bakti abuya Hafid datang dan menyuruh para santri berkumpul.

"Kalian semua saya beri waktu istirahat 30 menit, kemudian kalian lanjutkan lagi kerja bakti kalian" Ucap abuya Hafid.

"Baik abuya terima kasih" Para santri pun menjawabnya dengan kompak.

Para santri pun istirahat, ada yang minum, duduk-duduk, berbincang dengan teman-temannya, dan sebagainya.

Di lain tempat, para santriwati pun juga sedang melaksanakan kerja bakti di area santriwati, tapi para santriwati pun juga sedang istirahat.

"Coba aja kalau pas lagi kerja bakti gini kita ketemu sama akhi Azmi, aku pasti seneng banget" Ucap Veve yang tengah istirahat dengan kedua temannya, yaitu Aisa dan Wirda.

"Kenapa tiba-tiba ngomongin akhi Azmi? Mentang-mentang kamu kagum sama akhi Azmi, malah kamu bahas itu" Ucap Wirda yang tau bahwa temannya ini sangat mengagumi sosok Azmi.

Ya, Veve ini memang sangat mengagumi sosok Azmi ketimbang Wirda dan Aisa yang biasa-biasa saja terhadap sosok Azmi.

"Bosen ah bahas cowok, jangan bahas cowok dong" Ucapan Aisa yang ketus membuat dua temannya berhenti bicara dan langsung melihatnya.

"Kenapa sih kalau bahas cowok pasti judes banget ngomongnya, segitu alerginya ya sama cowok" Wirda menimpali ucapan Aisa dengan sedikit gurauan.

"Bukan alergi, cuma gak suka aja kalau ngomongin cowok. Kita kan santri gak boleh cinta-cintaan" Jawab Aisa dengan nada sedikit pelan.

"Bukan jatuh cintanya yang gak boleh Sa, tapi pacarannya" Jawab Veve dengan santai dan senyum.

"Iya deh iya, belain aja terus akhi Azmi" Aisa pun menjawab dengan nada kesal karena kedua temannya selalu membahas cowok.

Saat santriwan dan santriwati istirahat tiba-tiba mereka disuruh berkumpul oleh pembina mereka masing-masing. Ternyata istirahat telah usai sehingga mereka harus melanjutkan kerja bakti mereka.

Salam hangat,

Agustina

Follow instagramku ya
@aisa.agstn

Jangan lupa Vote & Koment ya, biar aku tambah semangat lagi nulisnya 😊

Cinta Dalam Istikharah [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang