Chapter 8

1.8K 117 3
                                    

Umur itu misteri...dan

Waktu...waktu tidak akan bisa terulang kembali.

Maka gunakanlah setiap hembusan nafas dan setiap detik waktu yang kita punya  sebaik mungkin .

Sayangilah orang-orang yang kita sayang selagi masih ada umur dan waktu.

Karena umur dan waktu seperti kesempatan yang hanya datang satu kali..

-My family My life

Happy reading. ....

Haneul masih terkapar di tempat tidurnya , tubuhnya panas dan wajahnya pucat . Namun sehun setia menjaganya meskipun haneul masih mendiaminya karena kejadian tadi malam.

"Kau harus makan sayang , jika kau tidak mau makan tubuhmu akan semakin lemas" sehun mengelus punggung sang istri yang memunggunginya.

Hari ini sehun memutuskan untuk tidak masuk kerja karena ingin menjaga haneul ,bukan hanya itu saja sehun melakukan ini sebagai permintaan maaf karena perkataannya.

"Dokter bilang kau harus meminum obatnya , jadi ayo makan " sehun kembali membujuk namun nihil haneul tetap diam.

"Kenapa kau harus merepotkan dirimu sendiri oh sehun " ujar haneul dengan nada dingin.

"Tidak repot sama sekali , kau kan istriku " kini sehun memilih berbaring dan memeluk haneul dari belakang

"Sehun aku masih kesal padamu dan aku tidak mau di peluk " haneul mencoba melepaskan pelukan sehun , namun tenaganya tidak terlalu kuat untuk melawan sehun.

"Aku minta maaf " sehun membalikan tubuh haneul " tidak seharusnya aku berkata kasar padamu ,sungguh aku minta maaf "

"Tidak mau " jawab haneul ketus "lihat mataku bengkak akibat menangis ,itu semua karenamu " haneul memukul dada sehun namun tidak terlalu keras.

"Kalau begitu aku minta maaf untuk matamu yang sudah bengkak karena menangis atas diriku " sehun mencium kedua mata haneul " dan aku minta maaf untuk hatimu yang sakit karena perkataanku " sehun mencium bibir haneul sekilas.

"Sudah kubilang aku masih kesal padamu ! " haneul mendorong sehun tapi pelukannya tidak terlepas.

"Baiklah aku tidak akan memaksa , sekarang tidurlah di pelukanku" sehun mencium puncak kepala sang istri. Bohong jika haneul belum memaafkan sehun, ia hanya masih merasa kesal dan sekali-kali mengerjai sang suami.

"Aku kesal padamu ! Aku kesal padamu sehun !" Haneul mencubit pinggang sehun sekuat mungkin hingga membuat sehun berteriak kesakitan.

"Aaaahhhh itu sakit " sehun melepaskan cubitan haneul secara paksa beruntunglah karena cubitannya terlepas.

"Hiks hiks--" tiba-tiba haneul kembali menangis. "Aku sangat kesal padamu"

"Uljima" sehun menyeka air mata haneul ,ia mengabaikan rasa sakit akibat cubitan sang istri "aku minta maaf karena membuatmu sekesal ini , pukul aku sepuasmu jika itu bisa menghilangkan rasa kesalmu" sehun mengelus punggung haneul agar jauh lebih tenang , isakannya tidak lagi terdengar.

"Aku bukan suami yang baik , sehingga aku tidak tahu bagaimana cara memperlakukanmu dengan baik" dengkuran halus terdengar dari mulut mungil haneul , nafasnya sudah mulai teratur .

"Lekas sembuh sayang " sehun semakin mengeratkan pelukannya , mencoba memberi kehangatan pada sang istri.

"Young~aa" panggil sang pria kecil , siapa lagi kalau bukan Oh jungyo.

"Kau sedang menunggu ibumu ?" Jungyo tengah duduk di sebuah kursi bersama seorang gadis kecil yang merupakan teman sekelasnya.

"Iya , apa hari ini kau di jemput ibumu " tanya sang gadis.

My family, My life (Sequel You Never See Me) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang