mulai ada rasa

3K 119 3
                                    

❄❄❄❄❄❄❄

Suara jangkrik mulai terngiang ngiang di telinga arumi dan pengeran, keheningan malam mulai menguasai kediaman mereka. Sudah lama sekali mereka terdiam menatap langit-langit sambil berbaring.

Suasana jadi terasa gerah karena arumi belum terbiasa berdua dengan pangeran dalam satu ranjang, untung saja suara dentuman keras jantung arumi tidak terdengar oleh pangeran, entahlah arumi yakin ia terkena penyakit virus merah jambu alias jatuh cinta.

Tidak salah kan bila seorang istri mencintai suaminya, mungkin saja arumi saat ini mencintai dalam sendiri karena ia yakin seorang pangeran tidak mungkin bisa jatuh cinta kepadanya, pikiran arumi bergejolak tak menentu . sekarang entah apa yang dipikirkan pangeran sedari tadi pria beralis tebal itu menatap serius langit langit kamar kecil mereka.

"Pangeran.. " arumi kini merubah posisi dengan menghadap ke pangeran.

Berbalik menatap arumi "apa?"

"Hehhe tidak usah menatapku serius begitu, aku hanya ingin kau bercerita soal tadi?" pangeran tersenyum lalu kembali menatap keatas.

"Oh .. Yang itu, jadi pas gue ke mesjid gw ditawari oleh seseorang untuk bergabung mendengar ceramah, entah rum.. Hanya karena sebuah kata gue jadi mendapat hidayah dari Allah swt. ". Berhenti sejenak dan menatap istrinya serius, arumi membalas menatap .

" ustad itu mengatakan, "sholatlah karena sesungguhnya sholat itu kewajiban.. Dan Apa yang berharga dari agamamu jika sholatmu saja tidak berharga bagimu? Padahal pertanyaan pertama yang akan ditanyakan kepadamu pada hari kiamat adalah tentang sholat, seperti apa kamu mampu memperbaiki sholatmu seperti itulah kamu akan mampu memperbaiki hidupmu." pangeran mengakhiri dengan senyum yang manis membuat arumi semakin bapper tingkat tinggi.

"Masha Allah pangeran" arumi membalas senyum .

Pangeran memejamkan mata sejenak lalu berubah ekspresi sedih " ustad benar rum, sholat tidak pernah kulakukan makanya gue hidup kacau seperti ini. Gue udah banyak salah sama lo, ayah ibu dan yang lainnya. Sifat gue sangat jahat rum.. Gue bener-bener nyesel.. telah lalai" arumi bisa merasakan kesedihannya yang mendalam.

"Aku senang kamu secepat ini dapat hidayah, Allah senang dengan orang sepertimu.. Mau bertaubat dan kembali kepada Allah, Allah itu maha pengampun lagi maha penyayang.. Jangan takut ". Keduanya saling bertatapan .

pangeran menggulum senyum " kalo gitu ajarin gue biar bisa berubah"

Mengangguk "in syaa Allah". Jawaban arumi membuat pangeran tertawa semangat, hingga menampilkan barisan gigi putihnya yang rapih.

" yuk tidur "

Sebelum berbalik tangan arumi berhasil Menahan lengan pangeran "Tunggu dulu"

Pangeran Meninggikan alis "Ada apa rum?"

" sebelum tidur kita harus mengamalkan sunnah " . sunnah apa yang dimaksud arumi kali ini , pangeran jadi berpikir aneh-aneh .. Apakah arumi meminta haknya sebagai seorang istri, kalau begitu pangeran harus siap siaga karena dirinya sama sekali belum siap.
" ga ah rum, gu--

Menutup bibir pangeran "Ishh ini tuh sunnah, kita wudhu dulu terus kita khatam Al-Qur'an..".

Pangeran tertegun, " arumi .. Gue ngantuk terus lo nyuruh gue khatam Al-Qur'an.. Gue.. kapan tidurnya?" arumi terkekeh ia yakin pasti pangeran akan mengatakan hal itu.

TerhalalkanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang