Wonwoo kembali ke Jepang untuk menjenguk haraboji yang masih dalam masa pemulihan. Kali ini Wonwoo datang bersama Seung Cheol.
Sebelum masuk ke kamarnya Wonwoo sempat mengintip dari kaca pintu melihat haraboji tengah diperiksa oleh seorang dokter.
Tok.. tok..
Wonwoo membuka pintu kamar. Melihat Wonwoo masuk ke ruangan dokter itu segera pergi dan meninggalkan mereka bertiga.
Biasanya halmeoni ada disana menjaga haraboji. Tapi hari ini halmeoni ada urusan yang membuatnya tidak dapat menemani suaminya.
Wonwoo memiliki kakek yang merupakan seorang hakim yang sangat terkenal di Korea dan Jepang. Sifatnya yang tegas, lugas, dan tidak ada yang dapat melawannya membuat haraboji menjadi hakim yang paling ditakuti. Selain itu halmeoni adalah seorang desainer aksesoris. Keterampilan tangannya yang sangat handal membuatnya dikenal sebagai ratu aksesoris. Sekarang sudah ada sekitar 100 abang perusahaan aksesorisnya yang tersebar di wilayah asia, amerika, australia dan eropa.
"Ah senangnya melihat kedua cucuku disini. Apa kalian sudah makan? Mau aku pesankan makanan? Pilih saja apapun yang kalian mau." Ujarnya sambil bersandar pada kasur.
"Tidak perlu haraboji. Kami baru saja makan." Seung Cheol menolak.
"Benarkah? Baiklah kalau begitu."
Tiba-tiba Seung Cheol mendapat telfon dari seseorang yang membuatnya keluar kamar untuk mengangkatnya.
"Wonwoo-ya. Kemarilah?" Panggil haraboji.
Wonwoo yang semula sedang duduk di sofa sambil menonton televisi kemudian bangkit dan duduk pada kursi yang terletak disamping kasur haraboji.
"Bagaimana sekolahmu?"
"Berjalan seperti biasa." Jawabnya datar.
"Wonwoo-ya, apa kau punya cita-cita? Apa itu?"
Wonwoo berpikir sejenak. "Entahlah."
"Bagaimana jika kau meneruskan karirku sebagai hakim?"
"Ne?!"
"Sejak dulu aku selalu ingin salah satu anakku mengambil pendidikan hukum dan menjadi hakim sepertiku. Tapi Appamu itu tidak terlalu pintar, ya kau tahu itu lah. Jeonghan bukan tipe orang yang suka belajar makanya ia sekarang menjadi pengusaha, sedangkan imomu menjadi actress. Aku putus asa saat itu. Ketika Seung Cheol dan kau lahir aku sangat senang karena kalian laki-laki. Awalnya aku ingin Seung Cheol yang menjadi hakim tapi dia sama seperti appamu. Dan aku melihat kau itu berbeda. Kau cerdas seperti ibumu. Prestasimu banyak. Maka dari itu aku ingin kau meneruskan karirku."
Wonwoo menatap haraboji datar sambil memikirkan ucapannya. Memang saat ini Wonwoo belum memiliki cita-cita apapun. Menjadi hakim terdengar bagus. Bukan hal buruk pula. Tapi yang diragukannya ia adalah siswa sekolah musik. Jurusannya pun musik. Menurutnya hal itu akan aneh jika dari musik lanjut ke pendidikan hukum.
"Um.. haraboji. Tapi saat ini aku berada di sekolah dengan jurusan musik. Apakah tidak apa bila tidak sejalan dengan jurusanku ini?"
Haraboji tertawa kecil. "Tenang saja. Jika kau benar ingin meneruskan karirku. Aku akan pindahkan kau ke sekolah khusus hukum. Jadi kau akan menjadi lulusan sma itu dan bisa mempelajari tentang hukum lebih dulu."
"Pindah sekolah?" Wonwoo tercengang mendengar kata itu.
Maksudnya jika Wonwoo harus pindah sekolah berarti ia akan meninggalkan Seoul, Seok Min, Seungkwan dan juga .. Jia.
KAMU SEDANG MEMBACA
PINWHEEL 2 [Wonwoo]
Fanfiction[COMPLETE] Aku tahu kita akan berpisah. Bahkan dalam cinta yang seperti mimpi pun, perpisahan adalah sebuah kenyataan. Bahkan sampai air mataku kering, aku hanya bisa menggumamkan namamu. Seberapapun aku menyangkalnya, ini tetaplah sebuah perpisahan...