Mulai Dari Awal

7 0 0
                                    

*kringgg*

Terdengar suara alarm sangat kencang. Aku mendengarnya sampai aku membuka mata secepat kilat,namun kelelahan ini membuat ku memilih untuk menggerakan tanganku dengan cepat meraih jam weker ku utk mematikan suara yg memekakan telinga di pagi buta.

Sekilas aku lihat jam menunjukan pukul 04.30 pagi. Suara adzan sudah berkumandang. tp aku memilih untuk kembali memejamkan mataku. baru terlelap sebentar,ada suara pintu digedor dari luar.

"RAMA BANGUN HARI INI KAMU HARUS KE PELATIHAN KERJA!"

Ah itu suara ibu.

Sontak aku langsung lompat dari tempat tidur menuju kamar mandi untuk segera mandi. Pelatihan sialan,kenapa harus jam 6 pagi aku harus berada disana. Sedangkan jarak dari rumah ku ke tempat pelatihan sekitar satu jam itu pun bila tidak macet. Secepat mungkin aku membersihkan diri menyiapkan persyaratan yg harus dibawa ke tempat sialan itu.

Tapi sebenarnya aku memang harus datang ke tempat itu. Karena sudah 1 tahun lebih aku menganggur karena sulitnya mendapatkan pekerjaan. Andai saja perusahaan dulu tempat ku bekerja tida pailit,pasti pagi pagi seperti ini aku tidak perlu lagi bangun tidur,melawan rasa dingin air sumur dan menata rambut..

hm tunggu..

Aku lupa. Aku telah mencukur rambut ku dan menyisakan hanya 1cm saja. Iya itu salah satu persyaratan bodoh yang di minta oleh perusahaan untuk mengikuti pelatihan kerja. Entah apa tujuannya. Padahal yg terpenting adalah isi dari kepala bukan apa yg tumbuh di atas kepala.

05:55
Akhirnya sampai juga ke tempat pelatihan. Untung hari ini jalanan lancar jadi bisa sampai tepat waktu.

wait..
Kemana orang orang? Mengapa sepi sekali disini? Hanya terlihat satu dua orang saja yg sudah datang. Padahal 5 menit lagi pukul 6 pagi.

"Brengsek!!" umpat ku dalam hati.

Kalau tahu begini,aku tidak usah buru buru berangkat kesini dan bisa memejamkan mata sedikit lagi.

Saat melihat sekeliling,aku menemukan sebuah warung kecil di sebelah tempat pelatihan. Sepertinya disitu saya bisa menunggu sambil menyeruput secangkir kopi. Tanpa berpikir lagi,aku pun menuju kesana.

"Bang kopi hitam 1 diseduh ya. sama sekalian rokok filter nya sebungkus" ucapku kepada penjual kopi.

Aku pun mengeluarkan handphone dari saku celana dan memposisikan handphone ku di posisi "landscape"

Iya aku ingin bermain game favoritku. Kebetulan aku suka juga bermain PUBG walau tidak terlalu hebat.

Sedang asik bermain ada satu orang peserta laki laki. Rambutnya pun botak seperti ku. Mungkin kalau semua peserta laki laki di kumpulkan,akan terlihat seperti sekumpulan petarung shaolin sedang berlatih.

Aku pun menyapa nya dan mengajaknya untuk bermain game bersama. Setelah basa basi,baru ku tahu namanya adalah Doni. Ia berangkat pagi sekali sekitar jam 4 pagi karena rumahnya cukup jauh menuju tempat pelatihan.

Panitia sialan! Apa mereka tidak kasihan kepada orang orang seperti Doni yang mengusahakan untuk bangun pagi buta dengan harapan sampai dengan tepat waktu namun kenyataannya malah ia masih harus tetap menunggu cukup lama?

waktu terus berlalu dan saat ku lihat sekeliling ternyata sudah banyak peserta lain yang datang,baik pria maupun wanita. lalu tidak lama,mereka semua langsung masuk menuju ruang pelatihan. tapi karena game yang aku mainkan belum selesai jadi,aku masih di tempat yang sama setidaknya sampai game ini selesai. baru saja selesai muncul satu pesan whatsapp dari nomor asing yang tidak ada di kontak whatsapp ku. dan tanpa display picture.

"Ram lagi dimana? ayo masuk,kita udah mau mulai apel pagi"

aku hanya balas singkat

"oke thanks ya,gue kesana"

setelah apel pagi,aku penasaran dgn orang yang tiba tiba menghubungi ku via chat. aku pun mencari lagi kontaknya di group "calon karyawan PT. Medium Karya Bangsa Indonesia" siapa tau saja ia menampilkan nama aslinya di whatsapp nya.

dan ya akhirnya aku mendapatkan sebuah nama. seorang wanita.

"Bunga?"

Flower at AlcatrazTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang