Dira memadangi dirinya didepan cermin besar. Memandang dengan tidak percaya apakah ini nyata atau hanya mimpinya aja.
Dira yang sekarang mengenakan pakaian adat jawa barat dengan warna serba putih. Entah sejak kapan gue terlihat lebih anggun seperti ini. Dira yang biasanya hanya memakai celana jeans atau celana bahan dan kaos sebagai atasannya, hari ini berubah menjadi wanita yang sangat anggun. Berkali kali gue meyakinkan diri sendiri, apakah bener ini gue?
"Sis, udah selesai belom makeup in diranya?" Tanya mba ina yang hanya memunculkan kepalanya di pintu kamar hotel.
"Udah teh" jawab perias pengantin.
"Ini lu dek?" Tanya mba ita yang sekarang sudah masuk ke dalam kamar.
"Emang mba fikir siapa?"
"Kok lu cantik banget dah"
"Ya masa gue ganteng mba" jawab dira sambil tertawa.
"Heh! Lu tuh mau nikah. Dijaga ketawanya. Feminim dikit please" pinta mba ita
"Ehh iya maap"
"Yaudah yuk turun. Udah mau dimulai ijab kabulnya"
"Hah? Demi apa mba?"
"Demikian sekilas info"
"Mba serius"
"Ya gue serius lah. Udah ayuk"
"Mba mendadak adek mules deh mba"
"Udah gece ah. Penghulunya mau nikahin ditempat laen juga soalnya" dan dira langsung berdiri mengikuti langkah mba ita.
"Mba"
"Apa"
"Deg deg an"
"Atur nafas, solawatan dalem hati insya Allah tenang" dan dira menuruti perintah mba ita.
Sekarang dira udah ada didepan pintu aula hotel yang disulap menjadi tempat pernikahan dira dan fajar.
Lantunan sholawat mengisi ruangan yang dipenuhi oleh tamu undangan. Dira pun mengucap bismillah dalam hati berkali kali, dan kini pintu aula sudah benar benar terbuka.
Fajar yang semula duduk dihadapan ayah kini sudah berdiri menyambut dira. Dira berjalan ditemani mba ita menuju meja ijab kabul.
MC membuka acara pernikahan dira dan fajar, dan mulai menceritakan sedikit kisah mereka berdua. Kini tiba saatnya untuk dira dan fajar memohon restu kepada kedua orang tua kami.
Dira sudah berjongkok didepan ayah dan ibu. Dira mulai mengatur nafas supaya kuat buat minta izin sama mereka.
"Bismillahirrahmaannirrahiim,Astaghfirullahal’adzim 3x, Asyhadualla illa ha illallah, Wa asyhadu anna muhammadarrosulullah. Ayah dan ibu yang adek cintai dan hormati.Adek bersyukur dan berterima kasih kepada Allah SWT karena telah terlahir sebagai putri ayah dan ibu. Limpahan perhatian, kasih sayang dan cinta kasih pada adek tiada henti ayah dan ibu curahkan.
Adek menghanturkan permohonan maaf yang sedalam-dalamnya atas segala kesalahan dan kekhilafan adek baik kata-kata ataupun perbuatan yang menyakiti hati ayah dan ibu""Ayah, ibu. Disaat yang baik ini, adek memohon izin dan memohon restu untuk dinikahkan dengan laki laki yang adek cintai, laki laki yang Insya Allah bisa menjadi imam yang bijak dan penuh kasih sayang. Adek mohon, izinkan adek menikah dan membina rumah tangga dengan laki laki pilihan adek yang bernama Fajar Alfian. Adek juga mohon doa restu ayah dan ibu, semoga kehidupan rumah tangga adek nanti senantiasa rukun, damai, sejahtera dan penuh berkah dari Allah SWT. Amin ya rabbal alamin" ucap dira dengan suara tangis sesegukan, memohon restu kepada ayah dan ibu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kamu Adalah Takdirku{Fajar Alfian} | Complete
Romance"Saya terima nikah dan kawinnya andira pramestika binti wirawan dengan mas kawin tersebut dibayar tunai" ucap laki laki itu dengan lantang dan dalam satu helaan nafas. Sah! Ucapan Alhamdulillah dan puji syukur diucapkan oleh tamu undangan. "Terim...