Rumah Sejeong & Sehun
Monday, 2 january 2018
03.30 A.MSehun yang baru saja kembali dari kamar mandi menatap ponselnya heran. Sejeong menelponnya? Bukannya tadi Sejeong ada di kamar sebelah? Apa terjadi sesuatu padanya?
Sehun pun berjalan ke arah kasur dan mengambil ponselnya lalu menerima telepon dari Sejeong.
"Halo?"
'Tolong.....'
Sehun mengkerutkan dahinya.
"Kenapa? Kamu dimana?"
Suara Sejeong terdengar seperti ketakutan dan menahan tangis. Sehun sedikit panik sekarang.
"Ada apa Sejeong? Kamu dimana sebenarnya?"
Bukannya menjawab, Sejeong malah menangis kencang. Sehun semakin panik. Dengan segera Sehun keluar kamar dengan ponselnya yang masih terhubung dengan Sejeong. Dia langsung membuka pintu kamar Sejeong dengan kasar dan matanya langsung menangkap seorang perempuan yang tengah menangis dengan memeluk kakinya. Tangannya masih menggenggam ponsel miliknya.
Sehun langsung berjalan ke arah Sejeong dan memegang pundaknya.
"Kamu kenapa?"
Bukannya semakin reda, Sejeong malah menangis semakin menjadi.
"Sejeong?"
Karena belum mendapat jawaban dari Sejeong, Sehun pun memutuskan untuk memeluk Sejeong. Mungkin pelukannya bisa menenangkan Sejeong walaupun sedikit. Dan tentu saja itu berhasil. Sejeong sudah sedikit merasa lebih baik setelah di peluk oleh Sehun.
Sehun membiarkan Sejeong menenangkan diri dipelukannya selama beberapa menit. Menepuk pelan punggung istrinya .
"Tenang, you have me"
Setelah merasa jauh lebih baik, Sejeong menjauhkan badannya dari Sehun dan berterima kasih karena sudah menenangkannya.
"Thanks"
"Ada apa?" Tanya Sehun dengan tatapannya tepat di mata Sejeong.
"Biasa lah. Trauma. Aku pernah bilang belom kalo ga bisa tidur sendirian?"
Sehun mengkerutkan keningnya dan mencoba mengingat semua yang dikatakan Jongin padanya. Setaunya, Jongin pernah bilang kalau Sejeong alergi dengan kepiting dan tepung kacang. Tapi Jongin tidak pernah mengatakan kalau Sejeong trauma untuk tidur sendirian.
"Jongin tau?"
Sejeong menggelengkan kepalanya lemah. Memang selama ini dia tidak mau memberitahu orang-orang rumah. Dia tidak begitu suka merepotkan orang lain. Lagian dia juga gak terlalu suka menjadi pusat perhatian.
"Pantas aku ga tau"
Sejeong kini menganggukkan kepalanya. Sebenarnya dia mengantuk namun dia terlalu takut untuk menutup mata saja. Takut bayangan masa lalu dan segala mimpi buruk itu kembali menghantuinya.
"Ehmm Sehun... boleh kamu tidur disini ? Maksudku besok kan kita mau pergi pagi-pagi dan aku pastiin aku ga bisa tidur lagi sekarang. Kalau sendiri"
Sejeong tidak berani menatap Sehun. Kenapa? Karena dia malu.
Sehun tampak berpikir sejenak lalu duduk di bagian lain dari kasur Sejeong. Itu berarti dia setuju untuk tidur disini menemani Sejeong.
Tentu saja Sejeong terkejut Sehun menyetujui permintaannya. Awalnya Sejeong berpikir kalau Sehun pasti menolaknya.
"Terima kasih?" Ucap Sejeong hati-hati.
Sehun tidak menjawab lagi. Dia membalikkan badannya membelakangi Sejeong yang masih terduduk. Sehun menarik selimut sampai ke lehernya dan menutup matanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
from Hate to Love ✔
Fanfiction[Completed] from Hate to Love ✔ [Sequel] The Ohs ✔ jangan benci seseorang atau lo bakal berakhir mencintai dia sedalam-dalamnya -Sejeong ya gitulah -Sehun (aPA sEh) kalo lo udh pernah ketemu ma gue berarti lo udah pernah ketemu sama orang paling bre...