Chapter 4 [Kang Daniel]

115 18 0
                                    

Bab 4

If It's Not You, It Can't Be Anyone Else

Kang Daniel

"Ini jadwalmu untuk besok. Kau boleh membawa kopiannya, tapi jangan sampai hilang. Mengerti?"

Aku menatap manager kesal. "Aku mengerti. Sampai bertemu besok, kak."

Dia mengangguk dan pergi. Aku menaikkan kaca jendela mobilku dalam mode otomatis. Tanpa susah payah aku keluar dari parkiran dan langsung menyetir menuju café milik kak Jisung. Katanya sedang ada acara tahunan hari ini. Yah, café itu memang sering membuat acara dan anehnya, selalu sukses.

Setelah beberapa menit menyetir, akhirnya aku sampai di depan café. Aku memarkirkan mobil hitamku dan buru-buru keluar dari mobil. Kulihat mobil milik Kak Jaehwan dan mobil milik Kak Kenta terparkir di sebrang jalan. Aku menyebrang dan memasuki café bernuansa klasik dan bertema biru itu.

Kulihat Kak Jisung yang sedang sibuk menyatat pesanan. Bahkan Kak Jaehwan dan Kak Kenta juga ikutan memakai celemek khas café Sapphire Blue. Setelah banyak perempuan yang menyadari kedatanganku, café mulai riuh.

"Uncle Igon!"

Aku menoleh pada si kecil Sarang yang kelihatan manis dengan baju terusan berwarna soft-pink dan rambutnya diikat setengah. Kupeluk gadis kecil itu dan kuangkat. "Sarang! Astaga~ kau semakin besar semakin manis, eh?"

Sarang mengangguk cepat. "Tentu! Aku ingin jadi gadis cantik cepelti nda!"

Aku berjalan menuju meja bar dan mendudukannya di meja itu. Aku menatap Sarang sambil berdiri. "Aunty Jisung atau bunda?"

"Aku kan mau jadi cepelti nda, uncle Igon~" rajuknya manja.

Kurapikan poninya yang rata. "Baiklah, nona cantik. Nah, poppo dulu dong~"

Dia tersenyum dan mengecup bibirku. Aku balas mengecup keningnya yang tertutup poni. Aku memesan satu cone ice cream vanilla pada Minki. Setelah itu, kubiarkan Sarang menghabiskan ice cream itu dengan riang. Sayang sekali, Sarang terlalu sempurna untuk tidak punya ayah.

"Terima kasih, Euigeon."

Aku menoleh pada kak Kenta dan mengangguk. "Ini bukan apa-apa, kak."

Kak Kenta mengelus rambut Sarang. "Tapi ini lebih dari cukup, Euigeon."

"Baiklah, terserah kak Kenta. Yang jelas aku memang menyayangi Sarang seperti keponakanku sendiri. Kakak tahu sendiri aku sangat suka anak kecil yang penurut."

Kak Kenta mengangguk. "Baiklah."

"Nona Kenta?"

Aku dan kak Kenta menoleh pada seorang pria kekar yang menggandeng seorang gadis mungil di sampingnya. Apa dia ini penculik perempuan? Rasanya terlihat aneh jika pria kekar ini berada di samping gadis mungil itu.

"Baekho? Ah ... kebetulan sekali kita bertemu disini lagi," ujar kak Kenta dengan senyum bak malaikat di wajahnya.

Pria itu juga balas tersenyum, kali ini wajah sangarnya terlihat lebih seperti pria baik setelah ia tersenyum. "Kenapa kau pake celemek itu?"

Kak Kenta memperhatikan dirinya yang memakai celemek. "Ah, ini? Aku teman dari pemilik café ini. Kebetulan café ini sedang ramai, jadi kuputuskan untuk membantu sedikit."

"Oh ... lalu pria ini? Sepertinya aku pernah melihatnya. Wajahnya tampak familiar," ucap pria bernama Baekho itu.

Kak Kenta tersenyum lagi. "Dia itu penyanyi terkenal, Daniel."

[1/3] Sapphire Blue Series REMAKETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang