10

1.5K 248 58
                                    

"Kenapa kau membohongiku?"

Sooyoung pura-pura tak mendengar.

"Park Sooyoung."

"Aku tidak membohongimu."

Taehyung memasang sabuk pengaman milik Sooyoung seperti biasa. Walaupun Sooyoung tetap pura-pura tidak terjadi apa-apa.

"Tidak membohongiku?"

Taehyung menatap Sooyoung sekilas sebelum mulai mengendarai mobilnya.

"Kau mengirimiku pesan bahwa kau dalam bahaya dan bahkan tidak mengangkat telponku kau pikir itu masalah kecil?"

Sooyoung sibuk dengan ponselnya sekarang. Ia sedang mencari aktivitas agar tidak terlalu terintimidasi oleh Taehyung.

"Kau tahu sepanik apa aku tadi pagi? Dan bahkan..." Taehyung menghela nafas mencoba menahan emosinya. "Aku harus membatalkan meeting yang telah aku buat dari beberapa bulan lalu hanya untuk mengantarmu ke sebuah universitas?"

Taehyung memukul stirnya pelan tidak tau lagi apa yang harus ia katakan pada wanita disebelahnya.

"Maafkan aku."

"Hah. Aku tau kau tidak akan merasa bersalah."

Senyum Sooyoung mengembang. Ia menang lagi. Ya, mau semurka apapun Taehyung dengan kelakuan Sooyoung ia tidak akan bisa marah. Walaupun perusahaannya sedang dalam masalah sebesar apapun bahkan gulung tikar pun Sooyoung akan tetap menang. Walaupun itu tidak akan pernah terjadi. Jangan salah, Kekayaan Taehyung tidak bisa membuatnya jatuh miskin.

"Kenapa kau melakukan itu?"

"Aku malas kesana."

Ok. Taehyung benar-benar tidak mengerti dengan jalan pikiran wanita. Kenapa wanita sangat susah dimengerti olehnya?

Bagaimana bisa pagi-pagi buta Sooyoung membohonginya dengan mengirim pesan bahwa ia dalam bahaya hingga membuatnya panik dan ternyata Sooyoung melakukan itu semua hanya karena Sooyoung ingin Taehyung menemani dirinya ke sebuah universitas

Tapi sekarang? Wanita itu mengatakan bahwa ia tak ingin kesana? Astaga. Bagaimana bisa Taehyung sabar menghadapi tingkah laku Sooyoung?

Mungkin ini alasan Taehyung tak pernah dekat dengan perempuan manapun kecuali Sooyoung. Bayangkan saja, mengenal dan berteman dekat dengan Sooyoung saja sudah membuatnya pusing tujuh keliling. Apalagi ia harus bertemu dan mengenal wanita lain?

Satu wanita sudah cukup untuk Taehyung.

"Lalu kenapa kita kesana?"

"Aku akan menjadi pembicara."

"Apa?!"

"Yak, Kim Taehyung." Sooyoung hampir saja jantungan karena Taehyung mengerem mendadak di tengah jalan raya. Untung saja jalanan sedang sepi.

"Maaf." Setelah Taehyung kembali menjalankan mobilnya ia kembali meminta penjelasan pada Sooyoung.

"Agensiku ingin aku bersikap baik."

"Hmpt. Pufff." Taehyung mencoba menahan tawanya setelah mendengar perkataan Sooyoung.

"Kenapa kau tertawa?" Sooyoung sudah menatap tajam Taehyung yang mati-matian menahan tawanya dengan menggigit bibirnya.

"Aku tidak tertawa."  Taehyung sudah menutup mulutnya dengan punggung tangan.

"Yak, Kim Taehyung." Sooyoung memperingatkan.

"Hahaha. Ok. Ok." Akhirnya Taehyung menyerah.

"Ck. Kau benar-benar menyebalkan."

Sooyoung kembali membenarkan posisinya dan menatap jendela. Kesal dengan laki-laki yang sedang mengemudi di sampingnya.

Crazy LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang