Kelas 10-IPA-4 terlihat masih lengang pada pagi itu, padahal lima belas menit lagi bel sekolah akan berbunyi. Azkia baru saja meletakkan tasnya ke kursi saat ekor matanya tak sengaja melihat Fara, sahabatnya melamun entah memikirkan apa.
"Kenapa lagi Lo?" Tanya Azkia langsung pada pokok yang akan dibahasnya. "Gara-gara Adit lagi?"
Fara tidak langsung menjawab. Matanya menatap Azkia cukup lama. Hingga akhirnya Fara kembali menenggelamkan wajah diantara lekukan tangannya yang ada diatas meja.
"Ya ampun Ra, Lo kalau ada masalah jangan diam aja. Lo anggap gue sahabat Lo gak sih?" Tanya Azkia setelah duduk di kursi samping Fara. "Pasti ini gara-gara Adit lagi kan?". Tanyanya lagi dengan emosi. Karena ini bukan kali pertama Fara bersikap seperti ini dan semua itu karena Adit, pacarnya.
Fara mengangkat kepalanya dan tanpa aba-aba langsung memeluk Azkia. Meninggalkan isakan tangis di bahu cewek itu.
"Kemarin gu-e ngeliat Adit jalan sama cewek lain" ucapnya dengan sesenggukan.
Dengan rasa prihatin Azkia membalas pelukan sahabatnya lalu kemudian melepaskan kembali. Dengan penuh perasaan Azkia mengusap air mata sahabatnya.
"Ra, dengerin gue ya. Air mata Lo gak pantes keluar hanya karena cowok brengsek kek Adit. Masih banyak cowok diluar sana yang suka sama lo kok. Contohnya tuh si Ucup, dia suka kali sama lo soalnya dari tadi dia ngelirik Lo Mulu." Ucap Azkia menahan tawa saat melihat Ucup, siswa dengan kacamata tebal dan buku tebal yang selalu dibawanya kemana-mana mencuri pandang kearah Azkia dan juga Fara.
"Ihh Lo apaan sih Az, bukannya doain gue supaya dapet yang lebih ganteng, lah ini apaan coba tambah bikin sengsara aja" ucapannya menahan kekesalan.
Azkia tertawa terbahak saat melihat raut muka Fara yang kesal. Dan kembali memeluk sahabatnya.
Dari arah pintu masuk terlihat Rika, Ica, dan juga Karin berjalan memasuki kelas dan menuju dimana Azkia dan Fara berada.
"Woiii. Lo berdua ngapain? Lesbian Lo?" Tanya Karin dengan suara toa nya mengagetkan keduanya.
"Astaghfirullah. Lesbian pala Lo" ucap Fara saat pelukannya sudah terlepas.
"Abisnya itu apaan coba? Pagi-pagi udah pelukan mesra."cerocos Karin. Sedangkan Azkia, Rika dan Ica hanya tertawa melihat aksi Karin dengan Fara.
"Itu Rin, kemarin katanya lollipop Fara di ambil orang." Ucap Azkia asal.
"Serius Ra? Cuma gara-gara itu Lo sampai curhat pake nangis segala ke Azkia?" Tanya Karin dengan raut penuh takjub.
"Ihh Lo apaan sih Az, Lo juga...."ucapan Fara terhenti saat Ibu Rahma guru biologi kelas IPA memasuki kelas 11-IPA-4.
∆∆∆
"Guys, kantin yuk" ajak Rika tanpa membereskan buku-buku yang ada di atas mejanya.
Setelah 3 jam berkutat dengan pelajaran yang membosankan, kini waktunya para pelajar berkunjung ke surga sekolah. Kalian pasti taukan surga sekolah?.
Azkia, Fara, Ica, dan juga Karin sibuk membereskan buku-bukunya yang berserakan. Sedangkan Rika sudah asik memainkan handphonenya.
Setelah selesai dengan urusan membereskan buku, mereka berlima sudah siap berkunjung ke surga sekolah.
"Ca, temenin gue ketoilet dong," ajak Fara pada Ica saat di perjalanan.
"Lah terus kita tungguin disini, gitu?" Tanya Karin dengan tampang polos.
Seketika tangan Rika mendarat di kepala Karin. "Ogeb." Ucapnya pada Karin. "Ra, ca, kita tungguin di kantin ya?. Lo pesan apa?" Lanjutnya.
"Samain aja" ucapnya langsung ngacir ke toilet.
Suasana kantin saat ini sangat ramai mengakibatkan tubuh yang satu saling bersenggolan dengan tubuh yang lain.
"Gimana nih? Nggak mungkin kan kita makan di tempat biasanya?" Tanya Azkia saat melihat kantin ke-4 sangat ramai, kantin langganannya bersama sahabatnya.
"Yaah, padahal perut gue lagi pengen makan risol mbak Nova nih" keluh Karin.
"Mau gimana lagi. Terpaksa kita makan di tempat lain hari ini"
"Ya udah yuk kantin-2 aja, nggak terlalu ramai tu" Ajak Azkia.
"Az, ga ada tempat lain apa? Masa kita gabung sama cowok sih" ujar Karin.
"Daripada gak makan, ntar kelaparan Lo rasain. Ya udah yuk keburu bel nantinya." Ucap Azkia manarik tangan kedua sahabatnya ke kantin yang dimaksudkan.
"Kalian cari tempat aja, biar gue yang pesanin" ujar Azkia lalu berlalu ke stand kang Edi, penjaga kantin-2.
"Kang, bakso 5 sama jus jeruk juga 5 ya kang." Pandangan Azkia menerawang mencari dimana sahabatnya berada. "Di anterin kesana ya kang" tunjuk Azkia ke meja pojok kanan kantin.
∆∆∆
Di pojok kantin terlihat 5 gadis yang sedang memakan makanannya disertai dengan candaan yang terlontar dari mulut mereka.
Dari arah lain tampak 3 cowok yang dipimpin oleh Riko dan diikuti kedua temannya Ferdi dan juga Gilang memasuki kantin. Dengan seragam yang berantakan ketiga cowok tersebut terus berjalan hingga kini mereka tepat berada di samping meja seorang cewek.
"Heii Bisa minggir nggak?" Seru Ferdi, cowok berambut agak ikal.
"Lo nyuruh kita pindah?" Tanya cewek itu dengan tatapan polosnya.
💢💢💢💢
KAMU SEDANG MEMBACA
Indah Pada Waktunya
General FictionKetika bibirku tidak dapat mengungkapkannya maka aku harap kamu bisa melihat tulisan di kertasku tentang bagaimana berartinya dirimu bagiku