Chapter 1

215 26 39
                                    


Pernikahan adalah upacara sakral yang suci, dimana kedua orang yang saling mencintai dan saling melengkapi bersedia mengambil sumpah suci di hadapan Tuhan, dan di depan para jemaat sebagai saksi bahwa pernikahan itu memang pernah ada.

Im Jaebum adalah salah satu dari sekian orang yang telah mengalami masa paling menegangkan dan paling membahagiakan dari prosesi kehidupan yang disebut dengan pernikahan itu, bersama dengan pendamping hidupnya, Park Jiyeon.

Kehidupan rumah tangga yang baru berjalan 2 tahun itu membawa kisah paling berarti bagi keduanya. Mereka melalui masa-masa sedih, pahit dan manis bersama-sama. Semuanya berjalan begitu indah dan damai. Sebelum akhirnya, pada tanggal 14 Maret 1999, seorang anak laki-laki sehat dan rupawan lahir dari rahim istrinya.

Dan sebuah kisah perjalanan hidup seorang Jaebum pun berawal dari saat itu juga.

· · ·

Jaebum baru saja selesai dari kuliahnya, dengan tergesa-gesa ia segera membereskan barang-barang perlengkapannya dan bergegas menaiki kendaraannya untuk sampai lebih awal di rumah. Sepanjang perjalanan pulang, Jaebum terus saja tersenyum, bayangan 2 sosok yang disayanginya mulai tampak dalam pikirannya.

Jaebum tersenyum lebih lebar ketika wajah seorang bocah menggemaskan hadir dan mengalihkan segala fokus perhatiannya selama ini. Wajah lucu menggemaskan anak lelakinya, Im Jackson ketika putranya itu baru berumur 3 tahun 3 bulan. Jaebum benar-benar sangat bersyukur atas keberadaan Jackson yang selalu mampu membuatnya tersenyum bahagia. Tidak hanya itu, baginya, Jackson adalah pembawa keberuntungan dan keberhasilan dalam hidupnya. Ia merasa sangat cukup hanya dengan adanya Jackson disisinya, karena jika tanpa Jackson ia mungkin tidak akan pernah merasa sesempurna ini setelah menjalani lebih dari 20 tahun dalam hidupnya. Bahkan, kehadiran Jiyeon sebagai istrinya pun tidak cukup untuk membuatnya merasa begitu bersyukur seperti saat ini.

Jaebum membawa mobilnya masuk ke pekarangan luas sebuah rumah mewah di kawasan perumahan Chengdu. Sebuah rumah berdesain kayu yang menjadi dinding penahannya, dan jendela dari kaca bening yang memperlihatkan setiap pahatan dari dekorasi interior rumah tersebut. Desain minimalis yang begitu menyatu namun terkesan elegant dan luxury.

Jaebum membuka pintu kaca rumahnya, ia merasa sedikit aneh. Keadaan rumahnya terdengar sunyi, dan tidak seberisik biasanya. Jika di hari-hari lainnya ia akan menemukan Jackson bermain bersama Jiyeon di halaman depan, maka saat ini ia tidak menemukan siapapun.

Jaebum memutuskan untuk naik ke lantai atas, dimana kamarnya dan kamar putranya berada. Ia berpikir, mungkin saja Jiyeon dan Jackson sedang menghabiskan waktu dengan tiduran di kamar. Jaebum berjalan mendekati sebuah kamar, saat ia mendengar sebuah suara yang dikenalinya dari balik pintu kamar Jackson yang tidak tertutup rapat. Ia mengendap-endap, tidak ingin mengusik apa yang sedang dilakukan oleh keduanya.

Dari tempatnya berdiri kini, ia mengamati apa yang dilakukan oleh kedua sosok yang berada di dalam sana. Ia dapat melihat Jiyeon sedang mencoba sesuatu ke wajah anaknya. Jaebum menajamkan penglihatannya, mencoba untuk melihat lebih jelas benda apa yang sedang dicoba wanita itu pada Jackson.

"Ya Tuhan, apa yang dia lakukan?!" Jaebum benar-benar terkejut. Ia tidak pernah mengira kalau perbuatan Jiyeon akan sampai sejauh ini. Hatinya berkabut emosi, ia tidak bisa membiarkan wanita itu berbuat sesukanya lebih jauh. Jaebum membuka pintu kayu dari eboni itu dengan kasar, tidak peduli dengan kedua sosok yang sangat terkejut akan kedatangannya yang tiba-tiba.

"Apa yang kau lakukan padanya, huh?!" Jaebum berjalan mendekati Jiyeon, tangannya dengan kasar mencengkram pergelangan wanita itu. Jiyeon memberontak berusaha melepaskan diri.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jan 21, 2019 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

My Baby, A Girl or A Boy? [JackBum]Where stories live. Discover now