Joshua kembali lagi harus berhadapan dengan orang mabuk yang semakin hari cerita mereka makin aneh saja meskipun dia muak mendengarnya tapi dia harus tetap menjalankan tugasnya dengan baik karena dia di bayar untuk mendengarkan kisah orang-orang mabuk setengah gila yang melampiaskan rasa frustasinya pada minuman beralkohol
Sebenarnya pekerjaan awal Joshua adalah sebagai peracik minuman di Bar milik kakak iparnya tetapi entah bagaimana ceritanya dirinya sekarang justru memiliki ruangan pribadi sendiri di Bar ini, ruangan khusus untuk dirinya melayani 'pasien-pasien'nya yang rela membayar mahal hanya untuk bercerita sembari di racikan minuman oleh Joshua
Waktu sudah menujukan pukul 3 pagi Joshua sedang membersihkan gelas bekas pasien terakhirnya bersiap untuk pulang dan memadu kasih dengan kasurnya sampai siang
Tapi semua angan-angan itu hilang ketika pintu ruangannya tiba-tiba di buka membuat Joshua yang hendak beranjak pergi terlonjak kaget
"Maaf aku sudah tutup" seru Joshua
Tetapi Jeonghan tetap masuk dan duduk dengan angkuh di kursi panjang depan meja bartender khusus milik Joshua
"Racikan aku sesuatu yang kuat" titah Jeonghan
Joshua menghela nafas kemudian berseru
"Aku sudah tutup, kau bisa datang kembali besok""Aku bayar lima kali lipat"
Joshua memijit keningnya dia sudah biasa menghadapi orang-orang kaya angkuh tapi sepertinya manusia satu ini berada di level berbeda keangkuhannya
Sembari menghela nafas Joshua berjalan kembali ke belakang meja dan mulai meracik minuman yang di minta oleh Jeonghan, bukannya Joshua mata duitan dia sudah lebih dari cukup mendapatkan uang hari ini dia hanya tidak ingin mencari masalah karena seseorang di hadapannya kali ini bukan orang sembarangan
Joshua dengan hati-hati meletakan gelas di hadapan Jeonghan yang sendari tadi mengetuk-ngetuk jarinya di atas meja
Tentu Joshua harus berhati-hati karena di hadapannya adalah seorang gembong narkoba sekaligus anak menteri pendidikan
Hebat bukan? Di saat ayahnya setengah mati memberikan pendidikan terbaik bagi anak-anak di negaranya anaknya sendiri justru yang menjerumuskan anak-anak itu untuk menjadi pecandu sungguh ironi
Jeonghan meneguk minumannya perlahan seolah itu adalah Wine mahal yang harus di sesapnya perlahan padahal rasa minuman itu sangat pahit dan membakar tenggorokan tapi justru rasa pahit itulah yang di cari Jeonghan agar pikirannya sedikit mengabur dan melupakan seluruh kejadian hari ini
"Kau ingin mulai bercerita?" Tanya Joshua
Joshua penasaran, Jeonghan jarang sekali di lihatnya berkeliaran di bar ini kenapa sekarang justru tiba-tiba mendatanginya di pagi buta?
"Aku sudah mendengar tentangmu, katanya jika bercerita denganmu masalahku bisa teratasi"
Jeonghan kembali meneguk minumannya sementara Joshua tersenyum
"Mereka melebih-lebihkan aku tidak mengatasi masalah mereka, aku hanya memberikan saran dan menjadi pendengar yang baik" elak Joshua
Jeonghan mengangkat sudut bibirnya menyeringai kemudian meletakan gelasnya yang sudah tersisa seperempat di hadapannya
"Kalau begitu , bisa kau dengarkan ceritaku?"
"Tentu , aku kau bayar untuk itu"
Jeonghan terkekeh , dia menopang siku di atas meja menatap Joshua dengan padangan sendu sekejap Joshua hampir lupa jika Jeonghan adalah orang yang berbahaya karena yang ada di hadapannya sekarang hanyalah seorang pria muda yang sangat cantik dan penuh celah seolah tiupan angin saja bisa menghancurkannya

KAMU SEDANG MEMBACA
Good To Me
FanfictionKumpulan cerita singkat kapal-kapal tercinta Warn !!! -apapun dan siapapun bisa menjadi pasangan di sini BxB BxG GxG