8

2.3K 187 1
                                    

Author pov.

Sekarang taeyong dan sahabat sahabatnya tengah berkumpul diruang tengah milik keluarga almarhum Park hansol sahabatnya, sepulang mengantar sahabatnya hansol ke tempat peristirahatan terakhirnya, mereka merundingkan satu masalah yang cukup serius, masalah jisung, anak dari almarhum sahabatnya itu

Hanya ada kaum bapak dan ibu diruang tengah itu, kaum anak sedang berusaha menghibur jisung dikamar nya

"sekarang bagaimana" - win win

"aku tidak masalah Jika jisung harus tinggal dirumahku, malah aku sangat bahagia Jika dia ikut aku"-taeyong

"aku juga dia bersamaku pun Tak masalah"-yuta

"jisung ikut aku saja, dia hampir seumuran dengan lele, mereka akan senang mendengarnya" - jongwoo

"yah, aku mengerti, kita semua memang menyayangi jisung, tapi ada satu hal yang terlupakan oleh kita" - jaehyun

"ya benar, kita melupakan kriss, bagaimanapun juga, dia tetap wali sah dari jisung, sampai jisung dewasa, dia masih paman jisung" - Johnny

"ya kau benar john" - jaehyun

"tapi aku tidak rela Jika jisung dirawat olehnya, apa kalian lupa dia itu gangster, aku tidak mau jisung dijadikan penerus olehnya" - taeyong

"tapi yong, kita tidak bisa berbuat apa apa, dimata hukum, kriss adalah wali sah dari jisung" - yuta

"setidaknya sampai dia Berumur 19 tahun" - win win

"bahkan Jika itu hanya satu bulan pun, aku tidak rela" - taeyong

"taeyong hyung benar, aku juga tidak rela jika jisung dirawat oleh kriss"-jongwoo

"besok adalah penyerahan semua warisan hansol untuk jisung, jadi karena jisung masih dibawah umur, semua akan diserahkan pada walinya, sampai dia dewasa, termasuk hak asuh jisung" - Johnny

"John, apa kita tidak bisa melakukan Sesuatu, ayo John pikirkan Sesuatu agar semua itu tidak terjadi, lagi pula jisung pun tak akan mau tinggal bersama kriss"- taeyong

"aku tidak tau, jisung belum dewasa, dan belum bisa dikatakan dewasa, jadi aku tidak bisa berbuat apa apa" - Johnny

"Johnny, bagaimana pandangan dewasa menurut hukum?? seseorang yang telah menikah, apa dia bisa dikatakan dewasa, dan dia tidak memerlukan wali lagi kan" tanya taeyong dengan wajah antusis, sepertinya dia memikirkan sesuatu

"yah, bisa dikatakan begitu, seseorang yang telah menikah memang tidak perlu wali lagi" - Johnny

"ok, begini....... " taeyong kembali berdiskusi dengan sahabatnya tentang idenya

........

Kegelapan telah menyelimuti langit malam, terlihat papa Lee yang sedang mengamati istri tercintanya yang sedang menyiapkan makan malam

"sayang dimana naeun" Ucap taeyong memecahkan keheningan yang Melanda

"dia masih dikamar nya" kata sang istri

"baiklah.... Kau sedang masak apa" kata taeyong sambil berjalan mendekati istrinya dan memeluknya dari belakang

"ehmm,, aku sedang memasak makanan kesukaan jisung" kata yoona

"jisung..."

"iya, kau tau dari tadi pagi, tidak ada sebutir nasipun yang masuk ke perutnya, aku takut dia sakit" kata yoona dengan wajah sedihnya

"iya kau benar, dia masih terpukul karena telah kehilangan orang tuanya, kita akan membantunya untuk kembali ceria lagi, sekarang kita adalah orangtuanya" kata taeyong mencoba menghibur istrinya

"Selamat malam ma, pa, kalian sedang apa" kata naeun yang baru turun dari kamarnya dan melihat orang tuanya sedang berpelukan, lebih tepat nya papanya itu yang memeluk mamanya dari belakang

"mama sedang memasak sayang"

"lalu apa yang papa lakukan, cepat lepaskan mama, jangan mengganggu mama"

"aigoo, papa tidak mengganggu mama sayang, yang ada kau yang mengganggu kami, dasar jomblo" kata taeyong dan melepaskan pelukannya dari sang istri dan berjalan menuju tempat anaknya yang tengah menatapnya tajam

"apa, kenapa kau menatap papa seperti itu"

"ck" naeun hanya mendengus kesal melihat sang papa

"sudah jangan menekuk wajah seperti itu, pergi lah kerumah jisung dan ajak dia makan bersama, mama sudah memasak makanan kesukannya" kata yoona menengahi sebelum terjadi perang antara ayah dan anak ini

"baik lah, aku pergi dulu " kata naeun yang langsung beranjak pergi kerumah jisung

.....

Sampai dirumah jisung, naeun langsung pergi ke Lantai dua, dimana disitu terletak kamar jisung

Tok tok tok

" jisung apa kau didalam" kata naeun sambil mengetuk pintu kamar jisung, setelah lama tak ada jawaban, naeun dengan tekad bulat langsung memutar knop pintu kamar jisung dan masuk ke dalam

Hal pertama yang dilihat naeun adalah jisung yang tengah duduk dipanggir kasurnya dengan tatapan kosong

Semula naeun takut jisung kesurupan, karena sudah beberapa kali naeun memanggil jisung dia tidak mendengarnya sama sekali

Akhirnya Naeun mendekati jisung dan menepuk pelan bahunya

"jisung"

"mbak, ada apa, kenapa mbak kesini, baru datang" akhirnya jisung mendengarnya, naeun menghela Napas kasar "aku dari tadi sudah berdiri disini, aku juga sudah memanggil mu berkali kali, tapi apa kau bahkan tak mendengarkan ku"

"apa yang sedang kau pikirkan, hm" kata naeun sambil duduk disamping jisung

"tidak ada mbak"

"kau baik baik saja, aku tau kau masih sedih karena om dan tante"

"aku baik baik saja mbak, tidak usah khawatir, dan aku sudah mengiklaskan orang tuaku"

"jisung sedari tadi aku melihatmu memperhatikanmu, kau menahanya, kenapa?? Keluarkanlah, setidaknya itu bisa mengurangi sedikit Rasa sesak didadamu, jangan ditahan hmm, keluarkan, aku yakin tante tidak akan memarahimu, jika kau malu, maka sini, bersembunyilah disini untuk sebentar hingga kau merasa tenang" tangan naeun merengkuh perlahan tubuh yang ada didepannya, jisung tidak Menolak, dia menerima pelukan Naeun, dan naeun mulai mengusap punggung orang yang sudah dia anggap adiknya sendiri itu

"keluarkanlah, aku kakak mu kan" jisung mengangguk sebagai jawaban dan dia mulai terisak, Naeun merasakan basah di pundaknya

"kau, jangan pernah merasa sendiri, kau tidak sendiri, dan kami tidak akan membiarkan mu sendiri, kau masih punya aku, mama, papa, Mark, jeno, jaemin, Haechan chenle dan semuanya menyayangimu, sangat malah, kami semua menyayangimu jisung"

Setelah dirasa cukup mengeluarkan airmatanya jisung melepaskan pelukannya pada naeun dan melihat Naeun

"Makasih mbak, aku sudah merasa lega sekarang, sesak disini, perlahan terangkat, sakit nya perlahan mereda"

"sama sama jisung-ah, jika kau sudah merasa baikan, ayo ikut aku, mama Dan papa sudah menunggu kita untuk makan malam" kata naeun mengulurkan tangannya dan tersenyum manis pada jisung

"iya mbak" jisung berdiri dan menerima uluran tangan naeun, dan mereka pergi kerumah naeun dengan tangan yang saling bertautan

.......

Segini duluya :)
Maaf ya kalau ceritanya ngebosenin

Hope you like it :)

Jangan lupa votment kalau suka :)

My Life X Jisung ParkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang