Tiga Puluh

2.7K 240 27
                                    

Mimpiku adalah tinggal satu atap denganmu, mendengar keluh kesahmu dan bercanda bersamamu
-anonim-

*****

Fajar dan dira sedang bersantai di ruang tamu rumah mereka, duduk di lantai beralaskan karpet dan menikmati kebersamaan sebelum dira di tinggal fajar turnamen. Yaa, walaupun cuman seminggu.

Fajar memainkan rambut dira yang sekarang sedang bersandar di dada bidang fajar, entah kenapa dira sangat menyukai posisi seperti ini.

"Dek" panggil fajar saat dira sedang memainkan handphonenya.

"Kenapa a?"

"Ada yang pengen aa omongin" ucap fajar lalu meletakkan handphone dira di karpet.

"Apa tuh"

Fajar menyesap kopi hitam yang dibuatkan dira sebelum berbicara, "kalo aa nyuruh adek resign dari kerjaan adek mau gak?" Tanya fajar.

"Alasannya di suruh resign apa?"

"Yaa kasian aja ngeliat adek, setiap hari pulang pergi jakarta timur jakarta selatan, berangkat pas matahari belum muncul, pulang pas matahari terbenam"

"Tapikan perjanjian kemaren aa bilang adek boleh kerja. Kenapa sekarang beda lagi?"

Fajar menarik nafas lalu membuangnya secara kasar, "setelah aa fikir fikir dan setelah aa liat gimana capeknya adek, aa jadi berubah fikiran"

"Gak cape kok a, udah biasa begini"

"Dek, aa tau gimana ringkihnya badan adek. Aa tau setiap malem adek itu selalu pegel pegel karna kelamaan duduk dikantor. Aa tau dek, karna aa liat setiap malem. Dan waktu adek buat aa berkurang kalo aa lagi libur turnamen begini"

"Kalo dari awal gak ngizinin kenapa bilang iya?"

"Okee aa tau aa salah, tapi aa gamau adek sakit. Kalo misalnya aa lg turnamen terus adek sakit. Siapa yang ngurus adek? Gaadakan? Aa juga mikirin kesehatan adek. Ujung ujungnya pasti aa yang kepikiran di negeri orang dan gak konsen buat turnamen"

Dira hanya diam tak mengeluarkan suara apapun, kini hanya terdengar suara nafas mereka berdua saja.

"Aa gak akan ngelarang adek buat nyanyi di kafe, karna aa tau musik itu udah jadi hidup adek. Tapi aa mohon, sekali ini aja. Resign yaa?" Ucap fajar mencium pucuk kepala dira kemudian berjalan ke kamar.

"Di fikirinnya nanti aja, yuk ikut aa" ucap fajar setelah keluar dari kamar dan membawa tas latihannya.

"Mau kemana?"

"Latihan lagi. "

"Yaudah iya" ucap dira lalu bangkit dari duduknya dan mengambil dompetnya.

*****

Dira dan fajar masuk ke dalam area gor pelatnas cipayung, dira menenteng 2 kantong besar donat yang dibelinya melalu ojek online setengah jam yang lalu.

"Diraaaaaaaaaa" teriak apri lalu memeluk tubuh dira hingga hampir terjatuh.

"Pri! Gila lu ya! Jatoh ntar gue"

"Biarin aja, jatoh kebelakang ini"

"Bini gue sampe jatoh gue sleding lu pri" ucap fajar lalu mengambil kantong yang dira pegang tadi.

"Iya a, iyaa. Dir, kesana yuk. Mau curhat" ajak apri lalu menarik tangan dira menuju pinggir lapangan.

"Mau curhat apa pri? Masalah cwo?" Tanya dira setelah mereka benar benar duduk.

Kamu Adalah Takdirku{Fajar Alfian} | CompleteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang