CHAPTER 11

3.7K 482 6
                                    


"Yoo [Name]" sapa hanji

"Mau pergi ke mana kau?" tanya levi

"Aku ingin perkumpul dengan teman-temanku, apa tidak boleh?"

"pergi main dengan teman-temanmu, kau mirip seperti bocah" ucapnya lalu pergi melewatiku

"Baiklah [Name], Berhati-hatilah dijalan" ucap hanji

"Baik"

Aku kembali melangkahkan kaki ku di lorong hendak keluar dari markas.

"[Name]!"

"Oh eren" sahutku. Dia berlari mendekatiku.

"Apa kau ingin pergi? aku ikut!"

.

Aku dan eren menuju aula tempat makan, aku yakin mereka semua berada disana. Dan dugaan ku benar, mereka sedang berkumpul untuk sarapan.

"Yoo minna, apa kabar?" ucapku

"[Name]!" ucap mereka

"Yoo" sapa eren dibelakangku

"eren!" Mikasa memampirinya

"Eren, apa kau tidak apa-apa?"

"Tentu"

"[Name], apa tidak apa-apa kau dengan eren pergi ke sini?" tanya armin.

Aku mengahlikan pandanganku ke christa, kulihat dia makan dengan wajah murungnya. Sadar akan diperhatikan dia menatapku. Aku tersenyum ke arahnya.

"Ada sesuatu yang ingin ku bahas dengan kalian"

.

"Apa maksudmu? Jadi pasukkan militer akan menahan eren dan christa" ucap conny

"Aku tidak tahu pasti untuk kedepannya, tapi kali ini kita harus waspada"

"Jadi maksudmu, eren dan christa dalam bahaya" tanya jean. Aku mengangguk

Semua terdiam setelah mendengar penjelasanku. Christa masih terdiam dengan mata yang terbelalak.

"Chrita, apa kau ingin mengatakan sesuatu?" tanyaku. Dia hanya menggeleng sebagai jawabannya.

"Baiklah, kau kemasi barang-barangmu. Malam ini aku akan membawamu"

"Baik" ucapnya pelan.

# flashback

Aku berkuda pagi-pagi buta. Aku mendapat kiriman surat dari komandan erwin. Dia menyuruhku untuk menemuinya. Aku tidak yakin, tapi sepertinya ini situasi darurat. Aku turun dari kudaku setelah sampai ditempat dimana komanan erwin menungguku didalam.

"Maaf menyuruhmu datang selarut ini" ucapnya

"Tidak apa-apa" Dia memberikan ku secangkir teh

"Terima kasih" Aku langsung meminumnya.

Erwin membuka sedikit tirai jendela disampingnya, matanya seperti melihat sesuatu dibawah sana karna ini lantai 3.

"Kau berkuda?"

"Ya"

"Lukamu sudah sembuh?"

"a-itu, tidak juga" Erwin menghelas nafasnya berat.

"Lebih baik kau hentikan itu. Jika kau tidak ingin dimarahi olehnya"

"Dan aku tau siapa dia" batinku

pria dermawan itu tersenyum tipis kearahku. Dia duduk di kursi kebangsaannya.

"Ada yang harus aku sampaikan denganmu"

"Baik"

"Sepertinya pasukkan militer akan menahan eren dan juga historia"

"Apa maksudnya?"

"Seperti dugganku, pasukkan militer telah mencurigai historia.Mungkin mereka sudah tahu tentangnya. Pasukkan militer berniat mengambil eren dan historia dari pasukkan pengintai. Mereka sudah tidak bermain dalam bayangan, suatu saat mereka akan menyerang terang-terangan. Sebelum itu terjadi, bawa historia ke dalam markas. Kita akan melindunginya."

"Baik!"

"Historia mengetahui kebenaran yang tidak kita ketahui. Kita tidak tahu kapan mereka mulai bergerak. Pastikan dia selalu bersamamu. Kau harus melindunginya dan juga eren. Aku serahkan ini kepadamu"

# flashbackEND

Malam sudah tiba. Aku menutup wajahku dengan tudungku. Kulihat christa sudah siap dengan penyamarannya. Dia hampir mirip seperti pria dengan rambut wig berwarna coklat dan topi yang menutup sebagian wajahnya.

"Kau sudah siap?" dia mengangguk

Ada tiga skuad hanji bersamaku. Mereka diperintahkan untuk melindungiku dan juga christa. Christa terlebih dahulu naik ke kereta kuda. Dua skuad berjaga dibelakang menggunakan kuda dan satu lagi membawa ahli kereta kuda.

"Kau tidak apa-apa?'" tanyaku duduk berhadapan dengannya. Dia menggeleng pelan.

Semenjak kepulangan mereka membawa eren, christa terlihat murung dan tidak banyak berbicara. Entah karna yimr atau hal lain.

Tidak memakan waktu lama ke markas. Christa telah masuk kedalam terlebih dahulu sambil membawa bawaannya.

"Tidak ada yang mencurigakaan" penjelasan skuad hanji ke levi

"Baiklah, kau boleh pergi" Levi memampiriku

"Kau tidak apa-apa?" tanyanya

"Apa maksudmu, apa aku terlihat terluka?"

Dia tidak menjawab, lalu pergi begitu saja melewatiku.

.

"eren! Tenagamu kurang kuat! Ucap levi

"Hai!!"

"kau seharusnya melakukan putaran sebelum kau sampai disana!"

"Haii!!"
"Lakukan apa yang aku perintahkan!!"

"Hai Hai!"

"Apa yang terjadi dengannya?" tanya hanji di sampingku

"entahlah"

"Aku pikir suasana hatinya kurang baik, tidak biasanya levi marah pagi-pagi seperti ini" ucapnya. Aku hanya mengangguk sebagai balasan.

Aku dan hanji berdiri tepat didepan pintu markas sambil melihat eren berlatih dengan levi. lebih tepatnya seperti penyiksaan.

"eren, apa yang kau lakukan disana? Cepat lakukan"

"Haiii!!!" balas eren frustasi

"Hai, kalian disana. apa yang kalian lihat? Pergi!!" ucap levi

"B-baik! seketika tiga prajurit berlarian membawa kayu bakar

"tidak salah jika semua prajurit takut dengannya" Batinku

"cukup sampai disini, Kita lanjutkan nanti" ucap levi pergi

"baikk.." ucap eren setengah sadar

Levi berjalan melewatiku tanpa melihat keberadaanku.

A story in a book ( Levi Ackerman x Reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang