Terlambat

43 3 0
                                    

Seharusnya kamu tak lagi datang saat semuanya sudah pulih kembali. Saat semua perasaan di hati tak lagi mengingatmu. Sebab, begitu sulit rasanya untuk sampai pada fase ini lagi. Berhari-hari, berminggu-minggu bahkan berbulan-bulan lebih diriku hanya mendengarkan lagu-lagu galau.

Aku menghabiskan hari-hariku dengan musik yang ada di hand phoneku. Dan semuanya semakin terasa menyesakkan. Ternyata benar juga, saat seseorang patah hati mendengarkan lagu-lagu sedih hanya membuat suasana hati semakin pilu.

Namun, perlahan-lahan semua kembali membaik. Perasaan yang ada di dadaku bisa pulih lagi. Bahkan mendengarkan lagu-lagu sedih pun tak terasa semenyedihkan dulu. Mengapa, disaat duniaku kembali baik tiba-tiba saja kamu datang? Awalnya hanya bertanya kabar. Lalu, mulai mengajakku mengenang segala sesuatu yang pernah kita jalani dulu. Hampir aku ikut terbawa suasana. Tetapi sepertinya, pertahanan yang telah ku bangun masih kokoh.

Aku tak akan mengulang lagi kesalahan yang sama seperti waktu itu. Mencintai seseorang yang tidak pernah bersedia. Bukankah selama ini sudah kuberikan hal terbaik yang aku punya? Namun, kamu menjadikan semua sia-sia. Lalu, jika kini aku tak ingin lagi menerimamu. Bukankah itu hakku juga? Sama seperti kamu merasa kepergianmu adalah hakmu di waktu itu.

Pergilah seperti apa yang pernah kau yakini waktu itu. Aku memang bukanlah orang yang tepat untukmu. Akupun tak ingin menjadi seseorang yang hanya kamu cari saat kamu terluka. Bagiku, cinta bukanlah perihal sakit saja, cinta bukanlah perihal menerima kepedihan saja. Saat kamu bahagia dan aku terlatih sedih kamu tak pernah ada. Bahkan yang lebih menyakitkan lagi, kamu tak lagi menghiraukanku. Jika kini aku tak ingin lagi menerimamu, aku pikir itu juga bukan sebuah kesalahan.

Aku tidak menyalahkanmu, aku hanya ingin bicara satu hal. Seharusnya dulu kamu pikir matang-matang. Apa benar aku orang yang pantas kamu sakiti? Apa benar ada yang lebih baik dari diriku? Apa ada orang yang bisa mencintaimu seperti aku memperjuangkanmu dulu?

Namun, kini semua sudah berlalu. Cintamu Terlambat kamu sadari. Kini aku sudah menjalani hidup baru. Aku sudah belajar dibahagiakan oleh orang yang baru. Dan kupastikan aku tak akan meniru sikapmu dulu. Meninggalkan orang yang mencintaiku hanya karena seseorang yang baru. Seharusnya kamu paham. Orang baru mungkin menarik, tetapi bagaimanapun dia adalah orang baru. Yang mungkin saja sekedar tertarik, sementara dulu aku sudah terlalu dalam mencintaimu. Pesanku.. pilihlah orang yang bernar-benar sayang kepadamu, jangan memilih orang yang benar-benar mencintaimu. Karena menyayangi itu sifatnya selamanya kalau mencintai itu sifatnya sementara.

Usaha MelupakanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang