1

115 12 1
                                    

Libur panjang telah usai. Dan sekolah pun kembali dimulai.

Sekolah? Aku hanya memandang rendah dengan sekolah. Bagiku sekolah tidak ada artinya.

Sekolah Ku hanya tempat bagi orang orang kasar, pembuli, Lebih tepatnya, tempat untuk orang orang Hina.

Mungkin, Hades tidak akan menerimanya saat mereka mati.

Dalam setahun ini, aku Sudah berpindah pindah sekolah sebanyak 3 kali mungkin, atau Lebih?

Dan sekolah kali ini mungkin akan sangat berbeda. Karena disini ada seorang wanita yang aku kagumi.

Siapa lagi kalo bukan Manuella?

Aku dan dia ibarat bumi dan langit. Ya begitulah, bagi orang orang mungkin itu tidak akan mungkin terjadi, jangankan Kita ngobrol, dekat saja tidak mungkin.

Seperti biasa Aku mendapatkan perilaku tidak pantas, penindasan? Lebih buruk, malah aku hampir mati, kalo Saja tidak datang seorang wanita menolongku.

"HEI PAK GURU! ADA PECUNDANG YANG BERANINYA KEROYOKAN DISINI!!" Teriak Wanita itu membuat gerombolan anak-anak nakal itu berlari

Aku berbaring di lantai setengah pingsan, jantungku seakan copot saat wajah wanita itu Mendekatiku . Siapa dia? Manuella? Ya Ampun Rasanya Aku sedang terbang di surga.

Saat Ku mengkhayal yang tidak tidak,tiba tiba pikiran Ku terhenti ketika Dia bicara

"HEI, kau tak apa apa"?

Pikiran Ku kosong Dan bibirku mengucapkan Dua Kata yang konyol Disaat Seperti ini

"Kamu cantik"Ucapku tak sadar diri

Aku tahu apa yang akan terjadi setelah ini. Tapi Mungkin Aku salah, tangannya yang halus mengelus rambutku.

"Dasar brengsek!

Aku terkejut saat kedua tangannya memukul kepalaku.

Aku kembali berbaring di lantai yang kotor itu. Inilah nasibku

" Hei, maaf maaf reflek tadi, Ke UKS yuk"Ajak Manuella

Aku menolaknya Dan berlari ke arah kolam yang ada di sekolah.

Aku segera melepaskan baju sekolah, Dan memasuki kolam itu.

Seperti biasa Aku menyelam di Dasar kolam dan merenung menenangkan diri.

Saat Ku kembali Ke permukaan, Luka yang ada di wajah dan seluruh tubuhku hilang .

Ya, orang orang Pasti akan heran, kalo seseorang yang habis mendapatkan luka dan darah yang bekas dikeroyok, hilang seketika. Jangankan dia, Aku Saja heran kenapa Aku bisa Seperti ini.

"Jadi ini yang membuatmu, menolak ajakan Ku untuk pergi Ke UKS".Suara wanita tadi yang membuatku terkejut terheran heran.

"Air? Yang benar Saja ada penyihir yang hidup dizaman ini". Sambung dia.

Penyihir? Apa memang benar Aku ini seorang penyihir?

"Bukan bodoh, Aku Anak dewa, titisan dewa, Ayahku poseidon."
Lagi lagi bibirku mengatakan yang tidak tidak.

Apa Aku membuatnya Marah?
Argghhh sial, padahal Aku Sudah sering bicara dengan Dia hari ini

"HAHAHAHA,kau ini kekanak kanakan sekali yaa".Dia tertawa terbahak bahak Sampai mengeluarkan air Mata.

"Kalo begitu, Aku adalah Anak Athena. Hahahhahaha".
Sambung dia yang masih tertawa

Athena? Apa Dia juga menyukai dengan Hal hal seperti ini!?
Ini akan Lebih mudah untuk dekat dengan dia

"Hei, kau bisu yaa, hanya Aku yang Ngomong dari tadi, Oke Namaku Manuella"

Dia memperkenalkan dirinya. Padahal Aku Sudah tau siapa dia.

"Sudah tau, dan namaku Adonis
Kita Pernah ketemu saat SMP. Lupakan saja, memang Aku tidak perlu untuk diingat"

Kita ngobrol lama disana Sampai akhirnya bel masuk berbunyi.

Aku duduk dikelas 11.2, Aku harap Aku bisa tenang di Kelas ini.

Doaku terwujud, saat Aku memperkenalkan diriku didepan kelas, Aku melihat Manuella ada disana. Ya Aku sekelas denganya.

Pak Jojo mempersilahkan Ku duduk di bangku paling belakang bersama lelaki lain, Aku harap Dia bisa diajak berteman.

"NO,,, NO,, NO Aku tidak mau duduk dengan kuman,pergi Sana".

Namun Aku Salah, dengan wajahku Seperti ini tidak akan ada yang Mau berteman denganku.

"Sini, duduk denganku Saja, eh Dil lu pergi sana duduk dengan orang itu, biar Aku dengan Anak baru itu"Kata Manuella layaknya ketua kelas.

Perasaan apa ini? Mimpi apa Aku semalam?Orang yang sering Aku ceritakan kepada Ibuku, kini dia duduk di sebelahku.

Bodohnya Aku tidak mengatakan sepatah Kata apapun, karena Aku tak berani. Aku hanya menunggu dia yang memulai berbicara padaku

Sampai bel pulang Aku tidak bisa berkata apa apa, Tapi Mungkin Dia tidak memperhatikanku.











Blasteran Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang