Pelajaran Pak Gun telah usai. Guru yang akan mengajar selanjutnya tidak masuk. Sekarang, aku hanya duduk manis, mengerjakan tugas dari Pak Gun.
"Raib, mau tidak kamu menemani aku ke belakang?" Seli bertanya, wajahnya berkeringat. Sepertinya sudah tidak tahan lagi, ingin buang air kecil.
Sebelum aku sempat menjawab Seli, Ali lebih dulu berbicara.
"Kenapa harus bareng Raib?" tanya Ali yang berjalan dari arah belakang, mendekat ke meja kami.
Seli tertegun, menatap Ali tidak percaya kalau ia ternyata mendengarnya.
"Kalau kamu takut karena toilet di sini gelap, mudah saja. Kamu bisa menggunakan sarung tanganmu, membuat cahaya." Ali berkata santai.
"Enak saja! Aku tidak takut gelap!" Seli berseru memarahi Ali, tidak terima. Akhirnya, Seli berjalan keluar kelas, pergi ke toilet sendiri.
"Ali! Kamu tidak boleh membahas tentang hal itu di sini!" Sekarang aku yang memarahi Ali.
Mengapa si biang kerok yang jarang mandi itu tidak mengerti-mengerti juga? Kami sudah dilarang Miss Selena membahas tentang dunia paralel.
"Hanya sarung tangan, Ra. Lagi pula yang lain juga tidak mendengar. Yang penting kita tidak membahas tentang dunia pa--"
"ALI!" aku membentaknya. Hampir saja Ali menyebutkan dunia paralel.
"Maaf, Ra. Jangan marah-marah, nanti wajah Putri Bulan bisa bersinar--"
"ALI! JANGAN MULAI LAGI!"
"Iya, Ra, maaf." Ali menunduk.
Entah mengapa tiba-tiba Ali berlutut di depanku. Jantungku mendadak berdegup lebih kencang.
"Raib, sebenarnya aku ingin bilang..."
"Bi-bilang apa?" tanyaku gugup.
"Aku su..."
"Su apa?" tanyaku penasaran.
"Aku su..."
Aku su apa? Jangan-jangan Ali ingin bilang aku suka padamu Raib? Eh, apa? Seketika wajahku terasa panas.
"Aku sudah tidak ketombean lagi kan, Ra?" Ali menyeringai tak berdosa. Astaga! Aku kira Ali ingin membicarakan hal penting sampai berlutut seperti ini.
Aku menimpuk Ali dengan buku tulis biologi yang ada di atas mejaku. Ali berdiri, berjalan menjauh dariku.
"Masih! Masih banyak ketombenya!" aku berseru ketus.
Aku kira Ali akan berkata suka padaku. Apa aku saja yang terlalu ge-er?
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Raib Seli dan Ali
FanfictionBosan menunggu novel serial Bumi yang selanjutnya terbit? Kangen sama aku, Seli, dan Ali? Aku sarankan untuk membaca fanfiction ini. Cerita pendek tentang keseharian kami yang siap menghalau rasa bosanmu. Namaku Raib, aku bisa menghilang. Seli, tema...