PART 4: NAMANYA AKSA DELVIN ARION.

65 9 1
                                    

                         🌼🌼🌼

Aksa berasal dari bahasa Jawa, artinya kejernihan hati

Delvin berasal dari bahasa Inggris, artinya teman yang baik

Arion berasal dari bahasa Yunani, artinya mempesona dan memikat hati.

🐻Aksa Delvin Arion artinya laki-laki yang kebaikan dan kejernihan hatinya mempesona dan memikat hari orang lain.

SELAMAT MEMBACA😘

                           🌼🌼🌼

"Katanya ada murid baru."

"Iya ada, dia sekelas sama gue."

"Dia ganteng."

"Namanya sipa?"

"Kasih tahu lah.."

"Namanya Aksa  Delvin Arion, tadi gue habis kenalan sama dia, dia manis, cool, tinggi lagi."

"Arghhhh, Idaman banget"

Ara, Astrid, dan Ranya duduk di kursi kantin. Mereka memanggil mbak penjual makanan untuk memesan makanan.

"Telinga gue bosen banget.", kata Ranya sambil memonyongkan mulutnya.

"Kenapa Nya?", saut Astrid.

"Bosen gue, dari tadi orang-orang ngomongin anak baru mulu.", kata Ranya sambil menyeruput es jeruknya yang barusan datang.

"Dia memang Ganteng, pantes aja cewek-cewek disini pada ngomongin dia.", saut Astrid.

"Iya gue tau, tadi pas di kelas gue juga ikut teriak, soalnya gue kaget banget.", kata Ranya sambil cengengesan

"Yaudalah, gak usah bahas itu.", kata Ara sambil melahap  bakso pesanannya.

"Muka lo kok biasa aja sih. ", celetuk Astrid.

"Terus harus gimana muka gue? ", kata Ara sok polos.

"Udah deh gue makan aja, ngomong sama lo capek." Astrid melanjutkan melahap makanannya dan mengabaikan Ara.

Suasana kantin semakin ramai. Bangku-bangku di kantin sudah di penuhi oleh lautan manusia yang sedang kelaparan. Tiba-tiba cowok berpawakan tinggi, manis, dengan wajah dingin berdiri di samping Ara. Ara menatap cowok yang beridiri di disampingnya itu, dia sangat mengenal cowok itu, dia adalah Aksa Si anak baru.

"Gue boleh duduk di depan lo?", kata Aksa dingin. (posisi bangku kantin saling berhadap-hadapan.)

"Duduk aja.", jawab Ara sambil tersenyum kecil.

Aksa pun duduk berhadapan dengan Ara. Astrid dan Ranya hanya bisa diam mematung. Cewek-cewek yang melihat kejadian itu, kini mulai ribut kayak pasar burung, mereka semua iri, dan menginginkan posisi Ara saat ini. Ara memperhatikan Aksa yang sedang menyantap makanannya. Senyum kecil terbentuk di wajah Ara. Kali ini keringat dingin keluar dari tubuh Ara. Dia tidak pernah merasakan ini sebelumnya, saat di dekat Rafa dia biasa-biasa saja, tapi kenapa saat di dekat Aksa, jantung Ara berdegub kencang dan keringat dingin keluar dari tubuhnya. Ara pun melanjutkam memakan baksonya dan segera menghabiskannya, karena dia tidak mau lama-lama di dekat Aksa.

"Udah makannya Ra?", tanya Astrid sambil mengelap bibirnya dengan tisu.

"Udah. Ayo balik.", jawab Ara.

"Ayo.", saut Ranya.

"Gue duluan.", kata Ara kepada Aksa, gugup. Aksa mengangguk dan terseyum menjawab pamitan Ara. Ara dan kedua sahabatnya pergi meninggalkan Aksa yang sedang asik dengan makanannya. Ranya mengecek detak jantung Ara, lalu menempelkan punggung tangannya ke jidat Ara. Astrid memegang tangan Ara, dia ingin tahu tangan Ara dingin atau tidak habis duduk berhadapan dengan Aksa yang jaraknya cukup dekat. Ara risih dengan tingkah kedua sahabtnya, lalu dia menepis tangan kedua sahabatnya.

AksaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang