"Kamu di hukum sama Pak Rehan?", kata Ara sambil tertawa.
"Iya, apes banget.", ketus Rafa.
"Rasain.", ledek Ara.
"eemm, btw kamu mau pulang?", tanya Rafa pada Ara, lalu di jawab anggukan oleh Ara.
"Bareng aku yuk.", ajak Rafa.
"Gak usah, aku masih nunggu si Astrid sama Ranya, aku pulang bareng mereka.", kata Ara dengan wajah imutnya.
"Yaudah aku tungguin lo disini sampai dua kecebong dateng.", kata Rafa tak berdosa.
Ternyata saat Ara dan Rafa mengobrol, Aksa memperhatikan mereka berdua. Ranya dan Astrid mempergoki Aksa yang dari tadi berdiri di samping mobilnya sambil memperhatikan Ara yang sedang ngobrol dengan Rafa. Tiba-tiba terlintas ide jahil di kepala Astrid. Astrid bisik-bisik ke Ranya, untuk mengasih tahu ide jahilnya. Ranya pun mengangacungkan kedua ibu jarinya dan sangat setuju sekali dengan ide Astrid. Ranya dan Astrid berjalan menghampiri Aksa yang masih berdiri di samping mobil, sambil memperhatikan Ara.
"DUARRRRR!"
"WIYU WIYU WIYU WIYU..", kara Astrid menirukan suara sirine mobil polisi.
Aksa terpelonjak kaget dan Aksa langsung membalikkan badannya, mencari siapa orang yang membuat ia kaget.
"Woy gue di sini!", kata Astrid dan Ranya yang tiba-tiba muncul di depan Aksa.
"Lo kecyduk lagi ngelihatin Ara!", kata Astrid.
"Lo suka ya sama Ara ya? Jujur aja bro, kita gak bakal bocorin ke Ara, paling cuman ngasih tahu doang.", kata Ranya sambil menaik turunkan alisnya.
"Apaan sih.", ketus Aksa.
"Jujur aja deh, apa susahnya sih jujur, tinggal jujur doang.", omel Ranya.
Aksa membuka pintu mobilnya, berniat masuk, tapi di halang oleh Astrid.
"Apaan sih, kurang kerjaan banget sih kalian berdua.", kata Aksa yang mulai kesal dengan tingkah Astrid dan Ranya.
"Wah dia bisa ngomong.", celetuk Ranya.
"Apa maksud lo? Lo kira gue gak bisa ngomong?", protes Aksa pada Ranya.
"Lagian lo, kalau ngomong singkat amat.", kata Ara santai kayak di pantai.
"Minggir!", ketus Aksa.
Astrid dan Ranya pun minggir. Aksa masuk ke dalam mobilnya dan menyalakan mesin untuk segera pergi meninggalkan dua manusia gila yang ada di luar mobilnya. Ranya dan Astrid tertawa penuh kemenangan. Mereka berduapun segera menemui Ara dan mengasih tahu Ara.
"ARA!", teriak Ranya dan Astrid sambil melambaikan tangan.
"Lo tahu gak gue tadi habis ngecyduk si Aksa anak baru yang ganteng itu lohh..", kata Ranya.
"Ngecyduk apaan?", tanya Ara penasaran.
"Dia ngelihatin lo!", sahut Astrid.
"Paling gak sengaja ngelihat.", kata Rafa datar.
"Cieee lo cerumbu ya?",kata Astrid menggoda.
"CEMBURU", kata Rafa ngegas sambil meninggalkan Ara dan kedua sahabatnya.
"Ya pergi, bilang aja kalau cemburu.", pekik Ranya.
"Yaudah ayo pulang.", kata Ara sambil menarik kedua tangan sahabatnya. Mereka bertigapun berjalan menuju mobil Astrid.
...
"Apa bener Aksa ngelihatin Ara?"
"Apa jangan-jangan Aksa suka?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Aksara
DiversosCinta merubah semuanya. Cinta dapat membutakan segalanya. Terkadang kita tidak sadar sahabat kita sendiri bisa jatuh cinta kepada kita. Cinta itu memang indah, tapi terkadang berakhir dengan perpisahan yang menyakitkan, dan aku sangat membenci itu.