Hitam Dan Putih (Ongoing)

7 12 1
                                    

Seperti Biasanya, Pagi Yang Cerah. Orang - Orang Melakukan Aktivitas Seperti Biasa Dan Kaede Pun Datang Kekamar Kurokiba Untuk Membangunkannya.

" Selamat Pagi, Kuronii-Chan!" Ujar Kaede Sambil Membuka Tirai Jendela.

Kurokiba Pun Bangun Dan Meregangkan Badannya " Hmm, Selamat Pagi Juga, Kaede."

.
.
.
.

Seperti Hari - Hari Sebelumnya Kurokiba Berjalan Menuju Sekolahnya. Saat Diperjalanan Kurokiba Bertemu Dengan Inori.

" Pa-pagi Kurokiba." Ucap Inori Dengan Gugup.

" Pagi Juga Inori." Balas Kurokiba.

Mereka Berdua Pun Melanjutkan Perjalanannya Menuju Sekolah. Baru Sebentar Mereka Berjalan, Datang Shiro Mengejutkan Mereka Berdua.

" Pagiii Kurokiba, Inori." Ujar Shiro Sambil Menepuk Bahu Mereka Berdua.

" Kau Tidak Bisa Apa? Jangan Mengejutkan Kami." Ucap Kurokiba Dengan Nada Ketus.

" Bukannya Menjawab Sapaanku, Malah, Kau Yang Memarahiku, Huft." Ucap Shiro Cemberut.

" Bagaimana Kami Mau Menjawab Kau, Kau Saja Datang Dengan Cara Mengejutkan Kami, Iyakan Inori?" Ucap Kurokiba Sambil Melirik Ke Inori.

" I-iya, Kurokiba."

" Hmm Yalah." Ucap Shiro Cemberut.

.
.
.
.

Sesampai Disekolah Mereka Pun Masuk Ke Kelas, Saat Mereka Hendak Masuk Kelas.

" Shiro Kau Dipanggil Oleh Irina-Sensei Di Ruang Guru." Ucap Takashi.

" Ohh Baiklah, Inori Kurokiba Aku Pergi Dulu Ya." Ucap Shiro Pergi Meninggalkan Mereka.

" Oh Iya Kurokiba, Kau Bisa Antarkan Lembar Soal Ini Ke Ruang Guru?" Ucap Takashi Dengan Memberi Lembar Soal Itu.

" Hmm Baiklah." Ujar Kurokiba.

" Maaf Ya Kurokiba Kalau Aku Merepotkanmu, Soalnya Aku Ada Rapat Osis Pagi Ini." Ucap Takashi Memohon.

Ya, Selain Menjadi Ketua Kelas 1-1, Takashi Juga Menjadi Anggota Osis.

' Hmm B*dak Sekolah.' Ucap Kurokiba Dalam Hati.

" Kalau Kau Merasa Merepotkan Orang, Kenapa Tidak Kau Sendiri Yang Mengantar Nya?" Ucap Kurokiba.

" Haah Kurokiba, Kau Memang Main Langsung Aja Ya. Tanpa Memikirkan Perasaan Orang, Walaupun Begitu Aku Minta Tolong Ya. Dadah Kurokiba Dan Inori."

Takashi Pun Berlari Untuk Menuju Ruangan Osis.

" Hmm Merepotkan Saja, Heeh Kau Masih Disini Ya Inori?" Ucap Kurokiba.

"I-iya Kurokiba, Kau Mau Kubantu Kurokiba?" Inori Pun Menawarkan Bantuan.

" Tidak Usah. Aku Bisa Sendiri, Kau Duluan Saja Masuk Kelas." Ucap Kirokiba.

" Baiklah. Hati - Hati Ya Kurokiba." Ucap Inori.

" Iyaaahhh." Ucap Kurokiba Pergi Meninggalkan Kelas.

================================

Kurokiba Pun Berjalan Menuju Ruang Guru. Menyusuri Lorong Sekolah Yang Sudah Sepi Karna Murid Lain Sudah Memulai Aktivitas Belajar. Sesampai Di Ruang Guru, Kurokiba Mendengarkan Percakapan Shiro Dan Irina- Sensei.

" Apa Kau Yakin Tidak Ingin Masuk Ke Inarazaki ++ High School? Sayang, Padahal Kau Memiliki Nilai Diatas Rata - Rata." Ucap Irina-Sensei.

Inarazaki Terbagi Menjadi Dua, Inarazaki High School Dan Inarazaki ++ High School. Kalau Inarazaki High School Hanya Berisi Murid Yang Memiliki Nilai Rata-Rata Atau Di Bawah Rata-Rata. Inarazaki ++ High School Memiliki Murid-Murid Yang Memiliki Nilai Diatas Rata-Rata. Hanya Orang Elite Atau Orang Diatas Rata-Rata Yang Bisa Masuk Kesitu.

" Tidak Sensei. Saya Merasa Bahagia Di Sini, Dan Kenapa Pula Saya Harus Pindah? Pelajaran Disini Juga Bagus Dan Menyenangkan." Ucap Shiro Menolak Tawaran Dari Irina-Sensei.

" Ya Kau Bisa Mendapatkan Pelajaran Yang Lebih Baik Disana Kan?" Ucap Irina-Sensei.

" Maaf Sekali Lagi Sensei. Tapi Saya Tetap Tidak Ingin Pindah Kesana."

" Hmm Baiklah. Ibu Hanya Menawarkan, Ibu Juga Tidak Memaksamu." Ucap Irina-Sensei Menjelaskan.

" Terima Kasih Atas Tawarannya Sensei. Saya Pergi Ke kelas Dulu Ya Irina-Sensei."

Shiro Pun Pergi Meninggalkan Ruang Guru. Di Depan Pintu Ruang Guru Shiro Bertemu Dengan Kurokiba Yang Ingin Mengantar Lembaran Soal.

" Hoo Kurokiba Ya, Untuk Apa Kau Kesini?" Ucap Shiro.

" Kau Tidak Lihat Ya Kalau Aku Sedang Membawa Lembaran Soal Ini?" Ucap Kurokiba Kesal.

" Sensei!! Dimana Lembaran Soal Ini Kuletak?" Ucap Kurokiba Lagi.

" Letakkan Saja Di Meja Itu Kurokiba Dan Terima Kasih Ya Kurokiba." Ucap Sensei.

" Iya Sensei." Jawab Kurokiba.

" Baiklah Ayok Kita Ke Kelas." Ucap Shiro Mengajak Kurokiba Kelas.

" Kenapa Kau Tidak Duluan Saja?" Ucap Kurokiba.

" Apa Salahnya Kalau Kita Sama-Sama Kekelas?" Tanya Shiro.

" Tidak Ada Yang Salah Sih." Ucap Kurokiba.

" Haha Yasudah Kita Jalan Saja." Ucap Shiro Sambil Tersenyum Manis.

-

Ditengah Perjalanan ~

-

" Ternyata Kau Wanita Yang Pintar Ya? Kenapa Kau Tidak Masuk Ke Sekolah ++ Saja?" Ucap Kurokiba Memecahkan Kehenigan.

" Ho Kau Menguping Tadi Ya?" Ucap Shiro.

" Tidak Kok. Aku Hanya Tidak Sengaja Mendengarnya, Lagian Kau Juga Belum Menjawab Pertanyaanku." Ucap Kurokiba.

" Pertama, Aku Tidak Terlalu Pintar Sih. Kedua, Seperti Yang Kau Dengar Tadi, Kau Pasti Sudah Tau Apa Yang Ingin Kubicarakan." Ucap Shiro Menjelaskan.

" Sepertinya Kau Lebih Pintar Dariku Kurokiba ' Man Of Score 50' Kau Bisa Menjawab Separuh Soal Dengan Tepat. Nilaimu Selalu 50 Saat Diujian Masuk Maupun Ulangan Harian. Itu Bukan Sebuah Kebetulan Kan? Kau Sengaja Tidak Ingin Memperlihatkan Kepandaianmu Kan." Ucap Shiro.

" Kau Pandai Mengamati, Tetapi Itu Semua Hanyalah Sebuah Kebetulan. Sayang Sekali Pengamatanmu Salah." Ucap Kurokiba.

" Haha Aku Sudah Lama Mengenalmu, Jadi Aku Sudah Tau Seperti Apa Kau." Ucap Shiro.

" Memangnya Sudah Berapa Lama Kita Kenal?" Ucap Kurokiba.

" Cukup Lama." Ucap Shiro Tersenyum.

Kurokiba Pun Berhenti Dan Berpikir Sejenak. Siapa Wanita Ini?  Bukannya Dia Baru Mengenalku.

" Jangan Dipikirkan Terlalu Keras Kurokiba, Nanti Kau Akan Tau Siapa Aku. " Ucap Shiro Tersenyum.

[ Chapter 5 ] A Secret

What's Up Gaiss ~~
Kembali Lagi Dengan Cerita Ini
Oh Iya Sedikit Menjelaskan
Arti Dari Kata -Chan, Dan -Sensei Adalah Penambahan Kata Utk Panggilan. Jadi Jangan Smpai Gk Tau Ya.

Dan Jangan Lupa Dukung Trus Saya.
Dengan Cara Vote And Comment Yaw.

Itarashai ~

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 01, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Hitam Dan Putih (Ongoing)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang