Delka - 12

158 22 9
                                    

"Cuaca Bandung kan emang dingin gini, ga beda jauh sama sikap lo yang dingin ke gue."

-Delvin

°°°

Seperti ucapan Fahri dua hari yang lalu, ia mengundang teman-teman sekolahnya datang di acara ulang tahun dirinya yang ke-18 tahun. Tak hanya sahabatnya saja yang ia undang, yang mengenalinya dipersilahkan untuk datang ke pesta tersebut.

Delvin berinisiatif datang ke pesta ulang tahun Fahri bersama Kayla. Ini malam Minggu pertama bagi Delvin untuk pergi dengan seorang gadis. Malam Minggu sebelum-sebelumnya, ia hanya di rumah mengerjakan tugas, belajar, dan belajar.

Kali ini Delvin mengenakan kemeja berwarna biru. Sebelum pergi menjemput gadis itu, ia mengirimkan sebuah pesan terlebih dahulu padanya.

Di dalam kamar cantiknya, Kayla sedang menonton sebuah drama Korea kesukaannya sambil sesekali mengusap air matanya. Ketika sedang melihat adegan yang sedih, ponselnya berdering.

Delvin Ardian: Gue on the way ke rumah lo.

Kayla panik membaca pesan tersebut. Ia langsung bergegas mematikan laptopnya,  mencuci muka. Tapi saat melihat isi lemari yang begitu banyaknya baju Kayla, ia bingung harus memakai baju apa.

Terlihat Adi di ruang tamu sedang memainkan gitarnya. Dengan paksa, Kayla langsung menarik pergelangan tangan kakaknya ini menuju kamar dirinya hanya untuk ikut memilihkan baju yang akan ia kenakan malam ini juga pergi ke pesta ulang tahun Fahri.

"Lepas, lepas! Apa-apaan sih lo pake tarik tangan gue segala?" Adi terlihat kesal.

"Bantuin gue dong?"

"Bantu apaan?"

"Gue mau pergi tapi ga ada baju, Bang."

"Apa yang lo bilang? Ga ada baju?"

Tak heran bagi seorang gadis yang akan pergi dengan cowok terlihat sangat bingung memilih baju yang akan di kenakannya. Meskipun di lemari banyak baju.

"Bantuin pilih baju dong, Bang!"

"Eh lemari sebesar ini tuh cuma baju lo doang, Kay. Nih liat, ini ga ada sprei kasur, taplak meja, baju gue, baju bunda, baju ayah atau yang lainnya." Geram Adi.

"Bantuin ih jangan ngomel mulu. Waktu gue udah mepet, Delvin bentar lagi kesini."

"Pantes."

"Kenapa?"

"Pantes lo bingung pilih baju, ternyata mau malam minggu-an sama Delvin. Dasar cewek!"

"Berisik lo! Gue mau pergi ke pesta ulang tahunnya Fahri, teman sekelasnya dia."

"Alah bilang aja sekalian modus lo."

"Rese banget sih, Bang! Buruan bantu pilih."

Satu baju, dua baju, bahkan sampai empat baju sudah Adi pilihkan untuk adiknya ini. Tapi nyatanya tidak ada yang cocok. Sampai akhirnya suara klakson mobil Delvin sudah terdengar di depan rumahnya. Kayla semakin panik.

"Mampus lo, Delvin udah dateng!" Adi tertawa.

"Udah sana-sana keluar dari kamar gue, lo bikin lama aja."

"Dih ga tau terima kasih banget sih. Tau gini mending gue main gitar di ruang tamu, dari pada ladenin lo yang rese!"

Suara bel rumah berbunyi. Adi segera menuju ruang tamu membukakan pintu untuk tamunya. Ia tahu yang datang ini adalah Delvin untuk menjemput adiknya.

DELKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang