Awas, typo bertebaran......
Plis vote 🌟 dan komen yaa, makasihh 😊😚
Akhirnya si Buruk Rupa pun mau berbicara dengan Rigga dan ia mengatakan bahwa pernikahan akan dilaksanakan bulan depan. Rigga akhirnya hanya bisa mengangguk dengan lemas. Rigga takut jika si Buruk Rupa marah, hingga ia hanya bisa mengangguk menyetujuinya. Tetapi si Buruk Rupa juga memberikan syarat kepada Rigga untuk setiap hari datang ke rumahnya sebelum mereka menikah untuk mengurusi segala kebutuhan si Buruk Rupa, Rigga pun mengiyakan namun ketika sore Rigga ijin tidak bisa karena Rigga harus bekerja. Si Buruk Rupa pun menyetujuinya.
Pagi hari Rigga datang ke rumah si Buruk Rupa, menemani makan, menyiapkan, baju ganti megajaknya bercerita segala hal, itu semua adalah permintaan dari si Buruk Rupa. Hingga akhirnya Rigga merasa kan kasihan kepada si Buruk Rupa yang tidak memiliki siapapun di rumah itu. Bahkan pembantunya pulang ketika Tuannya itu selesai makan malam. Ketika Rigga bercerita, si Buruk Rupa hanya terus diam tanpa membalas Rigga. Si Buruk Rupa diam, mungkin ia hanya ingin menjadi pendengar. Dan saat si Buruk Rupa makan, Rigga bisa melihat wajah si Buruk Rupa. Separuh wajahnya seperti luka bakar, dan separuh lagi wajahnya tidak kenapa napa. Si Buruk Rupa memiliki rambut yang gondrong dan rambut yang sangat tebal hampir menutupi wajahnya. Tubuh si Buruk Rupa juga sedikit gemuk. Namun Rigga selalu mecoba untuk terbiasa dan ikhlas dengan keadaan lelaki yang akan menjadi suaminya itu.
Suatu pagi, di mana 7 hari sebelum hari pernikahannya, Rigga datang ke rumah si Buruk Rupa, memastikan bahwa Si Buruk Rupa baik baik saja Rigga khawatir karena ia mendapat kabar bahwa si Buruk Rupa sedang demam. Padahal Rigga sudah dilarang, bahwa menurut adat calon pengantin tidak boleh bertemu 7 hari sebelum hari pernikahan. Namun Rigga melanggarnya, Rigga pergi ke rumah si Buruk Rupa ketika malam hari. Setelah sampai, Rigga tidak menemukan si Buruk Rupa di kamarnya.
Rigga berlari lari ke seluruh ruangan rumah yang besar itu. Dan tiba di depan ruang tamu Rigga melihat ada pria asing yang masuk ke dalam rumah si Buruk Rupa, Rigga terkaget kaget, sejak kapan si Buruk Rupa memiliki teman. Lelaki itu benar benar sangat tampan. Dia berbicara dengan pembantu si Buruk Rupa, terlihat sangat akrab. Dengan cemas Rigga menanyakan keberadaan si Buruk Rupa kepada pembantu rumah itu, lelaki itu terkejut dan wajahnya terlihat kebingungan ketika melihat Rigga yang terlihat sangat cemas. Lelaki itu kemudian menenangkan Rigga dan mengatakan bahwa si Buruk Rupa baik baik saja. Akhirnya perasaan Rigga cukup lega.
Dalam diri Rigga tak ada rasa curiga sedikitpun pada pria tampan itu, karena pria tampan itu mengaku sebagai teman dekat si Buruk Rupa. Rigga pun akhirnya diantarkan pulang oleh lelaki yang mengaku sebagai teman si Buruk Rupa, Rigga juga tak bertanya hal lain tentang mengapa si Buruk Rupa bisa memiliki teman, Rigga hanya khawatir dengan keadaan si Buruk Rupa yang sedang demam. Sesampainya di rumah, lelaki tampan itu mengenalkan namanya adalah Bhima, kemudian Rigga mengajaknya mampir ke dalam rumah. Dengan halus lelaki itu menolaknya. Tiva yang kebetulan melihat kejadian itu sangat terpesona dengan lelaki yang mengantar Rigga. Tiva datang ke arah Rigga dan meginterogasiya. Rigga mengatakan jika lelaki yang mengantarnya tadi adalah teman dekat si Buruk Rupa.
Keesokan harinya Tiva mendatangi kediaman di Buruk Rupa untuk bertemu dengan lelaki yang bernama Bhima itu. Dan Tiva dengan mudah langsung mendapati Bhima sedang bersantai di rumah si Buruk Rupa. Tiva begitu memuji ketampanan Bgima. Bhima. Rigga yang dalam masa dipingit tidak keluar rumah sama sekali, dia tidak mengetahui hal yang dilakukan Tiva. Mata Tiva terbelalak ketika ia mendengar majikan si Buruk Rupa memanggil lelaki tampan itu dengan sebutan Tuan Muda. Tiva menyimpulkan dari ucapan pelayan yang memanggil pria tampan itu "Tuan Muda" bahwa si Buruk Rupa sebenarnya hanya topeng, dan wajah aslinya adalah si lelaki tampan itu.
Ya Bhima memang si Buruk Rupa, namun akhir akhir ini dia tidak menjadi si Buruk Rupa karena terlalu sibuk mengurusi pernikahannya. Semua orang belum mengetahui jika ia adalah si Buruk Rupa.
Dari kejauhan Bhima melihat Tiva yang datang mendekat dengan rantang di tangannya, sampai di depan Bhima, Tiva berkenalan dan mengatakan bahwa Rigga menitipkan makanan ini untuk si Buruk Rupa padahal Tivalah yang memaksa Rigga agar Tiva yang mengantarkan makanan itu. Ada semburat senyum di bibir lelaki itu, garis tipis di bibir Bhima sedikit terangkat karena mendapatkan kiriman makanan dari Rigga yang pasti khawatir karena keadaannya yang sedang tidak sehat.
Bersambung...
dibuat: 01 – 09 - 2016
diunggah: 24 - 01 -2019
KAMU SEDANG MEMBACA
B E A S T (ONESHOT)
Любовные романы#1 in burukrupa, 15 Mei 2019 #4 in buruk, 19 Mei 2019 TAMAT, Part di unpub sebagian untuk direvisi Ketika dia harus menggantikan sepupunya untuk melunasi hutang paman dan bibinya "Menikah dengan si Buruk Rupa" (oneshot) cover by: canva.com