Suara dari gerakan jarum jam semakin terdengar jelas. Seorang wanita paruh baya melihat ke arah jam dinding yang menunjukkan pukul 8 malam.
"Denis, sekarang jam berapa, Sayang? Ayo ke kamar mandi, gosok gigi!" perintah wanita paruh baya itu sambil membereskan krayon dan buku mewarnai milik anaknya, Denis.
"Iya, Bu." Denis lekas pergi ke kamar mandi.
Setelah keluar dari kamar mandi, Denis tidak langsung pergi ke kamar tidur. Ekor matanya menatap seorang gadis yang sedang belajar kelompok di ruang tamu. Denis melihat ada sejumput permen mint di dalam toples kecil.
"Kak, boleh minta ini?" tanyanya.
"Iya, boleh, ambil satu aja ya. Sudah sana masuk," jawab kakaknya yang masih sangat sibuk dengan tumpukan tugas.
Ibu Denis, Mima sudah siap di kamar tidur Denis, membersihkan kasurnya dari debu memakai penebah. "Sudah gosok gigi, Denis?" tanya Ibu Mima menata bantal, guling dan selimut.
"Sudah, Bu," kata Denis sambil asyik mengunyah permen.
"Loh, kok masih makan permen? Kan sudah sikat gigi, Sayang," kata Ibu Mima tersenyum heran. "Habiskan permennya, trus sikat gigi lagi, ya!"
"Loh, kan Denis sudah sikat gigi, Bu?!" protesnya.
"Iya, Denis sikat gigi biar apa, hayo? Biar kuman-kuman dan sisa makanan Denis nggak nempel di gigi. Biar kumannya pada mati. Jadi, waktu Denis tidur, giginya sudah aman dari kuman. Mengerti, Sayang?" Ibu Mima menjelaskan dengan sabar.
"Tapi Denis sudah sikat gigi, Denis enggak mau sikat gigi lagi!" sergahnya, lalu menelan sisa permen cepat-cepat.
"Hm kok gitu? Kalau nanti sakit gigi gimana?"
"Pokoknya Denis tadi sudah sikat gigi!" teriaknya sambil naik ke atas kasur dan pura-pura tidur.
Mima keluar kamar, dan pergi ke dapur untuk membawa segelas air putih.
"Ayo kumur pakai ini saja!"
Denis bangun sebentar, lalu berkumur. "Ayo berdoa dulu," kata Ibu Mima.
Denis pun tidur setelah mendapat kecupan sayang dari ibunya.
🍬🍬🍬
Novita Maulidina
a
KAMU SEDANG MEMBACA
Permen membuat Denis Sedih
Short StoryMalam itu, selepas Denis mengerjakan perintah Sang Ibu untuk mengosok gigi sebelum tidur, tanpa sengaja Denis melihat sejumput permen. Makanan manis terfavoritnya. Layaknya anak kecil kebanyakan, tanpa berpikir bahwa sebelumnya dia sudah menggosok g...