RINDU

8 1 0
                                    

Ketenangan apa semua ini?
Meski gelisah sering mendominasi.
Melihatmu damai ku rasa kalbu ini.
Walau hanya sebatas garis di potret usang berbingkai.
Ketenangan apa ini?
Begitu dalamkah kata nanti.
Hingga tak kuasa aku memahami.
Pikir yang setiap saat menamai.
Dirimu, dirimu, dirimu, dan dirimu lagi.
Tak aku jemu temui.
Pias merah senyum hiasi rona pipi.
Bersama nakal lesung, gemas ku pandangi.
Wajahmu, wajahmu, wajahmu penuhi mata ini.
Meski belum mampu ku genggam jemari.
Bejalan beriringan laiknya insan insani.
Merajut kasih tawa muda mudi.
Hangat meradang dada merindu i.
Sepucuk kertas menghampiri.
Laiknya tegas rasa cinta ini.
Meski tak banyak orang akan mengerti.
Tentang semua rasa yang kita miliki.
Biarlah rintik menghujani.
Membawa basah pepohonan bumi.
Semerbak debu di awal musim semi.
Ingatkan aku kala bertemu pertama kali.
Izinkan aku membawamu di sini.
Bersama bait bait puisi berapi.
Api Rindu, api Cinta, api Sayang dan Api Doa, pinta cepat bersama lagi.

@Senja17
Taiwan, 25 Januari 2019 m.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 24, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

RINDUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang