ReyM

53 3 0
                                    

Happy birthday to you

Happy birthday to you

Happy birthday happy birthday happy birthday to you.

"Selamat ulang tahun sayang"

"Makasih sayang"

4 cewek bersama 5 cowok yang salah satu dari cewek itu merayakan ulang tahun salah satu dari kelima cowok yang tak lain adalah kekasihnya.

"Buruan tiup lilinnya, terus potong kuenya, lapar nih, udah jauh-jauh ngambil kue eh laparnya kegantung" cerocos salah satu dari keempat cewek itu.

Meuthea Kathryn, gadis pecicilan, urat malunya putus, murah senyum, tidak tinggi tidak pendek, muka tembem badan kurus, kulit sawo matang, alis tebal, bibir tipis, siswi CHS(cyprees high school)

"Ih thea, ini rumah orang goblok" bisik gadis yang merayakan ulang tahun kekasihnya.

Thea, panggil saja begitu. Gadis itu hanya tersenyum tanpa dosa. Pikirnya disini dia tidak salah karena faktanya dia benar-benar lapar.

Yang lain hanya geleng-geleng kepala melihat tingkah thea. Bahkan keempat cowok itu tertawa melihat tingkah thea, padahal mereka tidak ada yang kenal dengan thea.

Pertemuan ini semua terjadi karena sahabat thea yang ingin memberi suprise pada kekasihnya yang merupakan tetangga thea.

Thea yang bosan menunggu hanya berdiri di teras melihat kendaraan yang lalu lalang. Dia benar-benar lapar, tidak ada yang peka. Bahkan tuan rumah pun tidak menyediakan sesuatu seperti biasanya tuan rumah yang kedatangan tamu.

"THEAAA PISAU KUENYA MANA BEGO" teriak gadis yang merayakan ulang tahun kekasihnya.

Thea yang kaget dengan teriakan itu kini berlalu menghampiri mereka semua dengan tampang tanpa dosa.

"Haa?" Bingung thea.

"Katanya lapar tapi pisau kue lo ilangin"

"Eh iya ada di bawa, di motor gue, kelupaan, sorry yo, tapi gue kan capek habis lari, yah gimana dong, tenaga gue juga hampir habis gara-gara nahan lapar dari tadi" panjang x lebar dari thea.

"Bodoh thea bodoh, bego kok dipelihara" omel sahabat thea. Thea yang dimaksud pun hanya tersenyum lebar

Kesembilan remaja itu kini saling pandang, meminta jawaban siapa yang akan mengambil pisau kue di motor thea.

Thea yang tau posisinya, mengedarkan pandangannya kesembarang arah, pura-pura tidak mengetahui kalau dirinya yang akan disuruh.

"Gue aja" semuanya mengedarkan pandangan, siapa yang mengajukan dirinya, sebaik itukah dia:v

Salah satu dari kelima cowok.

Cowok itu berjalan menuju lantai bawah. Ke arah parkiran motor milik para remaja itu.

Posisi mereka, lantai atas bagian teras rumah yang dapat melihat langsung ke arah jalanan.

"Memangnya dia tahu-" gumam thea terpotong.

"WOI CEREWET, MOTOR LO YANG MANA" teriak cowok itu dari arah bawa.

Thea yang mendengar dirinya di panggil cerewet, diteriakin pula, mebalalakkan matanya. Belum juga kenal udah seenak jidat ngomong gitu.

"NOH YANG HITAM" balas thea berteriak lalu menunjuk motornya.

Cowok itu berbalik melihat jejeran motor yang ada. Sekarang dia menemukan motor hitam milik thea. Tanpa menjawab jawaban thea, cowok itu kembali ketujuannya. Pisau kue.

Saat akan mendekati tangga teras, dikepal thea tiba-tiba saja terselip sebuah ide.

"Aduuhh kasihannya dirimu, panas terik begini, berjalan kesana kemari demi sebuah pisau kue" ejek thea dari teras. Thea tertawa karena menurutnya ini semua lucu. Tapi tidak untuk cowok itu.

Cowok itu tidak mengeluarkan sepatah kata apapun, dia tetap berjalan. Menghampiri yang lainnya di dekat kue.

Saat benar-benar telah berada dilantai atas, thea membalikkan badannya, menatap sinis ke arah cowok itu. Berani-beraninya cowok itu tidak menggubris thea. Thea sangat kesal, baru juga tu cowok kenal, mahalnya minta ampun.

Reyvan Dhyat Pramudya. Cowok entahlah masuk kategori cuek atau tidak. Manis, mungil, tidak tinggi untuk kalangan usianya, kulit sawo matang, mata coklat, sangat indah, alis tebal.

Tepat saat kue telah dipotong, kesembilan remaja itu mengambil bagiannya masing-masing. Wajah yang ulang tahun telah penuh dengan cream kue.

"Haus" gumam thea yang masih bisa didengar yang lainnya.

"Haus" cicit thea lagi. Semua mendengarnya tapi lagi-lagi thea hanya didiamkan

"Woii haus" cicit thea pada sahabatnya yang merayakan ulang tahun kekasihnya.

Sedangkan gadis itu hanya mendelikkan bahunya acuh.

Thea menatap sebal ke semua orang yang ada disana, betapa teganya mereka melihat thea kehausan.

Gimana jadinya coba kalau thea mati kehausan kan gak etis.

"WOI HAUS, PEKA NAPA, GUE MATI KEHAUSAN TANGGUNG JAWAB LO BUATIN EMAK GUE ANAK SEBAIK THEA" teriak thea panjang lebar, dia benar-benar kesal, tenggorokannya sudah sangat kering.

Semuanya saling tatap, termasuk yang punya rumah, meskipun thea gak tau yang punya rumah siapa.

"Yang punya rumah siapa sih?" Tanya thea pasrah.

Lagi-lagi semuanya hanya diam. Membuat mood thea benar-benar rusak. Kini thea diam, sekalipun dia diajak bicara oleh sahabatnya. Thea tetap diam.

"Dillah, thea mau pulang"..

ReyMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang