Aku tengah duduk dibawah cakrawala
Di tempat biasa
Tempat manusia
Bertegursapa
Dalam riuk nya manusia di petalaMengais sisa-sisa senyumu, pada seperempat ujung mataku
Kecanduanku akan tawamu, hingga lupa keakuan kuAngin menawarkan pelukan, atas suasana kehampan
Aku tak meng"iya"kanAku terlalu takut pada lingkar senyumu
Terlalu takut kehilangan, maksudkuAku, aku dan semua tentangku
Inginku utarakan, ingin ku tafsirkanPada letupan tinta yang menemani dalam dinding kecemasan
Mereka membicarakan cinta !
Sedang aku mencemaskan do'a !!Lantas aku meneriakan "sesukamu" pada semesta
Melihatku sebagai ketololan, atas gerak-gerik perbuatanAku hanya terpaku pada kebahagiaanmu
Janganlah ada lagi hati yang menangis haru.Biar aku, biar aku, biar aku.