Satu bulan setelah makan malam itu Sooji dan Myungsoo tidak pernah lagi bertemu. Sooji kembali menjalankan aktivitasnya seperti biasa begitu juga dengan Myungsoo, pria bermata tajam tersebut meninggalkan korea tiga hari setelah Sooji mengatakan hal yang membuat hati Myungsoo sakit.
Pria itu sekarang berada di Prancis dan tenggelam dengan kesibukan yang ia buat sendiri. Myungsoo menjadi pria yang kembali seperti dulu, pria yang tidak bisa dijangkau oleh orang lain bahkan teman dekatnya sendiri.
Minhyuk melangkah menuju lift apartment milik Myungsoo. Pria itu bahkan sudah menyewa tempat untuknya beristirahat walaupun Minhyuk tahu Myungsoo tidak pernah pulang dalam tiga hari berturut-turut. Dan jikapun pulang, Myungsoo hanya pergi mandi dan kembali berkerja seakan besok ia tak bisa hidup lagi.
Minhyuk memasukan kata sandi ketika sudah berada didepan apartment Myungsoo dan masuk kedalam bilik apartment ketika kata sandi yang ia tekan itu benar. Isi bilik apartment terlihat rapi tidak seperti pria galau diluar sana yang melemparkan semua barang yang ada disampingnya, karena Myungsoo bukanlah orang yang seperti itu Minhyuk yakin Myungsoo hanya menyibukan dirinya untuk melupakan Sooji.
Minhyuk menggelengkan kepalanya ketika ia berpikir bahwa Myungsoo sedikit bodoh. Perkataan Sooji ada benarnya, mereka bukanlah teman. Bahkan mereka hanya kenal beberapa menit karena hendak Sooji pergi dari Starbucks dan Minhyuk lupa alasannya. Minhyuk melangkah kearah kamar Myungsoo, dan ketika ia membuka pintu berwarna hitam itu terlihatlah Myungsoo yang sedang sibuk dengan laptop dan buku dihadapannya sepertinya pria bermata tajam itu sudah mendapat menu baru di buku itu.
"Kau sibuk?" Tanya Minhyuk yang diabaikan Myungsoo. Sudah jelas.
"Kim Myungsoo." Panggilnya namun Myungsoo juga tidak menghiraukan panggilan Minhyuk.
"Bae Sooji sedang di Paris saat ini." Ucapan Minhyuk membuat Myungsoo berhenti beraktivitas. Melihat Myungsoo terdiam, Minhyuk melanjutkan ucapannya.
"Sooji sedang liburan musim dingin di Paris Myungsoo-ah."
"Pesankan aku tiket ke Meksiko. Aku tidak mau bertemu dengan orang yang tak dikenal." Ucap Myungsoo lalu melanjutkan pekerjaannya.
"Oh come on Kim Myungsoo. Jika kau memang suka pada Sooji kejar wanita itu. Sooji tidak peduli dengan orang disekitarnya apalagi padamu yang dikenalnya dari Soojung." Ucap Minhyuk singkat karena sudah bosan dengan tingkah laku sahabatnya ini.
"Kau tahu? Jika kau memang suka pada Sooji buktikan rasa sukamu itu. Jika seperti ini Sooji tidak akan tahu dirimu. Sooji berbeda Myungsoo, dia bukan wanita yang suka diberi kode seperti itu. Jika kau bertingkah seperti ini kau hidup apa sudah mati pun Sooji takkan peduli." Sambung Minhyuk dengan nada tajam dan lagi-lagi membuat Myungsoo terdiam.
*
Sooji melangkahkan kakinya kearah Seine River saat ini ia berjalan kaki menuju tepi Sungai yang sangat terkenal di negara yang dikenal Romantis tersebut. Dari sini ia bisa melihat Puncak Eiffel Tower, Sangat indah jika dilihat langsung seperti ini. Apalagi jika melihat Eiffel Tower dimalam hari. Keindahannya pun meningkat dengan sangat pesat.
"Cantik sekali." Kagum Sooji pada pemandangan dihadapannya Sungai Seine dan pemandangan kota yang diseberang sana. Sangat indah jika di foto dan dimasukkan Feed Instagram. Namun Sooji tidak mau pemandangan indah tersebut ikut dinikmati oleh Followersnya, biar ia saja yang menikmati keindahan ini sendiri. Dan Sooji pun sudah lama tidak liburan seorang diri seperti ini.
Sooji menghirup udara yang berembus dingin dibulan januari, sungguh ia tak menyangka bisa liburan diawal tahun seperti ini. Sebenarnya ia hanya mencoba mencari tiket pesawat menuju Jepang tapi, Soojung menyarankan membeli tiket disebuah aplikasi yang terjamin kebenarannya. Dan disinilah dia sekarang, berada di Prancis negara yang sangat dicintainya.
"Bae Sooji." Tegur seorang membuat Sooji menoleh kearah orang itu.
"Kang Minhyuk?" Bisik Sooji pelan. "Apa yang kau lakukan disini?"
"Aku? Sedang menjenguk Myungsoo." Sahut Minhyuk singkat, pria itu menatap wajah Sooji tidak ada ekspresi aneh dari wajah cantiknya itu. Sooji terlihat biasa saja.
"Myungsoo? Ah Kim Myungsoo sedang berada disini." Ujar Sooji pelan.
"Eoh. Kau kenal Myungsoo bukan?" Sooji hanya mengangguk pelan.
"Kau ingin pergi kemana?" Tanya Sooji seakan mengalihkan pembicaraan
"Aku hanya sedang berjalan-jalan. Mungkin akan kembali kehotel. Kau sendiri?"
"Molla. Sepertinya aku akan pergi makan malam." Jawab Sooji sambil memperhatikan kapal yang singgah di dermaga dekat mereka berdiri.
"Boleh aku ikut bersamamu?" Tanya Minhyuk mencoba dekat dengan Sooji karena ia tahu, ia telah membuat hati sahabatnya sakit.
Tapi yang Minhyuk lihat adalah sebaliknya Sooji malah menganggukkan pelan kepalanya.
"Eoh. Kau yang cari teman makan yang enak ya?" Serunya seakan Minhyuk tak pernah melakukan kesalahan membuat Minhyuk menjadi tidak enak hati dan mau tidaaak mau mengikuti kemauan Sooji.
*
Myungsoo menghentikan gerakan tangannya dan meletakkan diatas buku untuk menu baru yang ia buat. Pria bermata tajam itu menghela nafas panjangnya lalu mengusap wajahnya dengan kasar.
Wajahnya dan seluruh tubuhnya berubah, wajahnya menirus tubuhnya sedikit kurus dari sebelumnya dan rambutnya sedikit panjang. Ini sangat bukan dirinya, seorang Kim Myungsoo itu sedikit risih bila rambutnya sedikit panjang dan melewati telinganya namun ia tak peduli. Ia merasa tidak memiliki samangat hidup lagi saat ini, Sungguh. Perkataan Sooji membuatnya sakit.
"Bodoh." Ucap Myungsoo pada dirinya sendiri. Ia tahu perkataan Minhyuk itu benar adanya. Ia hanya dikenalkan oleh Soojung dan langsung mengharapkan Sooji. Jadi salah siapa? Salahkan Soojung yang memberinya harapan palsu, wanita berrambut lurus itu ingin dirinya dan Sooji dekat bukan? Benar ini salah Soojung yang membuat berharap pada Sooji.
Myungsoo mengambil coach hitamnya dan kunci apartmentnya ia harus mencari udara segar sore ini sebelum kembali ke Seoul.
*
Sooji menatap makanan yang ada dihadapannya, makanan yang ada dihadapannya ini sangatnya sedikit untuk dimakan makan malam. Ya walaupun Sooji tahu wanita harus memiliki bentuk tubuh yang ideal namun makanan yang ada dihadapannya ini sangatlah tidak sebanding dengan harga yang mereka jual.
"Kang Minhyuk ini apa?" Tanya Sooji sambil menatap ngeri makanan yang ada dihadapannya.
"Ini the zillion dollar lobster frittata." Jawab Minhyuk yang menikmati makanan yang ia pesan tadi. Sooji hanya bisa diam saat mendengar jawaban Minhyuk yang tidak mengenakan hatinya. Sooji berani bersumpah jika ia sangat bersyukur jika Minhyuk hanya membawanya makan di tenda pinggir jalan. Ia tak menikmati makanan seperti ini. Termahal, terenak, terbaik, terindah dan ter ter lainnya Sooji tidak peduli. Ia hanya ingin makan layaknya seperti orang normal lainnya, tolong dicatat itu.
Tbc
the zillion dollar lobster frittata adalah makanan yang ada di New York. Makanan termahal didunia, katanya sih , aku nggaktau juga sih. Tapi anggap aja makanan itu ada di paris ya. Hehehe
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Guy
FanfictionGentelment in Love First series : Pretty Boy (elship_l) Second series : Tough Man (carswell_cress) And last series : Sweet Guy (emilyanindya) Pria romantis? Siapa yang tidak suka dengan pria idaman seperti itu. Yakinlah, berjuta-juta wanita memasuka...