Mature-content.
First book about Maximilian's family
Skyla selalu bertanya-tanya, apa yang ada pikiran Kakak tertuanya selama ini. Melarang segala sesuatu yang menurut Skyla normal-normal saja dilakukan oleh remaja sepertinya. Jangankan menaruh pera...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
—Evelyna Skyla Mcakenzy— (Sky 16 thn)
—Rexy Alexandro Maximilian— (Rexy 26 thn)
——————— Follow on Wattpad: @Mieso ————————
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Rexy Alexandrio Maximilian; ia dikenal arogan, agresif, dan ambisius. Tak pernah terbantahkan serta tak suka dibantah. Apapun yang pria itu inginkan harus ia dapatkan. Perintahnya bagaikan titah sang raja yang harus dituruti dengan segera. Terutama pada hal yang berkaitan dengan adik perempuannya Evelyn Skyla Mcakenzy yang kerap disapa Sky.
Seperti sore ini misalnya, saat Skyla hendak melangkah keluar dari rumahnya.
"Kamu mau kemana, Sky?"
Skyla tersentak kaget. Gesture tubuhnya berubah kaku. Gadis itu tanpa sadar memelintir ujung dressnya dengan gusar. Ajaib! Hanya suara bariton itu yang mampu menyihir Skyla dalam sekejap.
Skyla berbalik, seperti dugaannya. Gadis itu menemukan Rexy yang tengah berdiri tegap sembari memperhatikan seluruh tubuhnya dari ujung kepala sampai dengan ujung kaki.
"Kakak sudah pulang?" Tanya Skyla sebatas basa-basi, yang hanya dibalas anggukan oleh Rexy. Namun tak berselang lama, alis lelaki itu terangkat, seolah sedang menanti jawaban atas pertanyaan yang sempat ia lontarkan sebelumnya.
Skyla mengusap tengkuknya belakangnya, mencari akal. "Eumh, jadi begini Kak Rexy, Sky sudah lama sekali tidak bermain dengan teman-teman. Jadi—"
Rexy menaikkan lengan kemejanya hingga ke siku. Menampilkan potongan lengan yang berurat. "Kamu ingin pergi bermain bersama teman-temanmu?"
Skyla sangat ingin mengagukkan kepalanya dengan cepat karena itu faktanya, tetapi saat melihat gerak-gerik Rexy, gadis itu sadar bahwa ia tidak didalam situasi yang menguntungkan.
"Tanpa izin dariku?" Tanya Rexy dengan suara rendahnya. "How dare you?"
Gerak tubuh lelaki itu selanjutnya tidak terbaca oleh Skyla. Kurang dari satu detik ia sudah berpindah tepat di hadapan adiknya. Menyematkan satu tangan kokohnya pada pinggang ramping Skyla, mengikis jarak diantara mereka. Sedangkan jemarinya sibuk menyingkapkan anak rambut Sky kearah belakang telinga dan berbisik, "Kamu benar-benar lupa cara mainnya, Sky?"
"Atau hanya pura-pura lupa?"
Aroma musk yang menyengat dan hembusan napas yang terasa dingin di daerah leher berdampak besar bagi Skyla, sekarang kaki gadis itu terasa kebas.
"Jangan memancing amarahku, Sky."
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
