BAGIAN [05]

100 23 0
                                    

Jika datang mu hanya untuk mengusir rasa bosan dan penasaran.
Maka pergilah, aku sedang malas berteman dengan harapan.

▪▪▪

Sudah hampir satu minggu Ayana tidak bertegur sapa dengan Reihan. Entahlah, dirinya malas saja apalagi jika melihat Reihan dan Kyra, rasanya seperti... ah, entahlah.

Pagi ini Ayana memilih pergi keperpustakaan setelah menyimpan tasnya di kelas. Ada beberapa buku yang harus Ayana pelajari di rumah.

Tangan Ayana di penuhi dengan beberapa buku paket yang lumayan tebal. Kini gadis itu tengah berjinjit berusaha meraih buku yang ada di rak paling atas.

"Tangganya mana sih?" gerutu Ayana sambil celingukan.

Ayana melompat, berharap ia bisa meraih buku itu. Namun sayang, tubuh Ayana terlalu pendek untuk meraih buku tersebut.

Sebuah tangan meraih buku yang di incar Ayana dengan sangat mudah. Ayana mendongkak kemudian menatap siapa orangnya.

"Buku yang ini?" tanya Reihan.

Ayana menatap Reihan kemudian beralih menatap buku yang di pegang pria itu. Sedetik kemudian Ayana mengangguk.

"Gue boleh nanya?" tanya Reihan.

Ayana kembali menatap Reihan.

"Apa?"

"Gue ada salah sama lo?"

Ayana diam. Ia mencerna baik-baik ucapan Reihan.

"Kenapa lo nanya itu?" tanya Ayana.

"Apa karna gue bukan cowok baik-baik, lo gak mau deket lagi sama gue?"

Ayana menghela berat. Bukan, bukan itu. Ayana bahkan sama sekali tidak peduli dengan hal itu.

"Bisa minta bukunya?" pinta Ayana mengabaikan ucapan Reihan.

"Kenapa lo jauhin gue akhir-akhir ini, rasanya pengen nyapa lo aja susah." Ucap Reihan.

"Rei."

"Apa?"

"Gue cuman gak mau berharap lebih." Ucap Ayana menatap lekat Reihan.

"Gak ada salahnya lo berharap sama gue." Balas Reihan.

"Gue minta bukunya Reihan." Ucap Ayana.

Reihan mengalah, ia pun memilih untuk memberikan buku tersebut pada Ayana.

"Makasih." Ucap Ayana, setalahnya gadis itu pun pergi keluar perpustakaan.

▪▪▪

Ayana tengah duduk di bangkunya seraya membaca buku. Di kelas Ayana jamkos dan membuat kelas itu terlihat seperti kapal pecah.

"Serius amat bacanya." Ucap Reihan yang sudah duduk di samping Ayana.

Ayana menoleh sebentar lalu kembali fokus pada bukunya.

Me And Him [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang