#00 Prolog

50 9 9
                                    

Namanya Aria Vrishti. Gadis pendiam, dingin, bermuka datar, dan yang paling penting; tatapan matanya selalu kosong. Bersurai abu abu dilengkapi dengan iris ruby-nya, membuat dirinya seperti boneka.

Suaranya ringan seperti rintikan hujan tapi dia membenci hujan. Saat ini ia sedang menonton  TV dengan seorang pria disampingnya. Mulutnya menggumankan sebuah lagu. Mengacuhkan siaran TV yang ada didepannya.

Pria di sampingnya terkekeh pelan saat melihat sang gadis. Ia terlihat satu tahun lebih tua dibandingkan sang gadis. Pria dengan surai coklat muda dengan poni yang menutupi mata kanannya dan iris navy yang menenangkan.

Ia hanya mengusap surai sang gadis sembari memberi senyuman. Sehingga sang gadis menoleh dan menaikan sebelah alisnya.

"Aku sudah mendaftarkanmu ke sekolahku. Jadi, kau tak akan kesepian lagi di rumah." Ujarnya.

"Aku lebih nyaman homeschooling,  " Matanya menatap lurus ke depan dan menerawang sesuatu yang jauh disana. "Lagipula aku tak ingin berurusan dengan orang banyak, Rion."

Pria itu——Arion Zeiru —— menatap sayu adiknya. Ia memeluk adiknya secara perlahan yang sedang menatap——lebih tepatnya menerawang——sesuatu yang tak dia ketahui. Sudah tiga tahun adiknya seperti ini. Tragedi yang membuat mata Rain terlihat kosong. Tragedi yang membuat emosinya lenyap. Walau dirinya juga patut disalahkan.

"Rion ?"

"Tak ada. Hanya saja ... " Ia mengeratkan pelukannya, "Lebih nyaman seperti ini. " []

» Rion hanya berharap adiknya kembali seperti dulu lagi. Sosok Aria yang ceria bukan sosok Aria yang sekarang dipeluknya «

To Be Continue ...

Ray & Rain

「 Flaws And Perfection 」Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang