Sudah 2 minggu Revan mengnggantikan pekerjaan sang kakak yang masih asik mengambil cuti pasca pernikahan membuat Revan kewalahan mengurus 2 perusahaan sekaligus. Sebenernya ia heran dengan dirinya apa benar ini yang dilakukan calon pengantin yang akan menikah 2 hari lagi? Jika jawabannya iya, maka Revan sarankan tidak usah menjadi pengantin saja sekalian hahaha
*) garing ya
2 minggu Revan disibukkan dengan kerjaan yang menumpuk sekali, 2 minggu Revan selalu bulak-balik antara Indonesia, Amerika, dan Jerman untuk mengurusi ini dan itu masalah pernikahannya Revan serahkan kepada Wedding Organizations (WO) yang sudah dipercaya olehnya serta keluarganya
Bukan Revan tak ingin mengurusnya sendiri, melainkan baik dia maupun Jeslyn sama-sama dibuat sibuk oleh keluarganya agak tidak ada waktu untuk mereka bertemu barang 1 menitpun dan itu berlangsung sudah 2 minggu lamanya sejak terakhir kali mereka bertemu pada malam ituHembusa nafas Revan terdengar, ia kini sedang berada dihadapan laptop dikamarnya untuk mengecek dokumen-dokumen yang akan diserahkan sore nanti oleh sekretarisnya "ingin rasanya membanting laptop ini" gerutu Revan kepada diri sendiri karena dikamarnya hanya ada dirinya tidak ada siapapun
Revan melihat kearah pintu yang terbuka, dan muncullah sosok yang membuat pekerjaannya bertambah berkali-kali lipat sedang tersenyum tanpa dosa kearahnya, sungguh Revan benar-benar ingin melakukan yang tadi ia ucapkan "sudah puas kah bulan madunya kakak?" Reyhan tersenyum melihat wajah kusut adiknya
"Ayolah, tidak ada binar kebahagiaan diwajahmu Revan? Padahal 2 hari lagi kau akan menikah?"
Revan melempar guling kearah Reyhan yang bersandar pada rak bukunya "shut up! Bukannya tidak bahagia, bagaimana ingin bahagia jika telepon saja tidak diperbolehkan. Sungguh tidak bisa dipercaya"
Reyhan tertawa pelan, menghampiri adiknya dikasur, lalu ia menidurkan tubuhnya diatas kasur itu "mungkin saat ini lo gak bisa bertatap muka sama Jeslyn, tapi gw yakin saat lo udah menikah nanti lo akan merasakan rasanya bahagia kala lo membuka mata wanita pertama yang lo liat adalah istri yang lo cinta" jelas Reyhan kembali dengan bahasa sehari-harinya saat berbicara dengan Revan
Kekesalan Revan menguap begitu saja,kini Revan menampilkan senyum bahagia "gw lagi bayangin ni" celetuk Revan
"Ye lo, kaya yang pernah ngerasain aja, udah ah, daripada lo diem ngerem dikamar gini kaya cewe PMS mending ikut gw yu"
"Kemana?"
"Kita happy-happy deh sebelum lo nikah, gimana?"
Revan tersenyum, "oke deh tunggu gw siap-siap dulu"
Reyhan mengangkat jempolnya, lalu beranjak meninggalkan kamar adiknya, ia tersenyum tipis sebentar lgi adiknya akan menyandang status menjadi seorang suami, ia hanya bisa berharap bahwa Revan akan selalu bahagia atas pernikahnnya nanti bersama Jeslyn
Di dalam kamar, Revan sudah siap, ia hanya memakai jeans, dan baju pendek berwarns putih yang ia masukkan ke celananya, Revan langsung keluar dari kamarnya dan menghampiri sang kakak yang sudah menunggu dirinya di bagasi mobil rumahnya
Mereka berdua langsung keluar dari perkarangan rumah mewahnya itu, sudah cukup lama mereka tidak seperti ini, banyak waktu yang mereka habiskan dengan kertas-kertas diatas meja serta tangan yang menari di atas kertas guna menandatangani kertas tersebut
"Mau kemana si Rey?" Tanya Revan ketika melihat Reyhan memberhentikan mobilnya ditempat umum, sebelumnya selama Revan berada di negeri paman sam ini Revan jarang sekali menggunakan waktunya untuk sekedar berjalan-jalan ia hanya sering diam di kantor, rumah dan kamarnya bagi Revan 3 tempat itu tempat yang cukup membuatnya nyaman
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad(BOY)Friend [ B #1] ✓
Roman pour Adolescents------------------------------------------------------------ Cowo tampan?most wanted?banyak fans?Badboy? Semua itu tak diragukan lagi bahkan banyak cewe yang tergila-gila akan pesona nya. Tapi kekurangan hanya satu dia tidak pernah mengenal kata CIN...