Awalnya

1.5K 141 7
                                    

Ini kali ke dua Ten menginjakkan kaki di Bandara Incheon, Korea Selatan. Dua bulan yang lalu Ten datang bersama rombongan kantor ke Seoul untuk melakukan pertemuan kerja sama antara salah satu perusahaan besar di Korea - 'JCC Seo' untuk membahas tentang usaha Ekspor-Impor hasil perkebunan dan peternakan, ke Korea dan sebaliknya (ke Thailand).

Ten di tugaskan sebagai juru bicara pada waktu itu. Dan tidak di ragukan lagi Ten sangat menyukai pekerjaannya yang sangat menantang ini. Bayangkan Ten di Thailand yang fasih berbicara bahasa Thailand juga Inggris harus menterjemahkan kata-kata bahasa Korea yang sangat berbeda artinya ke dalam bahasa Thailand juga sebaliknya. Dan secara tidak langsung Ten dapat mempelajari satu bidang yang lain yaitu memperkaya bahasa.

Pertama kali ke Seoul Ten dan teman-teman dari kantornya menginap di sebuah hotel di daerah Gangnam. Pemandangan di sana cukup menyilaukan mata. Banyak gedung-gedung pencakar langit yang mewah, pusat perbelanjaan yang besar,serta toko-toko barang Branded berjejer di sisi kiri kanan jalan. Bagi orang yang tidak bisa menahan hasrat berbelanja sudah pasti akan menghamburkan banyak uang di sini.

Ketika pertemuan berlangsung pada waktu itu Ten mendapatkan banyak pertanyaan yang berturut-turut mengenai pencapaian yang dapat menguntungkan kedua belah pihak perusahaan. Namun atas usaha yang Ten lakukan dan sudah siap sedia mempelajari bahasa Korea yang baik dan sopan,semua pertanyaan dapat di selesaikan semua dengan sempurna.

Namun terdapat seorang laki-laki yang sangat berani memberikannya pertanyaan yang sangat menantang di tengah pertemuan. Ten secara pribadi tidak suka pada orang ini. Tapi apa boleh buat, karena tugas yang sangat Ten sukai ini, terpaksa Ten menelan semua pertanyaan yang pahit itu. Seo Johnny nama orang itu dia adalah wakil Ceo di perusahaan itu sekaligus anak pemilik perusahaan 'JCC Seo'.

"Johnny sanjangnim, apa yang di katakan Nyonya Taeyong adalah dalam menghasilkan produksi yang baik tidak akan berhasil jika di biarkan begitu saja. Benih, perawatan,pemupukan organik, pengairan harus di perhatian benar-benar. Rumput liar yang tumbuh di sekitar harus di jaga juga supaya sayur-sayur ini dapat tumbuh dengan sehat." Kata Ten saat menjawab pertanyaan Johnny.
.
.

(Ten menjelaskan perkataan atasannya re: Taeyong, tentang penanaman sayur-sayuran yang baik agar menghasilkan panen yang bagus)
.
.

"Maksud Ten-shi,benih itu harus subur atau orang yang menanamnya juga harus subur?" Di balas oleh Johnny dengan pertanyaan yang lain pula.

Kurang ajar betul orang yang bernama Johnny ini. Awalnya mengajukan pertanyaan dan di jawab dengan serius tapi di balas lagi dengan sesuatu yang di luar dengan topik yang di ajukan membuat Ten naik darah saja. Tapi melihat kesabaran Ten yang sungguh-sungguh akhirnya Johnny tersenyum menyeringai. Puas dengan jawaban dari pertanyaannya.

Terus terang Ten katakan yang dia tidak sukai dari Johnny ini adalah sepanjang pertemuan mereka,dia tanpa henti memperhatikan Ten dengan pandangan tajam yang sulit di mengerti. Dalam hati Ten berkata pada dirinya agar masa bodoh dan tidak perlu menghiraukan kehadiran Johnny di situ.

📎
📎
📎

Ketika rombongan Ten di jemput untuk makan siang dengan para pegawai 'JCC Seo' yang lainnya di sebuah restoran yang begitu nyaman. Tiba-tiba saja Johnny memilih duduk di sebelah Ten. Maka hilanglah selera Ten untuk makan dengan nikmat.

Bagaimana tidak. Hidangan dengan makanan tradisional Korea,kimchi juga makanan laut yang menggoda lidah,tidak dapat Ten rasakan nikmatnya apabila orang seperti Johnny itu berada di sisinya.

📎
📎
📎

Ketika rombongan Ten akan pulang kembali ke Thailand, Johnny yang mengantarkan mereka ke Bandara. Dan Johnny sempat berkata kepada Ten. "Saya tertarik dengan sikap Ten-shi yang tegas. Apakah di Thailand semua laki-laki imut seperti anda semuanya galak?"

Ten mendengus pelan. Terpaksa Ten menjawab pertanyaan yang tidak menyenangkan ini. "Laki-laki seperti saya juga sama seperti laki-laki di Korea. Bersikap tegas,pintar, pemberani dan galak jika ada yang mengganggu. Jadi saya harap anda tidak terlalu memandang rendah saya. Walaupun sebenarnya saya  malas menjawab pertanyaan Johnny sanjangnim!" Bentak Ten tanpa sengaja. Dan lagi-lagi Johnny melemparkan senyum menyeringai yang sangat kurang ajar.

Dan Johnny berkata pada Ten lagi. "Ini untuk mu. Bacalah sesudah sampai di Thailand nanti." Johnny memberikan sepucuk surat pada Ten. Tanpa memandangnya Ten mengambil dan memasukkannya ke dalam tas kecilnya.

📎
📎
📎

Sehari setelah pulang dari Korea. Sewaktu bersantai di rumah Ten baru teringat akan surat yang di berikan oleh Johnny kepadanya. Mau tak mau Ten terpaksa membacanya. Lalu Ten mengambil dari tas kecilnya dan membacanya sembari berbaring di sofa.
.
.

[ Ten Chittaphon-shi yang saya hormati. Selama tiga hari ini kamu telah mengambil sesuatu dari ku yaitu hatiku. Aku mengakui ini sangat lancang untuk pertama kali berjumpa dengan seseorang untuk menyatakan perasaan tapi itulah yang sebenarnya. Aku rasa,aku telah jatuh hati pada Ten-shi dan dapat saya rasakan begitu juga dengan mu Ten-shi. Maukah Ten-shi mendampingi ku sebagai teman hidupku?____.
.
.

Ten merasa tenggorokannya tercekat ketika membacanya. Tapi Ten terus mencari tahu kelanjutan isinya.
.
.

.____ Jika Ten-shi bersedia. Datanglah lagi ke Korea pada tanggal 10 Junie ini. Aku tunggu.

Salam rindu,

Seo Johnny. ]

.
Begitulah bunyi surat Johnny itu.

Kurang ajar betul orang ini fikir Ten. Apakah laki-laki di Korea semuanya kurang ajar begitu atau mungkin hanya dia seorang yang begitu? Ten mendengus perlahan.

📎
📎
📎

Dalam usia Ten yang menginjak 29 tahun, dia masih belum berumur tangga. Ten pernah bertunangan dahulu sewaktu umurnya 23 tahun. Tapi Lucas mantan tunangannya memilih Jungwoo teman sekolahnya dulu untuk di nikahi. Mungkin mereka berdua tidak berjodoh. Dan setelah itu Ten banyak mencurahkan perhatiannya pada pekerjaan saja.

Bukannya Ibu Ten tidak pernah menyampaikan keinginan untuk melihat Ten berumah tangga tapi Ten lebih suka menjawab dengan mengatakan mungkin belum jodohku. Sedangkan Adik perempuannya Terny sudah berumah tangga dan mempunyai anak.

Dan pada malam itu Ten tidak dapat tidur dengan nyenyak. Fikiran Ten buntu memikirkan surat Johnny. Bermacam-macam pertanyaan berkecamuk di fikiran Ten. Apakah Johnny sekedar bercanda atau betul-betul?. Kenapa Johnny begitu berani seolah-olah tidak menghormatinya?. Bayangkan Ten-Johnny hanya bertemu sekali saja dan dia sudah berani menyatakan perasaannya.

Aduh! Sakitnya kepala Ten memikirkannya.

📎
📎
📎

TBC

Ini tak akan panjang dan di jamin happy ending tidak seperti fanfic sebelumnya 'YESTODAY' yang sad ending 😅😅😅.

📎📎📎 Deam Launch 📎📎📎
01' 2019

Dream Launch [ TwoShot ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang