PACARKU

5 0 0
                                    

Perkenalkan. Namaku Andini, sedang menjalani masa SMA yang orang bilang seperti surga, tetapi nyatanya hanya membuat luka. Hari ini aku berencana akan pergi
bersama pacarku yang bernama Rizky. Kita berencana untuk menemani mencari buku biologi yang ditugaskan oleh Pak Tegar.

Saat ini jam menunjukkan pukul 18.45, yang menandakan 15 menit lagi Rizky akan datang menjemputku. Aku sudah rapih dengan celana levis, t-shirt putih, dan sliping bag di pundakku. Jika kalian bertanya aku dimana, aku sedang di teras sambil mengecek handphone berharap Rizky membalas chatku. Tak lama ia datang dengan motor yang super berisik sekali dan membuat pengang ditelinga.

"Nunggu lama?" tanyanya sembari memberi helm yang biasa dibawanya untuk ku pakai.

"Hm.. lumayan 15 menit"

"Masih lebih lama Neill Amstrong terbang ke bulan"

"Emang kamu tau berapa lama?"

"Gak tau.. hehehe"

Seperti itulah dia yang membuat aku tertawa dengan lelucon yang alakadarnya. Mungkin kalian menganggap itu tidak lucu, tapi tidak tahu aku ingin tertawa saja agar dia senang lihat aku tersenyum. Mungkin.

Kami berencana mencari buku di toko buku dekat rumahku. Jika tidak macet,
mungkin 20 menit waktu yang cukup untuk sampai kesana. Doakan saja semoga lalu lintas Jakarta hari ini tidak ramai.

"Abis cari buku, kita nonton ya" ajak Rizky yang saat ini mengendarai motor dengan kecepatan yang normal menurutku.

"Nonton apa?"

"Layar tancep"

"Ih kirain aku bioskop"

"Kamu ditipu dikit aja percaya ya. Hati-hati nih kamu gampang diculik"

"Kamu sih bercanda terus!" aku mencubit lengannya yang menurutku baru cubitan level 3, yang artinya tidak terlalu sakit. Rizky tertawa.

Kami sampai di toko buku tepat 20 menit. Sepertinya hari ini Jakarta ingin memberi kami kebahagiaan. Aku mulai mencari buku yang ditugaskan Pak Aslan. Sedangkan Rizky? Ia sibuk bermain game di ponselnya dan duduk di bangku yang disediakan oleh pemilik toko buku. Jangan salahkan aku. Aku sudah mengajaknya untuk mencari buku bersama, tapi dia bilang "nanti saja, aku ga usah ngerjain juga pasti dapat nilai bagus" Sekarang kalian mengerti kan betapa tinggi kepercayaan dirinya.

Oh iya ingin cerita sedikit atau mungkin banyak, dengarkan saja. Aku kenal Rizky saat awal masuk SMA. Kami satu sekolah, tapi tidak pernah satu kelas. Dia memang terkenal di sekolah karena tindakannya yang sering melawan guru. Seperti pada umumnya, di sekolah dia akan berjalan di barisan paling depan dan dibelakangnya akan ada sembilan teman-temannya yang berjalan mengikutinya. Aku tidak mengada-ada, tapi ini benar apa adanya. Jika kalian bertanya kenapa aku pilih dia yang seperti itu, jawabannya.... nanti kalian akan tahu.

Aku sudah selesai mencari buku, kami lalu beranjak untuk makan di kafe terdekat karena Rizky lapar katanya. Padahal daritadi kerjanya hanya duduk dan main game, memang aneh. Kafe ini terkenal sebagai kafenya anak muda, karena tempatnya yang strategis dekat dengan toko buku, kafe ini juga cukup dekat jaraknya dengan sekolah kami, sehingga sepulang sekolah mereka sering mampir dulu ke kafe ini untuk sekedar meminum kopi atau memakan bagelan yang dijual disini.

"Emang kenyang kalau cuma makan kue?" tanyaku yang baru selesai menyeruput kopi susu.

"Makan yang ringan aja dulu, makan beratnya nanti aja" Rizky menjawab sambil memakan kue yang biasa kami beli disini.

"Kapan?"

"Lebaran haji"

"Ih serius, Ky!"

"Hehehe nanti di rumah, Din. Ga enak sama umi udah masak banyak, kalo aku ga makan nanti nasinya nangis"

"Hahaha... kaya waktu kecil aja aku dibilangin ibuku kaya gitu"

Dia selalu menjawab pertanyaanku dengan jawaban yang mengada-ada. Tidak tahu dia mendapat rumus darimana, kadang juga aku bingung kenapa dia bisa jawab seperti itu yang ujungnya akan kami akhiri dengan tawa. Tunggu, bukan kami. Tapi hanya aku yang tertawa. Mungkin dia juga tertawa karena melihat aku tertawa.

Sekitar pukul 21.25 kami menyelesaikan seluruh kegiatan kami hari ini. Makan sudah, nonton bioskop sudah, ke toko buku pun sudah. Mungkin kalian akan bertanya apakah orang tuaku tidak marah. Aku tinggal bersama nenek dan kakekku, orang tuaku bercerai sejak aku kelas tiga sekolah dasar. Itu sudah cukup lama, tidak perlu dipermasalahkan lagi. Nenek dan kakekku adalah orang yang baik, walaupun kadang sedikit bawel. Mereka tidak membatasi jam mainku, selagi alasanku jelas dan dengan siapa aku pergi. Aku cukup terbuka dengan mereka, sehingga kami hanya saling mempercayai dan aku janji tidak akan mengecewakan mereka.

Ayahku sekarang tinggal di Tangerang bersama keluarga barunya, saat ini aku punya dua adik yang lucu-lucu. Ibuku tinggal di sekitar daerah sini bersama keluarga barunya juga, tetapi ibu belum mempunyai anak lagi dengan pernikahan keduanya. Sebenarnya waktu keputusan sidang, seharusnya aku ikut bersama ibuku, tetapi karena aku sudah terbiasan tinggal bersama nenek dan kakek jadi aku terus tinggal bersama mereka. Aku juga mempunyai banyak teman di lingkungan sini, jadi tidak perlu susah payah lagi mencari teman baru. Apakah Rizky tahu? Ya, dia tahu.

Rizky mengantarkanku tepat di depan rumah, ini adalah salah satu syarat dari nenekku. "Kalo pergi dengan laki-laki, pulang harus sampai di depan rumah, jangan di depan gang. Kalo itu namanya go-jek" pepatah nenekku.

"Udah pakai go-pay ya mas" candaku sembari turun dari motornya dan memberikan helm kepadanya.

"Makasih ya non, semoga sampai kasur dengan selamat" jawabnya tersenyum.

"Semoga bapak juga sampai rumah dengan selamat ya."

"Doakan ya non"

"Selalu, pak."

Rizky tersenyum.

Dia meninggalkan halaman rumahku beberapa saat kemudian. Saat ini aku sudah di kamar dan merebahkan tubuhku. Terasa seperti surga karena besok hari minggu, dan tidak perlu memikirkan pr yang belum dikerjakan. Tetapi mungkin besok akan jadi hari yang melelahkan.

Rizky mengirim pesan padaku bahwa dia sudah sampai rumah dengan selamat.
Aku senang. Dia bilang akan tidur dan aku juga mulai mengantuk. Kami akhiri kegiatan kami hari ini. Semoga besok menjadi hari yang lebih baik lagi. 

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jan 26, 2019 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

KITA INI APA?Where stories live. Discover now