Lamb

5.2K 430 38
                                    


.

.

.

[CHECKMATE]

.

.

.

GENRE : TEBAK SAJA SENDIRI

LENGTH : IDK

FANFICT BY TIANLIAN

DESCLAIMER : THIS IS MY OWN

RATE: A+M (AGAK MENYIMPANG)

WARN : YAOI, BXB, TYPO'S, DLDR, CERITA INI TERINSPIRASI DARI BERBAGAI SUMBER, JADILAH PEMBACA YANG BIJAK, KESAMAAN ALUR DAN LAIN SEBAGAINYA HANYALAH KETIDAK SENGAJAAN, INI HANYA CERITA PASARAN.

.

-KOOKV-

.

SUMMARY

The King never be escape—tl

.

.

.

Pusat district Seoul telah berkembang dengan begitu pesat, teknologi yang begitu diluar nalar itu bahkan manusia yang membuatnya. Namun, semua tentu tidak pernah bisa melarikan diri dari sifat dasar yang telah mereka miliki sejak jantung mereka berdenyut lemah. Nafsu, hasrat dan keegoisan yang selalu melekat pada mereka. Manusia yang menyombongkan semua yang telah mereka capai pada akhirnya hanya akan tunduk dan berlutut layaknya hewan saat semua hasrat mereka bertumpuk tak terbendung, lalu otak yang mereka agung-agungkan hanyalah tinggal sisa-sisa nurani yang berceceran dimata kaki. Semua selalu sama, dan lingkaran itu tak pernah bisa terputus bagaimana adanya.

.

"Taehyung-ah, kau dapat beberapa anak domba baru hari ini." Pemuda pucat dengan wajah datar itu membuka lebar pintu eboni bercat hitam tanpa perlu basa-basi, tampak di tengah ranjang besar pemuda bersurai emas itu menggumam, matanya terpejam erat sambil berusaha bangkit sedang sosok lain yang tengah tertidur pulas disampingnya sama sekali tak terganggu. "Aku akan turun segera Yoongi hyung." Suaranya yang khas dan dalam membuat Yoongi tersenyum tipis. "Cepatlah."

.

"ya.. yaa..." sungut Taehyung.

.

.

.

.

.

Kim Taehyung, nama pemuda bersurai emas dengan wajah cantik dan tampan sekaligus itu begitu indah. Tak hanya kata indah, dia mempesona sebagaimana Tuhan menciptakannya dengan sempurna. Bibir penuh semerah delima, hidung lancip yang begitu mulus bak sulaman sutera, juga bulu mata menakjubkan yang seolah meluluhkan hati setiap pria begitu dia berkedip dengan anggunnya. Semua yang ada pada sosoknya adalah sempurna. Namun, tentu saja dia tidak sesempurna itu..

.

"Dimana mereka?" ruangan pengap itu di penuhi beberapa pemuda di bawah umur, mata polos yang masih begitu hijau, wajah-wajah baru yang begitu menakjubkan, dan tubuh-tubuh segar bagi nafas pundi-pundi uang berjalan yang akan terus mengisi dompet Taehyung dalam beberapa tahun. "Kau tidak melihat domba-domba muda ini eoh?" Yoongi menjawab seadanya, Taehyung yang hanya memakai bathrobe sutera berwarna merah maroon—kontras sekali dengan warna rambutnya- merotasi matanya malas. "Mereka tampak mengerikan, darimana si brengsek Jung itu mendapatkan mereka?"

.

Yoongi terkekeh, Taehyung itu memang terkadang seperti tidak punya otak. Bertahun- tahun bekerja dalam bidang ini dan dia masih saja bertanya darimana si brengsek Jung mendapatkan domba-domba polos yang menyedihkan ini. "Aku tidak perlu menjawabnya, kau masih cukup pintar untuk tahu Taehyung-ah. Sudahlah, pilih mereka sebelum kuserahkan pada Seokjin."

.

Langkah Taehyung membuat suara lembut atas gesekan garmen dan kulit mulusnya yang tak tertutup sempuna, dia bersenandung sambil melihat sepuluh bocah di bawah umur yang sangat malang karena harus berada di tempat menjijikkan ini; hanya secara harfiah. Well, itu nasib mereka. Lagipula nasibnya juga tidak begitu baagus. "Aku tidak bisa memilih mereka, lihat saja wajah-wajah lusuh itu!" Taehyung dengan kesal menuding wajah-wajah polos yang sama sekali tak tahu apa-apa. "Tidak ada yang menarik! mere—"

.

Bunyi ribut dari lorong membuat teriakan protes Taehyung terhenti, pemuda cantik itu seolah terhipnotis untuk diam dan menunggu—tentang keributan apa serta siapa yang berani membuat keributan di tempat hina ini. "BRENGSEK!! LEPASKAN AKU!!"

.

Semua terjawab detik itu juga saat suara makian nyaring yang entah bagaimana terdengar manis bagi Taehyung bersenandung indah di tempat hina yang membosankan ini. "Jung..."

.

Si brengsek Jung, pemuda dengan tinggi rata-rata itu mendorong tubuh kurus pemuda berusia tak lebih dari lima belas tahun pada lantai dingin tak bernyawa. "Dia yang terakhir, dan yang paling merepotkan." Keluhnya tanpa perlu ditanya. Dilihatnya pemuda itu dengan tatapan bengis dan kekesalan yang menumpuk tepat di atas kepalanya, anak domba kesebelas yang begitu liar.

.

"LEPASKAN AKU!!" Taehyung segera menekuk tubuhnya, entah bagaimana dia begitu tertarik dengan bocah ini hingga mensejajarkan wajahnya tanpa perlu aba-aba.

.

"kau tahu kami tidak bisa mengabulkan permintaanmu itu bukan?" dia coba berkata dengan manis, senyum diwajahnya yang sudah seperti malaikat tentu membuat siapapun tertipu dan tertegun beberapa detik sebelum cengkraman kasar tangan berjemari lentik Taehyung membuat bocah malang itu mengerang kesakitan. "Aku Kim Taehyung, dan aku adalah mastermu mulai hari ini."

.

.

.

.

.

[a/n : mampus! saya nulis apa coba, kkkk... oke. Sampai jumpa dilain kesempatan. Tian]

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 11 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

CHECKMATE [KookV]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang