Hidup di dunia.
Ada kalanya kita bertemu segelintir orang yang mendekati dengan maksud itikad yang baik.Berteman, katanya.
Namun, ada pula yang berakhir menjadi teman 'dekat' di hati jika ia adalah si lawan jenis yang mendekati.
Mungkin perihal status seseorang di hidup kita itu terkadang penting,
Dan ya.
Faktanya masih banyak orang yang butuh sebuah pengakuan di dalam kehidupan seseorang lainnya.Sampai pernah ada yang bertanya pada diri;
"Siapakah sahabat terbaikmu sejauh ini, Rin?"
Ini lucu dan agak kasar sebenarnya.
Ketika kamu butuh pengakuan dari orang di sekelilingmu, apa itu bisa disebut bahwa kamu adalah orang yang kesepian?
Aku tahu, ini semacam perspektif orang yang menjunjung tinggi apa itu individualisme dalam hidupnya yang sebenanya takut menyimpan kepercayaan lagi kepada manusia.
Dan aku adalah salah satunya.
Karena semakin difikirkan lagi, hidup ini hanya tentang dirimu saja.
Mungkin beberapa orang membutuhkan partner lainnya untuk mengarungi jurang dunia, tapi entah mengapa, terkadang sendirian lebih baik.Kamu yang tahu mana jalan yang terbaik untuk diambil.
Kasarnya lagi,
Seorang individualisme tak pernah menganggap serius sebuah hubungan, apalagi itu jika didasarkan perihal cinta. Pertemanan pun ia anggap sepele.Tapi, jangan salah paham dulu.
Karena ada sebuah alasan dibaliknya.Seperti bersikap acuh mengenai hal-hal yang berbau suatu hubungan, entah itu pertemanan ataupun hubungan kontak hati dengan lawan jenis
Bukan karena tak punya hati yang tulus, dan niat yang cukup baik.
Jangan terlalu apatis.
Apalagi jika kamu sudah membaca kalimat-kalimat diatas dan langsung menyalahkan sepihak.
Terkadang si individualisme tak mau menyakiti lebih banyak orang di sekitarnya.
Karena ia tahu, siapapun yang dia anggap dekat, tak pernah ia perlakukan dengan sepenuh hati
Ketika si negara api menyerang,
Alias
Amarah.
Dalam hal ini, ada kalanya seseorang tak pandang bulu dalam menyampaikan rasa amarah dan egonya.
Dan ia tahu,
Takut kehilangan kawannya
Karena sebuah kesalahpahaman.***
Spread, love.
-Rin.Vote atau tidak,
Saya sudah tidak peduli.Setidaknya, terimakasih telah membaca.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kata Rin-du.
Non-FictionHanya berisi potongan-potongan kecil memo seseorang perempuan rapuh bernama Rin dalam perjalanannya mencari tentang apa arti sebenarnya hidup ini, sementara terkadang tak seindah bayangan anak kecil berumur 4 tahun yang masih menikmati indahnya play...