*SENJA*
Tok ... Tok ... Tok ...
"Non Senja nggak berangkat sekolah ?" tanya seorang wanita paruh baya sambil terus mengetuk pintu kamarku.
"Iya bentar Bi, habis gini Senja berangkat," jawabku dari dalam kamar sambil mengikat asal rambutku dan memasukkan peralatan MOS ku.
Aku segera bergegas keluar kamar.
"Bi, Senja berangkat dulu yaa !" pamitku.
"Eh Non Senja gak mau sarapan dulu ?"
"Gausah, udah mau telat nih !" ucapku sambil menuju ke arah mobil yang disana sudah kupastikan ada orang yang menungguku.
"Ayo Pak berangkat sekarang"
"Baik Non" kata Bapak itu sambil men-starter mobil.
Selama diperjalanan, aku begitu tidak tenang. Ini hari kedua ku MOS. Aku benar-benar tidak ingin terlambat datang sedetikpun.
Oh iya, aku belum memperkenalkan diriku kepada kalian.
Namaku Senja Calista atau biasa dipanggil Senja. Aku anak tunggal. Bundaku meninggal saat aku masih SMP. Sementara Ayahku kini sedang ada bisnis di luar kota. Di rumahku, ada Bi Sri yang membantu urusan rumah dari masak hingga membersihkan rumah serta ada Pak Joko yang menjadi supir sekaligus menjaga keamanan rumah.
"Pak, turun sini aja," pintaku
"Loh kenapa gak turun di depan gerbang Non ?"
"Gaboleh, Pak. Dari sini semua harus jalan kaki"
Ya, itulah peraturan MOS di sekolah ini yang disampaikan kemarin bahwa kami siswa baru diharuskan berjalan kaki dari jarak 100M menuju gerbang sekolah.
Setelah turun dari mobil, aku segera berlari sekencang mungkin. Aku tidak ingin mendapatkan hukuman apapun jika aku terlambat nanti.
Dengan nafas yang tersenggal-senggal, perlahan aku bisa melihat gerbang sekolahku. 'SMA Cita & Harapan' , begitulah tulisan yang terpasang di gerbang itu. Ini adalah SMA paling populer dan favorit di kota ku.
Ah, sudah cukup ceritanya. Sedikit lagi aku akan sampai, tapi ...
Bruk !
Sial.
Aku malah jatuh tersungkur. Segera aku berdiri, merapikan seragamku sambil kembali berlari.
Saat sedikit lagi aku sampai di gerbang itu ...
Sret ...
Sial (lagi).
Pintu gerbang telah ditutup. Dan lebih sialnya lagi, hanya aku yang terlambat.
Aku bisa melihat seorang anggota OSIS laki-laki menghampiriku. Ia membukakan gerbang untukku dan menyuruhku masuk. Ia pun langsung menginterogasiku.
"Kamu tahu sekarang jam berapa ?" tanyanya dengan nada dingin yang dibuat-buat.
Well, aku rasa semua OSIS dituntut untuk bersikap sok dingin kepada para siswa baru kecuali para Kakak Pendamping.
"Jam ... 6.45 kak," jawabku sambil menunduk dan melihat jam tangan ku sekilas.
"Kamu tahu kan kalau kita masuk jam 6.44 ?"
Ah, aku terlambat 1 menit. Lagian bikin peraturan aneh juga. Kenapa harus 6.44 ? Dan sekarang kenapa dia tidak membiarkanku masuk saja ? Terlambatku kan cuma semenit.
"Karena kamu terlambat, sekarang kamu harus lari 5 kali mengelilingi lapangan ini," perintahnya padaku.
Aku hanya bisa mengangguk lemas mengiyakan perintahnya sampai tiba-tiba aku merasa ada orang yang berada disamping kananku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jingga Untuk Senja
Romance[Budayakan membaca deskripsi & tags] -GxG Story- Seperti langit senja yang selalu berwarna jingga, aku mau kita bersama seperti itu selamanya. Selamat membaca! Salam JuS! *cheers* *Selamat datang kembali di cerita pertama saya! *Pernah ramai pada ma...