Kriiinggg!!!
"Bangun semuanya!" Kata Putri Diamond. Murid-murid lalu duduk di tempat tidurnya. Mereka mengumpulkan niat untuk bangun. Memang begitu tradisi pada pagi hari. Saat mata setengah terbuka, murid-murid diperbolehkan untuk duduk sambil mengumpulkan niat untuk bangun tidur. Memang kedengarannya konyol, tapi ini sangat disukai murid-murid.
"Sudah 30 menit! Sekarang semua niat sudah terkumpul–begitu seharusnya. Semuanya! Ayo bangun!" Kata Putri Diamond. Putri Diamond menjabat di posisi yang sangat sulit. Selain guru, dia juga yang bertugas membangunkan para murid dan mengingatkan mereka jika ada PR, pertemuan, tugas, ataupun yang lainnya. Tapi dia selalu sabar. Mungkin hatinya benar-benar terbuat dari berlian sama seperti namanya–Diamond yang berarti berlian.
Putri Clarice bangun. Dia masih mengantuk. Karena matanya yang masih setengah yang terbuka, ia lalu berjalan ke arah kamar kecil untuk membasuh mukanya. Ia lalu ikut berkumpul di aula. Acara sebelum mandi adalah instruksi kegiatan-kegiatan yang akan dijalani pada hari itu. Putri Clarice menganggap sekolah ini konyol–di dalam hatinya, ia menganggap jika sekolah ini cukup menyenangkan.
Putri Diamond naik di atas panggung. Gaun birunya yang panjang ikut terseret ketika dia berjalan. Ada murid-murid yang sudah tidak lagi mengantuk, ada juga yang masih mengantuk. Mereka merasa mereka tidak sanggup untuk bangun pada pagi hari ini.
"Baiklah anak-anak. Hari ini adalah hari Sabtu. Berarti besok adalah hari Minggu. Nah, di akhir pekan ini, ada beberapa kegiatan yang hendak saya sampaikan," kata Putri Diamond dengan suara yang keras–dengan harapan murid-murid yang masih mengantuk dapat mendengar suaranya. "Setelah mandi, kalian harus berpakaian Kaus pendek berwarna putih dengan rok Tartan berwarna merah. Rambut kalian wajib untuk diikat! Pakai sepatu berwarna hitam serta kaus kaki berwarna putih. Kalian harus rapi dan tidak boleh berantakan karena itu adalah salah satu ciri khas seorang putri. Nah, sekian pengumuman dari saya–Princess Diamond. Terimakasih. Kalian boleh mandi."
Murid-murid segera mandi. Setelah mandi, mereka balik ke kamar masing-masing dan berpakaian seperti yang dikatakan oleh Putri Diamond. Setelah selesai berpakaian, mereka lalu kembali ke aula.
Putri Diamond sudah menunggu murid-murid. Dia tampak sangat senang ketika para murid sudah kembali. Dia melihat ke arah Putri Clarice sambil tersenyum. Sementara itu, Putri Clarice hanya membuang muka. Tapi Putri Diamond masih terlihat sedang tersenyum. Dia memang seorang guru berhati berlian yang sangat sabar dan baik hati. Wajar saja murid-muridnya sangat menyukai Putri Diamond. Jika murid-muridnya melakukan kesalahan, dia tak akan marah. Mungkin cuma memperingati. Setelah itu dia tersenyum lalu menunjukkan cara yang benar.
"Baiklah anak-anak. Tujuan saya mengumpulkan kalian disini karena ada murid baru," kata Putri Diamond. "Ayolah Clarice, kesini dan perkenalkan dirimu."
Putri Clarice berjalan ke arah Putri Diamond. Dia lalu berdiri di depan ratusan murid sambil memperkenalkan dirinya.
"Hai semuanya! Namaku Clarice. Aku berasal dari Eminia. Aku baru pindah kesini kemarin. Salam kenal," kata Putri Clarice dengan agak kikuk. Putri Diamond melihat Tingkah Putri Clarice yang kikuk hanya tersenyum sambil berbisik, "jangan malu. Semua yang ada disini adalah teman."
"Nah, kalian harus baik-baik dengan Clarice ya! Dia baru saja masuk. Dan kuharap kalian bisa membantunya," kata Putri Diamond.
Setelah acara perkenalan Putri Clarice, murid-murid menuju kelasnya masing-masing. Putri Clarice bingung dia akan berada di kelas mana. Memang di sekolah ini ada beberapa kelas. Yaitu kelas 1,2, dan 3. Yang baru masuk berapapun umurnya akan masuk di kelas 1. Tapi di setiap kelas masih terbagi beberapa kelas lagi. Contoh nya kelas 1 ada kelas 1-A, 1-B, 1-C dan seterusnya hingga kelas 1-F. Murid-murid sudah ditetapkan mereka akan berada di kelas mana saja. Tapi belum bagi Putri Clarice. Karena bingung, akhirnya ia memutuskan untuk bertanya pada Putri Diamond.
"Permisi Putri Diamond. Apakah anda bisa menunjukkan dimana kelasku? Aku belum tahu harus di kelas mana," kata Putri Clarice.
"Oh, Clarice. Aku lupa memberitahukan nya padamu. Kamu akan berada di kelas 1-D. Kamu akan sekelas dengan Esteria," kata Putri Diamond. "Jika kau belum tahu dimana letak kelas 1-D, biar kuantar. Lagipula kamu masih baru. Aku adalah guru di kelas 1-D."
"Hmm... Jika Putri Diamond mau mengantarku antar saja. Aku juga belum tahu pasti. Waktu itu ketika berkeliling, aku sudah tahu letaknya. Tapi aku masih takut salah," kata Putri Clarice. "Dan terimakasih mau mengantarku."
"Ya, sama-sama. Ayo, nanti waktunya akan habis. Jam pelajaran pertama adalah pelajaran keanggunan," kata Putri Diamond. Mereka berjalan menuju kelas 1-D.
Setelah sampai, Putri Diamond masih harus memperkenalkan Putri Clarice dan menunjukkan dimana bangkunya. Ternyata Putri Clarice duduk di sebelah Esteria.
"Baiklah anak-anak. Pelajaran keanggunan kali ini, materinya adalah belajar berjalan dengan anggun dengan setumpuk buku di kepala," kata Putri Diamond.
Putri Diamond mengeluarkan setumpuk buku-buku tebal dari lemari kelas. Banyak murid-murid yang mengeluh jika kepalanya pusing dan sakit. Ada juga yang mengeluh jika lehernya pegal. Kini giliran Putri Clarice.
"Ayo Clarice," kata Putri Diamond sambil tersenyum. Putri Clarice dengan gugup meletakkan 3 buku tebal di atas kepalanya. Ia merasakan jika kepalanya terasa sangat berat dan dia tak yakin apakah ia bisa berjalan dengan anggun.
Ia berjalan cukup anggun. Tapi baru beberapa langkah, ia sudah terjatuh. Murid-murid ada yang menonton saja dan ada yang menolong. Akhirnya ia dapat bangun.
Pelajaran demi pelajaran telah ia lalui. Termasuk makan ala seorang Putri dan duduk dengan gaya seorang putri. Ia merasa lelah dengan tingkah layaknya seorang putri yang sangat anggun.
Akhirnya juga istirahat makan siang. Tinggal 2 pelajaran lagi maka sekolah akan selesai. Ia ke kantin bersama Sarah dan Esteria.
"Kamu mau pesan apa Clarice?" Tanya Esteria. "Hari pertama adalah hari yang melelahkan. Pasti kamu lelah jika antri. Sebaiknya biar aku pesankan saja."
"Aduh... Aku takut merepotkamu. Lebih baik jika aku antri sendiri saja," kata Putri Clarice.
"Oh ya sudah. Aku hanya menawarkan. Soalnya dulu ketika aku baru masuk, aku sangat lelah sehingga pingsan saat mengantri," kata Esteria.
"Banyak murid-murid yang pingsan ketika hari pertamanya. Agar kau tak pingsan, sebaiknya biar Esteria saja yang mengantri!" Kata Sarah.
"Oh Esteria, Sarah. Kalian benar-benar baik..." Kata Putri Clarice. "Terserah kalian saja!"
Esteria lalu mengantri untuk Putri Clarice. Akhirnya mereka makan siang dengan senang. Mereka melontarkan candaan-candaan sehingga tanpa sadar bahwa mereka tertawa sangat berisik.
Pelajaran selanjutnya adalah pelajaran matematika. Lalu setelah matematika adalah pelajaran Fisika.
Setelah mengalami satu hari yang benar-benar melelahkan, akhirnya Putri Clarice dapat memejamkan matanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Pricess Academy [ Tamat ]
FantasyClarice, pewaris takhta kerajaan Eminia sangat suka bermain di alam bebas daripada bersikap anggun seperti seorang putri. padahal Ratu Darissa menginginkan keturunan Putri yang patuh agar kerajaannya tidak dicemooh oleh dunia. Pada suatu hari, Clari...