Part I : Siapa dia?

33 2 0
                                    

Pagi itu, seorang gadis telah bangun dari tidurnya. Ia menyadari kalau ia telah tertidur lelap tadi malam...

"jam berapa ya ini?"
"ASTAGA LUPA AKU BELUM CUCI BAJU!"
Ya, gadis itu adalah Mary Skylenne. Siswa SMA kelas 11 di SMA Constance.

"pagi, Mary" seru seorang wanita dari arah dapur.
"pagi juga, Ma. Aku mau cuci baju dulu ya"
"eh? Cuci baju? Tadi udah di cuciin sama bibi"
"bajunya beneran udah dicuci semua ma?"
"gak tahu, tuh. Coba tanya bibi"
Bibi pun menghampiri mereka
"seragam doang yang baru dicuci, neng"
"yasudah bi, sisanya aku yang cuci ya"
"boleh neng"

Mary langsung mengambil baju sisa yang belum dicuci oleh bibi. Dengan santai, Mary pun memasukkan satu per satu baju yang belum dicuci itu kedalam mesin cuci, tidak lupa memasukkan air dan detergen. Sembari menunggu, aku mengambil hp nya dan mendengarkan sebuah lagu. Mary menuju meja makan dan duduk di kursi. Tiba tiba, Mama pun menghampiri Mary.

"Mary"
"ya, Ma?"
"kamu lapar nggak?"
"lapar ma, tapi cucianku belum tuntas.."
"biarin aja bibi yang selesaikan"
"jangan ah, ma. Kasian bibi pasti capek"
"yasudah tuntasin dulu, nanti kalau sudah selesai mama ajak kamu makan diluar ya?"
"boleh banget, ma"

Setelah selesai mencuci baju, Mary pun mengeringkannya dan menjemurnya. Setelah menjemur baju-bajunya, Mary pergi dengan Mamanya ke sebuah restoran.

"bi, titip rumah ya" seru Mama sambil membuka pintu mobil.
"iya bu" jawab Bibi.

Mama dan Mary pun masuk kedalam mobil. Mary hanya menatap kosong jalanan didepan kaca mobilnya, sedangkan Mama hanya fokus menyetir mobil.

"Mar?"
"ya, Ma?"
"kamu kok akhir akhir ini sering bengong, kenapa tuh?"
"gapapa kok ma, aku cuma ada feeling nggak enak aja"
"kenapa sayang?"
"gapapa ma, itu cuma feeling aku aja. Biarin aja deh"
"ya sudah kalau begitu"

Mary kembali menatap kosong jalanan yang ramai lancar dengan pemandangan gedung gedung tinggi dan mall.

4 menit kemudian, sebuah motor menabrak mobil truk. Mama yang semula menyetir mobil dengan santai tiba-tiba syok dan mengerem mobilnya dengan cepat dan memarkir mobilnya dipinggir jalan. Mary dan Mama pun turun dari mobil dan membantu pengendara motor itu. Mary pun langsung menelpon rumah sakit untuk meminta pertolongan tim medis.

"Mary, kayaknya feeling gaenak kamu tadi beneran deh" kata Mama sambil merangkul Mary.
"Mary gatau harus gimana ma, Mary kaget. Masa beneran terjadi?"
"ya sudah kita duduk dulu disini ya sampai ambulans datang?" ajak mama sambil duduk di pinggir trotoar jalan.
"okay, ma"

Di keramaian jalan, Mary duduk dan melamun. Tiba-tiba sebuah sosok menggunakan jubah
hitam membisikinya,

"takdir hanya tuhan yang tahu"

Mary pun melihat sekitar jalanan untuk menelusuri siapa yang membisikinya itu. Suara itu terdengar samar namun yang jelas itu adalah suara seorang wanita.

"malang sekali nasibnya"

lalu sosok itu pergi seiring angin yang berhembus. Kepergian sosok yang membisiki Mary itu sangatlah cepat, bak kecepatan cahaya sosok itupun pergi. Ketika dibisiki oleh sosok itu, Mary merasa bahunya telah disentuh olehnya, dan bahu Mary terasa dingin.

Ambulans dari rumah sakit pun datang, Mary dan Mama langsung membantu korban itu dan melanjutkan perjalanannya.

Mama dan Mary pun sampai di restoran di daerah Villa. Singkat cerita, setelah selesai makan mereka pun pulang kerumah kembali.

Sesampainya dirumah, Mary memasuki kamar bernuansa biru nya dan berbaring di kasur. Mary pun memejamkan mata dan berusaha melupakan kejadian yang telah ia lihat didepan matanya. Beberapa menit kemudian, handphone nya bergetar. Mary pun langsung meraih handphone nya itu dan langsung membuka whatsapp. Dan tak salah lagi, itu adalah whatsapp dari tetangganya, Michael.

DarksideTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang