Beautiful Moment

1.3K 128 39
                                    

Setting,
Xoxo Apartement, flat 303

Pada penghujung musim dingin bersalju, mentari terlihat malu malu untuk muncul, ia memilih bersembunyi dibalik awan putih yg terhias cantik di langit. Begitupula dengan sesosok namja cantik yg sedang tertidur lelap dibalik selimut dengan pelukan possesive seseorang disampingnya, merasa nyaman dengan suasana yg ada, serasa berat hanya sekedar membuka kelopak mata mungil yg terhias cantik diwajahnya. Hanya saja merasa jika ada yg tidak beres, karena setahunya orang orang terdekatnya memiliki aroma yg khas senada dengan parfum yg biasa dipakainya, suho merasa ada yg berbeda kali ini, karena tidak biasanya ia mencium aroma maskulin dengan perpaduan cokelat, mint dan kayu manis menguar pada indera penciumannya yg tajam. Awalnya suho masa bodoh dengan kecurigaannya dan memilih memeluk erat sosok pemuda disampingnya.

"Hyunie..., bogoshippo...",racau suho

Tak ada sahutan, hanya dengkuran halus yg menjawab pernyataannya.

Suho memajukan wajahnya tepat diperpotongan leher namja tampan tersebut sembari mengendus endus (menciumi) aroma yg mungkin menjadi favoritenya saat ini.

"Hyunie ganti parfume? Myeonie lebih suka aroma citrus hyunie..",ucap suho
Masih setia mengendus sembari mengatupkan kedua matanya erat, seolah kenyamanan yg didapatinya sangatlah berharga untuk diabaikan untuk sekedar membuka mata.

Ditepuk tepuknya ringan punggung kecil simungil, bermaksud menyuruhnya kembali tidur. Iyaa, pemuda tampan tersebut sedikit risih mendengar racauan suho. Disisi lain, suho yg mengerti sinyal akan ketidaknyamanan pemuda disampingnya berlalu menganggukan kepalanya dan kembali tertidur.

.
.

Hanya saja, pancaran hangatnya mentari sedikit mengusiknya, meskipun samar samar dapat ia rasakan, tetapi mampu membuat namja mungil ini menggerakan kelopak matanya untuk terbuka. Dengan gerakan pelan ia mencoba membuka kedua kelopak matanya mencoba menyesuaikan retina matanya dengan keadaan sekitar. Hal pertama yg dilihatnya adalah leher jenjang berwarna putih yg kini tertempel erat diwajahnya. Suho masih berfikir, jika seseorang yg berada disampingnya adalah hyunienya. Tetapi keringat dingin merembes didahinya ketika ia dapat merasakan tubuh ramping bak model masih mendekapnya erat. Sungguh hyunienya tidak seramping ini fikir suho. Setahunya, hyunie sedikit tembam (chubie) dan dagunya tidak seruncing yg bisa ia rasakan dengan gesekan pucuk kepalanya pada dagu namja tampan disampingnya.

Perlahan lahan suho menghela nafas pasrah, mencoba menjauhkan badannya pada namja asing penolongnya tersebut, tetapi usahanya sempat gagal. Karena pelukan namja disampingnya begitu erat dan terkesan possesive tak mengijinkannya bergerak barang seinci pun. Suho kembali merapal doa sembari pelan pelan mencoba kembali melepaskan pelukan namja tersebut.

Sampai hitungan ketiga ia gumamkan, dan untungnya berhasil. Ia sempat menggantikan dirinya dengan guling yg berada dibelakang punggungnya. Suho sempat menjatuhkan rahangnya disaat didapatkannya wajah terlelap sesosok Oh Sehun didepannya. Berulang kali ia mencoba mengucheck (usaha membenarkan) matanya memastikan jika penglihatannya tidak salah. Dan memang, wajah oh sehun yg terlelap didepannya yg menjadi pemandangan pagi harinya saat ini. Suho memukuli ringan kepalanya mencoba mengembalikan kesadarannya. Ia mencoba mereka ulang apa yg terjadi kemarin malam.

Flashback on

Setahu suho, kemarin malam ia sempat kembali ke apartementnya sekitar pukul 11 malam. Hanya saja, didalam mobil, suho sempat merasakan kepalanya kembali berputar dan berdenyut, seolah ia baru saja bermain mainan kora kora dan diputar dipermainan ombak buatan selama seratus kali. Sangat menyakitkan, untuk itulah ia mencoba meredakan sakitnya dengan memukulkan dahinya ke stir mobil, tidak terlalu keras sih hanya mencoba mengembalikan kesadarannya, tapi sepertinya ia tidak tersadar jika ia sempat jatuh pinsan.

"Love Scenario" (Hunho Shipper)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang