"Pagi hari kau bangun dan tercium olehmu
bau yang mengingatkanmu akan sesuatu
yang kini sudah bukan lagi milikmu."
- Sapardi Djoko Damono***
"Gimana? Misi belah durennya sukses?" Bukan Cecil namanya jika tidak menyambut Rasi dengan merusak moodnya.
"Mulut lo!"
"Hah?! Beneran gagal lagi?! Dih, gue jadi nggak berpikiran yang enggak-enggak nih, Ras. Jangan-jangan Tares..." Cecil bergidik memeluk dirinya sendiri. "Aduh, nyebutnya aja ngeri gue."
"Shut up, Cil. Mood gue lagi jelek!"
"Mood lo kapan bagusnya sih, Ras?! Perasaan tiap ketemu gue, mood lo jelek mulu."
Cewek yang sedang duduk di sofa yang ada di ruangan Jeffry ini bernama Cecilia Remboelan, satu-satunya rekan model Rasi dari Indonesia di Maxim Models. Tak ada yang meyangka Cecil yang awalnya terang-terangan memperlihatkan ketidaksukaannya pada Rasi sekarang bisa menjadi orang kedua yang dekat dan Rasi percaya di New York selain Tares.
Awalnya Cecil tidak suka dengan kenyataan ada model Indonesia lain yang bergabung dengan Maxim Models selain dirinya. Cecil merasa posisinya terancam dengan keberadaan Rasi yang waktu itu berada di puncak karirnya di Indonesia. Ditambah pembawaan dingin Rasi yang mengesankan diri angkuh dan menyebalkan membuat kadar tidak suka Cecil meningkat berkali-kali lipat.
Butuh waktu tiga bulan sampai Cecil bisa menghilangkan semua prasangka buruk dan rasa tidak sukanya pada Rasi.
Rasi meninggalkan kesan mendalam pada Cecil saat Cecil merasa tertekan hingga kehilangan fokus, ketika melakukan photoshoot dengan Vogue yang Cecil anggap penting bersama Rasi. Cecil yang sempat dimaki habis-habisan oleh penata gaya sekaligus fotografer kenamaan dunia, Yu Tsai, bisa kembali berpose sempurna seperti yang Yu Tsai mau setelah Rasi mengajaknya bicara dan menenangkannya. Hari yang dimulai tidak menyenangkan berubah menjadi hari yang paling berkesan bagi Cecil karena photoshoot pentingnya hari itu ditutup dengan tepuk tangan riuh untuk Cecil dari seisi studioㅡtermasuk Yu Tsai.
"Hai, Girls..." Sapa seorang pria memakai blazer Gucci bermotif macan dipadu celana yang juga bermotif sama dengan rambut merah menyala dan sepatu stiletto berwarna senada memasuki ruangan.
"Hai, Jeff!!" Balas mereka berbarengan,yang satu dengan semangat yang satu seadanya.
"Are you guys ready to give your fucking sign on this Maybeline contract?"Jeffry melambaikan map yang dibawanya, "come on, girls! Come here! It's time for us to shine brighter than sun~" Ucapnya menggebu-gebu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Konstelasi (Hug Me)
Fiksi Umum(Completed) Tidak semua yang singgah dalam hidup ditakdirkan untuk tetap tinggal. Ada yang memang singgah untuk memberi pelajaran hidup melalui cinta dan rasa sakit, ada yang singgah mengenalkan pilu juga rasa bahagia, ada pula yang singgah untuk se...