Ch. 25

3.1K 202 2
                                    

"Fayla, sadarlah. Teman-temanmu sudah baik-baik saja" teriak Zyko. Dan membuat Fayla yang akan menikam jantung Lucy berhenti tepat di depan dada Lucy yang sudah lemah. Tiba-tiba sebuah blackhole muncul dan menghisap Lucy masuk kedalamnya.

"Kau membuat mainanku kabur" kata Fayla dingin. "Fayla sadarlah. Dia bukan mainanmu" kata Zyko.

"Cih.. Kau selalu menggangguku" kata Fayla kesal.

Triiingg..

Adu pedang antara Fayla dan Zyko tidak dapat terhindari lagi. "Fayla kembalilah, aku mohon" pinta Zyko lirih. "Aaaargh.." erang Fayla sembari memegangi kepalanya. "Fayla, Fayla. Kamu tidak apa-apa? Fayla?" tanya Zyko panik melihat Fayla yang terduduk dengan memegangi kepalanya. "Pergi" kata Fayla pelan. "Apa?" tanya Zyko cemas sembari berjongkok di depan Fayla. "AKU BILANG CEPAT PERGI" teriak Fayla. "Tapi Fayla kamu-" kata Zyko terputus. Fayla berdiri, matanya berubah menjadi merah darah, sayapnya mengembang lebar.

"Fayla kamu.." kata Zyko terkejut. Fayla mengangkat pedangnya berniat menebas kepala Zyko. "Mati kau" kata Fayla dingin. Fayla menebaskan pedangnya menuju leher Zyko. "FAYLA HENTIKAN" teriakan-teriakan dari Vani, Moly, Revin, dan Adam tidak dihiraukan oleh Fayla. Zyko hanya menutup mata pasrah.

1 detik, 2 detik, 3 detik, 4 detik.

Tidak ada yang dirasakan Zyko. "Cepa pergi" kata Fayla pelan. "Fayla" kata Zyko lirih. "Cepat Zyko sebelum terjadi lagi" kata Fayla sembari menahan tangannya bergerak untuk menebas leher Zyko. "Tidak akan. Maaf aku harus melakukannya" kata Zyko. "Cepat" kata Fayla sudah tidak sanggup lagi menahan tangannya.

Brug..

Hampir saja Fayla jatuh ketanah jika Zyko tidak menahan tubuhnya yang sudah dibuat pingsan oleh Zyko.

"Bagaimana?" tanya Revin. "Dia sudah kubuat pingsan. Itu lebih baik dari pada kelelahan seperti waktu itu" kata Zyko sembari menatap Fayla yang ada digendongannya. "Kita kembali ke rumah sekarang" kata Moly. "Bagaimana dengan kalian? Apa sudah membaik?. Aku tidak mau nanti waktu Fayla bangun dia akan marah lagi" kata Zyko. "Sudah. Ayo kita pulang" kata Vani. "Kita tidak memberi laporan pada ratu ?" tanya Adam. "Kalian sudah diajarkan telepati bukan?, Kita gunakan telepati saja" kata Zyko yang kemudian terbang duluan untuk kembali kerumah. "Hey, tunggu" teriak Revin. "Ayo, aku juga sudah lapar" kata Adam terbang sembari menggandeng tangan Moly. "Kita juga" kata Vani sembari menggandeng mesra tangan Revin.

_rumah_

"Hey bantu aku membuka pintu" teriak Zyko. "Siapa suruh kau pergi duluan" kata Adam ketus sembari membuka pintu. Zyko langsung menuju ruang santai, dan merebahkan tubuh Fayla di sofa panjang. "Moly coba periksa keadaannya" kata Zyko. "Iya sebentar. Vani sekarang kamu yang masak ya" kata Moly. "Oke" jawab Vani.

"Bagaimana?" tanya Zyko khawatir. "Sepertinya dia baik-baik saja, dan dia akan sadar sekitar. Hmm.. Mungkin besok pagi" kata Moly. "Apa selama itu?" tanya Zyko tidak setuju. "Kalau tidak percaya ya sudah jangan minta bantuanku lagi" kata Moly sewot. "Iya, iya. Maaf" kata Zyko kalah. "Gitu dong, mengalah sama perempuan" kata Moly merasa menang.

"Sudah, bawa dia kekamar" kata Moly. "Oke" kata Zyko. "Sesudah itu masuk ruang makan, dan makan yang banyak. Fayla tahu saat dia koma kamu hanya makan sedikit" kata Moly sembari pergi ke ruang makan.

"Kau tahu aku makan cuma sedikit?" tanya Zyko bingung sembari menatap Fayla. "Terimakasih sudah peduli padaku" bisik Zyko ditelinga Fayla.

Chu~

sebuah kecupan lembut mendarat di pipi Fayla. Zykopun mengangkat Fayla dan berjalan menuju kamarnya. "Bisa bantu aku buka pintu lagi" teriak Zyko dari lantai 2 tempat semua kamar. "Kau ini. Sebentar" kata Vani. "Jangan macam-macam dengan temanku" ancam Vani. "Tentu" kata Zyko sembari tersenyum dan masuk kedalam kamar.

"Zyko cepat turun! Makanannya sudah siap" teriak Vani dari lantai bawah. Zyko pun turun dan duduk di ruang makan. "Aku tidak berselera" kata Zyko.

Tok..

"Kalau kamu tidak mau makan, kau tidak akan mendapat jatah makan lagi. SELAMANYA" ancam Vani. "Iya, aku makan" kata Zyko menyerah.

Masa aku tidak dapat jatah makan selamanya. Gila, bisa mati muda kalau begitu -batin Zyko.

Zyko bukannya makan dengan cepat, malah membayangkan dirinya yang mencium pipi Fayla tadi. Yang mengakibatkan Zyko tersenyum-senyum sendiri. "Kenapa kau tersenyum sendiri? Mengerikan" kata Revin. "Dasar, aku sudah selesai" kata Zyko sembari berlari menuju kamar dengan senyum yang masih terlihat jelas dimukanya. "Kenapa dia?" tanya Adam. "Entah, mengerikan" kata Adam. Sedangkan Vani dan Moly hanya saling pandang seperti bertukar pikiran. Dan mereka sudah mendapat sebuah keputusan. Mata Vani dan Moly terbelalak. "TIIIDAAAK..." teriak Vani dan Moly bersamaan.

Angel and Dark. Friend or Enemy ? (book 1)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang