KEKASIHKU, SI TUAN PUTRI [ FanFict ] - HIATUS

Masa Lalu - Namikaze Naruto

Wanita Terkasih

Disclaimer : Naruto © Masashi Kishimoto
Story © Datekoii Dewii
Warning : EYD Error, Typos, AU, Gender Switch, Death Chara, Mature, Bash Chara, ect.

Character :
Namikaze Naruto

Don't Like Don't Read

Sepasang langkah kaki berbalut high heels setinggi 12 cm menggema indah dari lobi menuju lift terdekat. Jemari lentik si gadis menekan angka 21 yang menjadi tujuan kedatangannya malam itu.

Ting!

Suara pintu lift terbuka. Si gadis yang menarik perhatian dengan tubuh yang terbungkus Backless Prom Dress memasuki lift dengan membawa seluruh pesonanya. Namun sesaat setelah pintu lift tertutup, si gadis nampak menghela nafas kemudian menyandarkan punggung telanjangnya pada dinding lift.

Kepalanya sontak menunduk, mata birunya bergulir ke bawah, nampak kosong dan tak seperti hari-hari biasanya yang terlihat kuat dan bercahaya.

Memejamkan mata, gadis itu kemudian menggenggam liontin berbentuk kristal berwarna biru yang menjuntai indah di lehernya dan pikiriannya pun mulai melayang ke masa lalu.

7 Tahun yang lalu...

Golden Emperor High School

Hiruk pikuk pagi hari yang mengiringi langkah kaki adalah sinar matahari yang merambat melayu dan kicauan burung kasmaran yang bernyanyi tentang hari itu.

Para siswa-siswi satu persatu melangkahkan kaki mereka melewati apa yang manusia sebut dengan pintu gerbang.

Ditengah kumpulan manusia yang asyik bergerombol sesaat mereka dibuat seakan waktu berhenti. 3 buah mobil sedan mewah keluaran terbaru tahun itu memasuki halaman sekolah dengan title nomor 1 di Jepang.

Sepersekian detik setelah berhentinya mobil, seorang bodyguard wanita muncul dari kursi penumpang paling depan dan menuju pintu penumpang kedua untuk membukakan pintu bagi tuannya. Nampaklah seorang gadis dengan helaian rambut sewarna sinar matahari dengan tubuhnya yang ramping namun ideal keluar seluruhnya dari dalam serangga besi.

Langkahnya ia bawa menuju gedung besar berlantai 5 di hadapannya dengan seorang bodyguard wanita dan 6 orang bodyguard lain yang mengekor dibelakangnya.
Bisik-bisik menyamai langkahnya, namanya bahkan tak asing bagi setiap orang yang memiliki mata dan telinga dalam sekolah elit itu.

"Hei, bukankah dia ..." bisik salah seorang murid perempuan.

"Sssttt... ada apa dengan mulutmu?! Bagaimana jika dia mendengarnya? Kita bisa dihabisi!" sahut temannya yg lain, membungkan bibir rekannya.

"..."

"Lihat dia! Sombong sekali!" bisik murid yang lain.

"..."

"Kenapa orang kaya sepertinya tidak sekolah di Luar Negeri saja ya?!"

"..."

"Naru, sangat cantik seperti biasanya ya..."

"Ya, andai dia bisa bersikap manis sedikit saja. Aku bertaruh dia pasti akan mendapat lebih banyak teman."

"Untuk apa seorang teman? Lihat disekelilingnya saja sudah banyak yang bisa dia jadikan mainan."