Leona, gadis bermata biru langit itu sedang tertunduk menahan rasa sakit di perut nya, ia dari tadi tidak berhenti melontarkan rintihan kecil sambill memegangi perutnya . Ia pun mengangkat baju nya sedikit ,untuk melihat luka di perutnya,dan terdapat luka lebam disana. Luka seperti ini selalu dia dapatkan saat ia melakukan kesalahan ,meskipun ia melakukan kesalahan sekecil apapun. Kesalahan sekecil apapun itu yang dia lakukan,dia selalu salah di mata kedua orangtua nya.
Luka itu terjadi karena, saat ia sedang mengantar kopi panas ke ayahnya ,saat itu dia sedang terburu-buru karena takut telat ,kakinya tersandung dan akhirnya gelas berisi kopi panas itu pecah di dekat kaki ayahnya,dan air kopi yang panas itu sedikit mengenai kaki sang ayah. Ayah nya yg melihat itu langsung mendorong sampai ia terjatuh dan menendangi perutnya.
"BRENGSEK !KALO PECAHAN KACANYA KENA KAKI SAYA GIMANA HAH?! , ANAK GATAU DIRI,KALO SAMPE PECAHAN KACA TADI KENA KAKI SAYA, ATAU ISTRI SAYA,SAYA BUNUH KAMU JALANG!!! " teriak ayahnya sambil menendangi perut Leona.
"saaa-kit,pa"rintih nya.
"SAYA BUKAN PAPA KAMU!" ucapnya dengan penuh penekan sambil menginjak keras perut Leona.
"aaarghhhhh ampun pa,sakitttttt" dia mengerang keras karna kesakitan.
"SUDAH SAYA BILANG,SAYA GA SUDI PUNYA ANAK KAYAK KAMU,MASIH UNTUNG KAMU SAYA IZINKAN TINGGAL DISINI".
Ayahnya pun menendang perut Leona bertubi-tubi ,dan sampai akhirnya dia kehilangan kesadarannya.
Hidup leona setiap hari seperti itu, penuh dengan rasa sakit dan penderitaan.