Bab 8 : Pakai Jilbab mu

8.6K 270 0
                                    

"Pakai Jilbabmu dan perbaiki akhlak mu. Itu adalah urutan nya"

👇


Pagi harinya mereka terbangun, Ali sudah tidak ada di ranjang. Hulya mengedarkan pandangan nya kekmar, tapi tidak ada tanda tanda pria itu...

Hulya tidak peduli lagi, terserah deh tuh orang mau kemana...

Hulya berjalan ke kamar mandi dan melakukan ritual paginya.

Dia memakai kimono dan berjalan kelemari mengambil celana jeans dan kaos lengan panjang...

Ketika selesai memakai baju, Hulya mengeringkan rambutnya...
Dia menguncir kuda rambutnya yang panjang

Tiba-tiba Ali masuk kedalam kamar dan tersenyum melihat Hulya yang sedang duduk di meja riasnya

"Kamu sudah bangun? Ayo sarapan" ajak Ali

"Sebentar"

Hulya memkai krim pelembab nya supaya wajahnya tidak kering...

Setelah selesai Hulya pun berjalan ingin keluar kamar. Tapi suara Ali mengejutkan nya

"Jilbab kamu kemana?" Tanya Ali

"Hah??"

"Aku tanya jilbab mu kemana? Kenapa tidak dipakai??"

"Emang aku harus ya pakai jilbab??" Tanya Hulya cuek

"Sudah kewajiban setiap muslimah untuk memakai jilbab.. aku mau kamu pakai jilbab" jelas Ali

"Lagi pula ini dirumah, disini tidak ada mahrom " jelas nya

Ali menghela nafas, yang dikatakan Hulya benar juga. Tapi Ali ingin Hulya memakai jilbab walaupun sedang dirumah...
Dia ingin Hulya terbiasa dengan memakai jilbab.

"Ya sudah, tapi ketika kamu diluar. Kamu harus pakai jilbab mu itu" terang Ali

"Iya..!" Balas Hulya judes

Resiko punya suami yang religius tuh gini nih. Semuanya apa-apa harus ngikutin agama. Mamah nya saja tidak pakai jilbab, dan papah nya merasa fine fine aja.

Nasib punya suami kek Ali...

Hulya dan Ali pun turun kebawah dan disana sudah ada keluarga nya. Orangtua Ali pun masih disana, mereka memutuskan untuk menginap setelah pernikahan kemarin..

"Eh pengantin baru udah bangun" ucap Fatimah

Hulya hanya tersenyum menanggapinya.

"Sini duduk di samping umi" ucap Fatimah pada Hulya

Hulya menurutinya dia duduk disamping Fatimah, sedangkan Ali disebrangnya.

"Widih, enak yah udah nikah.. bisa ekhem ekhemm" celetuk Rendy

"-_-"

Ingin sekali Hulya membalas ucapan Rendy dan menyumpah serapahi pria itu. Kalau bukan karna mertua disampingnya sudah habis Rendy...

"Rendy sudah jangan menggoda adikmu" peringat Manda

Rendy langsung menutup mulutnya, dia tidak berbicara lagi.

Hulya agak canggung dekat dengan mertuanya. Sebelumnya dia juga sempat berbicara dengan Fatimah, hanya saja tidak banyak. Karna Hupya tidak bisa memulai percakapan. Dia akan sangat canggung jika ada orang asing.

Hulya mentap Fatimah, ibu mertuanya sangat cantik. Apalagi jilbab nya yang selalu menutupi kepalanya, dan Fatimah terkadang juga pakai cadar.

Hulya iri dengan kecantikan Fatimah, yang entah bagaimana bisa bening begitu wajahnya.

Ana Uhhibukka Fillah, Istriku [TAMAT] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang