Di sebuah taman komplek perumahan Citra Indah terlihat sepasang gadis dan seorang lelaki sedang kejar- kejaran. Mereka tampak berbahagia sehingga tidak memperdulikan orang yang ada di sekitar mereka, bahkan saat sang gadis menyenggol lengan seseorang ia tampak acuh karna saking bahagianya.
"Yuki, tunggu!" teriak si laki- laki sambil berusaha mengejar sang gadis yang semakin menjauh darinya.
Sang gadis menoleh, "Ayo kejar aku kalau bisa, week!" ledeknya sambil memeletkan lidah kearah laki- laki itu. Tak ingin mengalah, laki- laki itu mempercepat langkah untuk mengejar sang gadis.
"Awas kamu ya kalau ketangkap!" ancam laki- laki. Si gadis melipat tangan di dada lalu berkata, "Aku nggak takut, week!" ledek gadis itu lagi lalu kembali berlari.
Saat ingin kembali mengejar sang gadis, laki- laki itu tiba- tiba berjongkok sambil memegangi dada kiri nya yang terasa sangat sesak. Merasa sudah tidak lagi dikejar, sang gadis itu menoleh sedikit kebelakang dan ia terkejut saat melihat si laki- laki memegangi dada kiri nya.
"Ya ampun, Al!" spontan gadis itu berteriak memanggil nama sih laki- laki lalu berlari kearah nya.
Gadis itu terlihat panik lalu ikut berjongkok dan memegang pundak laki- laki, "Kamu kenapa? Apa yang sakit?" tanya gadis itu. Bukan nya menjawab, laki- laki itu malah diam sehingga membuat sang gadis menjadi semakin panik.
"Al jawab aku, kamu kenapa!?"
"Ak- aku,"
"Kamu kenapa Al?" gadis itu mulai meneteskan air mata. Dalam hitungan detik tubuh laki- laki ambruk seketika ke hamparan rumput dibawah nya.
"Al! Al bangun!" gadis itu mengoncang- goncangkan tubuh sih laki- laki. "Jangan bercanda deh Al, ini nggak lucu. Al bangun!" Gadis itu semakin panik di barengi dengan tetesan air mata nya yang sudah membasahi pipi nya.
"Ak... hiks... bangun Al," kemudian ia tertunduk sambil memegangi tangan si laki- laki dengan terisak. Mata nya terpejam dengan terus mengeluarkan cairan bening.
"Aku sayang sama kamu, Al tolong jangan tinggalin aku hiks...," lirihnya. "Aku mohon bangun, aku nggak mau kehilangan kamu Al, bangun Al....”
"Aku juga sayang sama kamu."
Matanya mebelak lalu menengok ke sumber suara. Di situ sang laki- laki tersenyum bodoh kearah nya, membuat gadis itu buru- buru menghapus air mata lalu memukul perut sih laki- laki.
"Aw! Aw! Sakit Yuki!" ringis laki- laki itu sambil berusaha menghindar dari pukulan sang gadis.
"Kamu tuh nyebelin ih! Aku kesel sama kamu!" Gadis itu lantas membuang wajah nya ke segalah arah seakan tidak ingin menatap si laki- laki.
"Cie- cie ngambek nih," goda laki- laki itu sambil menusuk- nusuk pipi sang gadis. "Jangan pegang- pegang!" sinis gadis itu sambil menepis tangan si laki- laki.
"Ih jangan marah dong Ki, kan aku cuma bercanda," mohon sih laki- laki. Gadis itu mendelik lalu berucap, "Oh bercanda ya? Sampe bikin aku nangis kayak gitu, iya bercanda?" sarkas nya ketus.
Laki-laki itu terkekeh. "Habis nya aku cape ngejar kamu terus, jadinya aku pura- pura pingsan," ucap nya polos.
"Iya tapi jangan kayak gitu juga kali, kan aku panik Al. Aku kira kamu kenapa- napa, kamu ngerti nggak sih!" Gadis itu geram sendiri.
Kini suasana menjadi hening. Sih laki- laki tak menjawab ucapan sang gadis. Ia menyenderkan tubuh nya di bawah pohon yang cukup rindang dengan udara nya berhembus sangat sejuk seraya berujar.
"Ki, maaf ya?"
Tak ada jawaban hingga si laki- laki mengulangnya lagi. "Tapi aku seneng pas tadi kamu bilang kamu sayang sama aku."
KAMU SEDANG MEMBACA
Last Message
Short StoryKini aku sadar, bahkan membaca surat terakhir darimu lebih menyakitkan daripada harus berpisah denganmu. Dan aku mendapat keduanya, di hari yang akan selalu terulang di memory otak ku.