[enampuluhlima]

6.8K 488 88
                                    

vote komen jangan lupa gaiseu
makasih buat kalian yg masih setia menunggu book ini astg luv uu

miyoung dan danielpun berjalan menuju motor dan berniat pergi ke rumah woojin.

de, meskipun kamu anak ong, mama bakal tetep sayang banget sama kamu kok. sebagaimana mamaku dulu besarin aku tanpa ayah. tumbuh yang sehat ya dek. -batin miyoung sambil mengelus perutnya.

"nih pake helmnya," titah daniel.

"ngga mau ah, rambut gue jadi ga lurus gara gara pake ni helm." jawab miyoung.

"cepet pake helmnya!" daniel mulai ngotot.

"ih galak lu. iyanih udah pake helm! heu"

danielpun mulai tancap gas.

"eh young, kira kira papa sama mama udah ketemu belom ya?" ujar daniel saat masih ngemudiin motornya.

"gua pengen ketemu papa mama. gua mendingan bareng sama mereka daripada hidup gak ada arah kaya gini niel," jawab miyoung.

"ish kok lu ngomong gitu sih. disini kan ada gua, ada woojin, ada temen temen lu." ujar daniel.

"tapi disini juga banyak orang yang nyelakain gue. gue tuh lemah niel," jawab miyoung lagi.

"elah lebay lu dasar,"



































TIIIT!!!

CEKIIITTT!

"aaah!"

BRAK!




"miyoung?!"

tadi, saat mereka berdua asik ngobrol ngobrol seiring roda berjalan, sebuah mobil kecepatan tinggi mengarah pada motor mereka. daniel berusaha menghindar, tapi keseimbangan hilang dan membuat mereka berdua terjatuh.













"a-aw.. s-sakit niel.. p-perut gua.. ah" ringis miyoung.

"maafin gua young... maafin gua. gua ga sengaja. ah goblok!" daniel nuesel banget.

"n-niel... itu k-kenapa ngeluarin darah n-niel..." ujar miyoung tatkala melihat darah keluar dari roknya.

daniel yang panik melihat hal itu langsung nelpon ambulans. 10 menit kemudian ambulans datang dan membawa miyoung. sedangkan daniel menyusul naik motornya.






































sudah hampir 1 jam miyoung tergeletak tidak sadarkan diri. sampai ketika ia sadarkan diri, dengan cepat miyoung bertanya pada dokter.

"dok, bayi saya masih ada kan? sehat kan?"

dokter menunduk. tersenyum setelah itu.

"bayimu kembali pada tuhannya. itulah skenario yang tuhan ijinkan untuk anak kamu. saya yakin suatu saat nanti bayi ini akan kembali pada waktu yang lebih tepat. saya tau ini berat, sabar ya." jawab sang dokter.

"berarti bayi saya...?"

"bayi kamu udah ngga ada."

tbc

[1] sejoli ➵ p.woojin ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang