A B S

919 108 66
                                    

"apaan sih anjir rui begini."

"ini ngapain sih elah."

"kim sungho anjir."

"jang rui sialan."

Umpatan demi umpatan keluar dari mulut choi soomin.

Saat ini soomin sedang berada di dalam taksi.

Saat rui memposting instastory yang menampilkan tubuhnya itu soomin langsung mengambil jaketnya dan bergegas ke apartemen rui.

Ia tidak habis pikir dengan apa yang rui lakukan.

Untuk apa kekasihnya itu memamerkan tubuhnya seperti itu.

Jalanan terasa lenggang. Hanya ada sedikit mobil yang lewat karna waktu pun sudah larut malam dan keadaan gerimis.

Soomin harusnya bersyukur karna masih ada taksi yang bisa ia gunakan menuju apartemen rui.

Setelah sekian menit didalam taksi, akhirnya mereka sampai di depan gedung apartemen rui.

Soomin membayar biaya taksi kemudian masuk kedalam gedung apartemen.

Soomin masuk ke dalam lift dan langsung menekan angka 9, lantai dimana rui tinggal.

'ting'

Pintu lift terbuka, soomin langsung menuju pintu apartement rui.

Didepan pintu, soomin menetralkan nafasnya. Kemudian ia memencet bel dengan tidak sabaran.

'ting tong'

'ting tong'

'ting tong'

'ting tong'

Tak lama pintu terbuka, menampilkan kepala jang rui yang keluar dari dalam.

Soomin langsung bergegas masuk dan di ikuti rui di belakangnya.

Rui hanya memandang bingung pada soomin.

"edd.." panggil rui yang memperhatikan soomin dari belakang nya.

"aku mau menginap." jawab soomin sambil mengambil sandal rumah yang biasa rui simpan di dalam lemari.

"tapi edd.."

"AKU MAU MENGINAP JANG RUI! APA TIDAK BOLEH?"

Belum selesai rui berbicara, soomin berucap marah memotong omongan rui.

Rui kemudian meninggalkan soomin masuk kedalam terlebih dahulu.

Soomin berdiri mematung di ruang tengah. Ia bingung harus apa. Karna ia pun tidak mengerti kenapa ia marah pada rui.

Kemudian rui kembali dengan handuk kecil ditangan nya.

"sini." rui memanggil soomin agar duduk di sofa.

Soomin mendekat ke arah rui.

"buka jaket mu."

Soomin hanya menuruti perintah rui, ia melepaskan jaketnya.

Setelah itu handuk yang rui bawa ia usakan di kepala soomin.

"apa lama menunggu taksi tadi? Kau kehujanan." ucap rui.

"hanya gerimis." jawab soomin singkat.

"tetap saja kau kebasahan edd. Gerimis bisa membuat mu sakit kepala." ucap rui masih dalam posisi mengeringkan rambut soomin.

Hanya deheman dari soomin sebagai jawaban dari ucapan rui.

"aku tidak pernah melarang mu untuk menginap. Bahkan kau tinggal disini pun, aku senang." ucap rui.

Behind The Scene of Under19Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang